Pengerajin Batu Bata Mulai Terpinggirkan

Iklan

Pengerajin Batu Bata Mulai Terpinggirkan

Redaksi
Senin, Juli 14, 2014 | 12:39 WIB 0 Views Last Updated 2014-07-17T07:10:51Z
SuaraLampung.Com, Batu bata mungkin semua orang tau, bahan utama konstruksi bangunan serbaguna ini adalah sebuah barang yang sangat sering kita lihat, terutama bagi para pekerja bangunan arsitektur atau bahkan para kontraktor serta penggiat usaha properti.

Namun siapa sangka kini para pembuat batu bata yang telah menggeluti usahanya selama puluhan tahun, kini harus bersiap terpinggirkan dengan adanya berbagai kendala dalam mempertahankan usaha yang menopang hidup mereka.

Muhtarmizi (36) tahun seorang pembuat batu bata yang telah menggeluti usahanya selama 15 tahun, Di Desa Rulung Helok Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, kini merasa semakin sulit hidup dari membuat batu bata, "sekarang mas kalau bikin bata paling hanya pas cukup untuk kebutuhan sehari hari, kalau mau lebih sudah nggak bisa, cukup sih untuk harian tapi kalau ketumbur kebutuhan besar ya nggak bisa apa apa nggak punya uang, kalau istri sakit atau anak sakit sulit mas," katanya Minggu (13/7).

Ditambahkannya sekarang yang paling sulit adalah, mencari bahan baku tanah untuk membuat batu bata, sekarang harga tanah sudah mahal, juga sulit nyarinya serta kayu untuk membakar bata juga semakin mahal.

Para pembuat batu bata menjual bata hasil karya mereka seharga Rp.500 per biji jumlah tersebut terbilang sudah lumayan biasanya malah lebih murah lagi, dalam satu bulan bila cuaca mendukung seorang perajin batu bata mampu menghasilkan rata rata 5 ribu bata perbulan dengan harga jual Rp. 2,5 juta, maklum usaha ini juga sangat bergantung pada keramahan cuaca, dengan hasil itu para pembuat batu bata hanya mendapat upah sebesar Rp.1 juta hinga Rp.1,2 juta, jumlah yang terlalu sedikit untuk kebutuhan saat ini.

"Sekarang susahnya banyak yang sudah nggak pake bata lagi, banyak yang pake batako, ya memang lebih murah dan lebih bagus tapi kita nggak punya modalnya mas," paparnya.

Kini akan banyak para pembuat bata yang akan beralih mata pencaharian, karena membuat bata tak lagi mencukupi, serta banyaknya tawaran untuk pekerjaan yang lebih menjanjikan, mungkin tak lama lagi batu bata hanya akan menjadi bagian dari masa lalu yang kita wariskan pada generasi selanjutnya. (Tri W).

Seorang pengrajin batu bata yang sedang melakukan proses pembakaran bata proses akhir yang membuat bata menjadi matang serta dapat digunakan foto di bidik Minggu (13/7)








Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pengerajin Batu Bata Mulai Terpinggirkan

Trending Now

Iklan

iklan