Seperti pelaksanan Ujian Nasional (UN) persaman yang dilaksanakan oleh PKBM Mufidah Lampung Tengah, dimana yang nampak sedikit berbeda adalah pada pelaksanan ujian kesetaran para pesertanya tidak menggunakan seragam sekolah pada umumnya melainkan hanya menggunakan baju bebas, juga para pesertanya terbilang beragam ada yang usianya sudah dewasa, ada ibu rumah tangga namu juga ada yang masih tergolong usia muda.
Dikatakan oleh Selamet pria berusia 40 tahun yang mengikuti ujian persaman karna ingin memiliki ijasah yang sah di usinya yang tak lagi muda, untuk mengikuti ujian dirinya telah mengikuti program persiapan selama lebih satu tahun, dengan mendapatkan pengajaran selama tiga hari dalam seminggu.
" Saya sekolahnya cuma tiga kali seminggu haru jumat sampai minggu, waktunya siang tapi kadang juga pernah pagi, karna pesertanya cuma sedikat karna dibagi berdasarkan kelompao belajar yang sesuai dengan lokasi tempat tinggal yang berdekatan," katanya Senin (13/4).
Ditambahkan oleh sekertaris Desa di Kecamatan Natar ini, bahwa memang yang dilakukan saat proses pembelajaran Di kelas paket tidak terlalu serius seperti sekolah pada umumnya, karna disesuaikan dengan para pesertanya yang kebanyakan sudah bukan usia sekolah lagi, dimana yang hadir juga biasanya tidak selalu lengkap tapi secara umum prosesnya baik.
" Kita memang tidak seperti sekolah pada umummnya tapi kita tetep serius, karna memang di usia sekarang ini belajar buku sekolah adalah hal yang cukup sulit, jadi yakita bawa bercanda, tapi nilai lebihnya pada proses pembelajaran ini kita mengenal banyak teman baru serta relasi baru, jadi kita egak ada rasa malu apalagi minder, diawalnya mungkin memang tapi berjalannya waktu perasan itu mulai hilang, apa lagi di PKBM Mufidah tempat saya belajar para tutor dan kawankawan semuanya mendukung perubahan saya," ujar pria berkumis tipis ini.
Dirinya juga menambahkan bahwa peserta ujian persaman baik paket C pket B atau Paket A mereka bulan orang yang bodoh, hanya saja belum memperoleh kesempatan sehingga mereka tertinggal, jadi memang proses ini dinilai harus tetap ada, agar memberi kesempatan pada yang ingin mengejar ketertinggalannya dalam dunia pendidikan.
" Saya inginnya sekolah persaman tetap ada, agar kawan kawan yang belum punya kesempatan untuk memiliki izasah dapat mengejar ketertinggalannya melalui jalur ini," ungkapnya dengan bersemangat. (Tri)
Keterangan gambar : pelaksanaan ujian persaman oleh PKBM Mufidah berjalan tertib dan lancar
Dikirim melalui BlackBerry® dari 3 – Jaringan GSM-Mu
