Cara Menanam Singkong Dengan Hasil Melimpah

Iklan

Cara Menanam Singkong Dengan Hasil Melimpah

Redaksi
Minggu, Mei 03, 2015 | 09:02 WIB 0 Views Last Updated 2015-05-03T02:06:54Z

Suaralampung.com, Singkong tentu sudah tidak asing lagi bagi para petani, tanaman ini juga memiliki nilai jual yang tinggi sehingga banyak petani yang lebih memilih singkong sebagai tanaman dikebun mereka. Dimana hampir setiap bagian Singkong dapat dimanfaatkan, seperti daunnya, buahnya, batangnya, ditambahlagi singkong itu sendiri dapat diolah menjadi beraneka ragam kreasi makanan, sebagai keripik untuk camilan, diolah untuk diambil sagunya, dijadikan singkong keju, bahkan sampai dimakan hanya dengan menggoreng atau mengukusnya saja. Tapi kali ini saya bukan untuk membahas manfaat atau kandungan singkong, melainkan kali ini saya akan membahas tentang bagaimana cara menanam singkong dengan baik. Berikut penjelasannya:

Syarat Tanaman Singkong Dapat Tumbuh Dengan Baik.


Untuk dapat tumbuh maksimal, singkong memerlukan curah hujan seimbang dengan kisaran 150- 200 mm pada umur 1-3 bulan, lalu 250-300 mm pada umur 4-7 bulan dan 100- 150 mm pada fase menjelang dan saat panen. Suhu udara minimal bagi tumbuhnya singkong atau ketela pohon yang baik pada suhu sekitar 10 derajat Celcius, bila suhunya dibawah 10 derajat Celcius, maka akan menyebabkan pertumbuhan tanaman singkong sedikit terhambat akibatnya tanaman menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna. Sementara untuk kelembaban udara optimal untuk tanaman singkong adalah antara 60-65%. Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman singkong sekitar 10 jam per hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya.

Persiapan Lahan.

Tahapan ini sangat penting dalam proses penanaman singkong, tanah yang paling sesuai untuk singkong adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman singkong adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol.
Derajat keasaman (pH) tanah yang paling sesuai untuk tanaman singkong berkisar antara 4,5 – 8,0 dengan pH ideal 5,8. pada umumnya tanah di Indonesia ber pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0- 5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral.

Persiapan pengolahan Lahan.

Persiapan pengolahan Lahan dimulai dengan Pengukuran PH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan atau cairan pH tester. Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan ditanami untuk mengetahui ketersediaan unsur hara, kandungan bahan organik.
Penetapan jadwal waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini perlu diperhitungkan dengan asumsi waktu tanam bersamaan dengan tanaman lainnya (tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi tanaman sejenis. Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal dan kebutuhan setiap petani. Pengaturan volume produksi penting juga diperhitungkan karena berkaitan erat dengan perkiraan harga saat panen dan pasar.

Pembukaan dan pembersihan lahan.

Pembukaan lahan pada intinya adalah merupakan pembersihan lahan dari segala gulma (Tumbuhan pengganggu) dan akar tanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit.

Pembentukan Bedengan.

Bedengan dibuat pada saat pengolahan lahan sudah 70% . Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk memudahkan penanaman sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Pembentukan bedengan untuk memudahkan pemeliharaan tanaman, seperti pembersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman itu sendiri.

Pengapuran.

Untuk menaikkan (PH) tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat asam/tanah gambut, perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah Kalsit/Kaptan (CaCO3). Dengan dosis yang
biasa digunakan adalah 2,5 ton/ hektar. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat pembentukan Bedengan kasar bersamaan dengan pemberian pupuk kandang.


Persiapan Bibit.

Gunakan varietas unggul yang mempunyai potensi hasil tinggi, disukai konsumen dan sesuai untuk daerah penanam. Bibit singkong berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan).
Harus dengan pertumbuhan yang normal dan sehat serta seragam.
Batang telah berkayu dan berdiameter ± 2,5 cm lurus dan belum tumbuh tunas-tunas baru.

Teknik Penanaman.

Penanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang digunakan pada pola monokulturan adalah 80 x 120 cm.
Sebelum bibit ditanam disarankan agar bibit direndam terlebih dahulu dengan pupuk hayati SOT HCS yang telah dicampur dengan air selama 3-4 jam. Setelah itu baru dilakukan penanaman. hal ini sangat bagus untuk pertumbuhan dari bibit.
Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek bibit singkong, kemudian tanamlah sedalam 5 – 10 cm atau kurang lebih 1/3 bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam saja.

Perawatan Tanaman.

Penyulaman.

Lakukan penyulaman yakni dengan cara mencabut dan diganti atau disulam. Penyulaman dilakukan pada pagi atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas.

Penyiangan.

Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/tanaman liar/tanaman pengganggu yang hidup disekitar tanaman. Dalam satu musim, minimal dilakuakan penyiangan 2 kali. Periode kritis atau periode tanaman harus bebas dari tanaman pengganggu adalah antara 5 – 10 minggu HST (Hari Setelah Tanam). Bila tanaman pengganggu tidak terkendali selama periode kritis tersebut, produktivitas dapat turun sampai 75% jika dibandingkan dengan kondisi tanpa gangguan tanaman liar/pengganggu.

Pembubunan/ penimbunan atau pengemburan tanah.

Menggemburkan tanah disekitar tanaman dan setelahnya dibuat seperti gundukan. Waktu pembubunan bersamaan dengan penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya. Apabila tanah disekitar pohon terkikis karena hujan atau karena yang lain, maka perlu dilakukan penimbunan ulang.

Perempelan/Pemangkasan.

Perempelan/Pemangkasan tunas perlu dilakukan kerana minimal setiap pohon harus mempunyai 2 atau 3 cabang, hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi dimusim tanam mendatang.

Pemupukan.

Pemupukan perlu dilakukan dengan Pupuk Kandang yang telah diolah terlebih dahulu dengan POLA HCS. Jika pupuk kandang berasal dari ternak yang belum menggunakan SOC HCS, maka kebutuhan per hektar sebanyak 2 ton. Namun jika kotoran berasal dari ternak yang telah menggunakan SOC HCS, maka kebutuhan per hektar hanya 8 kwintal.

Pengairan dan Penyiraman.

Kondisi lahan singkong dari awal tanam sampai umur 4-5 bulan HST (Hari Setelah Tanam) harus selalu dalam keadaan lembab, tapi tidak terlalu becek. Pada tanah kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan. Pada musin kering, penyiraman dilakukan dengan cara menyiram langsung namun cara ini dapat merusak gundukan tanah di pangkal pohon, cara yang lebih baik adalah dengan sistem genangan dengan tujuan agar air dapat meresap ke tanah.

Panen.

Ciri dan Umur Panen

Singkong dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok. Umur panen tanaman singkong telah mencapai 6–8 bulan untuk varietas Genjah dan 9–12 bulan untuk varietas dalam.

Cara Panen.

Ketela pohon dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.

Pasca Panen.

Pengumpulan.

Hasil panen dikumpulkan dilokasi yang cukup strategis aman dan mudah dijangkau oleh angkutan.
Penyortiran dan Penggolongan
Pemilihan atau penyortiran sebenarnya dapat dilakukan pada saat pencabutan berlangsung akan tetapi penyortiran lebih baik dilakukan setelah semua pohon dicabut dan ditampung dalam suatu tempat. Penyortiran dilakukan untuk memilih singkong yang berwarna bersih, terlihat dari kulit yang segar serta yang cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya serta bercak hitam/garis-garis pada daging singkong. Dengan demikian maka singkong dapat langsung di jual atau diolah menjadi makanan lain. (Tri)

Sumber informasi dari kajian UPTD Pertanian Kecamatan Natar Lampung selatan.



Dikirim melalui BlackBerry® dari 3 – Jaringan GSM-Mu

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Cara Menanam Singkong Dengan Hasil Melimpah

Trending Now

Iklan

iklan