Ssst...Kades Lumbung Sari Di Soal Warga,Karna di Duga Mark UP dan Fiktifkan Dana Desa.

Iklan

Ssst...Kades Lumbung Sari Di Soal Warga,Karna di Duga Mark UP dan Fiktifkan Dana Desa.

Redaksi
Kamis, Juli 14, 2016 | 00:08 WIB 0 Views Last Updated 2016-07-13T17:08:04Z

SuaraLampung.com , Lamsel- Warga Desa Lumbung Sari Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung selatan memepertanyakan kinerja oknum kepala Desa Agung Widodo. Pasalnya kinerja Pemerintahan Desa Lumbung Sari semakin menurun dan terpuruk serta tidak transparan. Bahkan saat ini mulai tercium ulah dari kecurangan yang diperbuat sang Kades terutama dalam penggunaan Dana Desa (DD)dan Anggaran Dana Desa (ADD).

Menurut Ruli Hadi Putra, ketua ormas Ikatan Kemuakhian Masyarakat Lampung selatan (IKAM LAMSEL) mengatakan," kami disini hadir di minta oleh masyarakat desa lumbung sari untuk mengawal keluhan warga terkait dugaan penyimpangan yang di lakukan oleh oknum kepala desa tersebut dan setelah kami bentuk Tim bersama-sama warga desa setempat untuk melakukan cek n ricek di desa tersebut kami menduga kuat bahwa Kades Lumbung Sari telah melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang di duga  terindikasi merugikan keuangan negara karena telah melakukan penyalahgunaan anggaran Dana Desa Tahun anggaran 2015 yang diperuntukkan pembuatan Tembok Penahan Tanah (TPT).

Dari  RAB yang di ajukan dalam pembuatan TPT  sepanjang 621 m, dengan nilai anggaran kurang lebih Rp. 230.000.000, bila ini dikalikan harga satuan volume dan jumlah anggaran, dapat di hitung besar harga satuan atau meter, mencapai kurang lebih Rp.370.000/ m, namun faktanya, melalui pengukuran ulang oleh tim IKAM LAMSEL yang di dampingi beberapa aparat desa volume TPT hanya sepanjang 478 m, ini selisih volume 143 m yang raib, dari panjang 621 m TPT yang terdapat dalam RAB, bila kita kalikan harga satuan dari volume yang hilang ini jelas negara dirugikan kurang lebih Rp.52.000.000 yang hilang,sedangkan kita tau Bupati kita sedang galak menerapkan program bangun desa melalui infrastruktur, inikan bahaya kalo bupati kita zainudin hasan tau".Pungkas nya

Belum lagi dari laporan bendahara non aktif mengakatakan berbagai macam kegiatan yang di anggarkan oleh Kepala Desa Lumbung Sari tidak pernah dilaksanakan atau di duga di fiktifkan, seperti pembelanjaan untuk kebutuhan Alat Tulis Kantor tidak ada yang di belanjakan dari anggaran Rp. 28.000.000.

Menurut Karsimin warga Dusun Kalirejo menuturkan, "bahwa kami sudah melakukan peneguran untuk Kepala Desa agar melaksanakan pembangunan desa dengan menggunakan Dana Desa sesuai dengan prosedur yang ada, namun Kades tersebut tetap saja tidak menghiraukan teguran dari masyarakat. Bahkan pada saat kami ukur volume pembuatan TPT bersama para teman dari wartawan, LSM dengan disaksikan oleh masyarakat setempat ternyata pembuatan TPT nya tidak sesuai dengan RAB nya.

Sedangkan menurut Waruji masyarakat Dusun Sidorejo yang mewakili dusunnya mengatakan" sangat kecewa dengan kepemimpinan Agung Widodo. Ia beranggapan Kades nya tidak pernah melakukan musyawarah dalam pembangunan Desa Lumbung Sari seharusnya dalam penggunan anggaran Dana Desa sudah seharus nya melakukan musyawarah karena masyarakat lebih tau apa yang dibutuhkan maayarakat setempat tapi sayangnya jangan kan warga yang mewakilinya saja tidak ada.

Alih-alih kades melakukan musyawarah, untuk mengetahui penggunaan anggaran dana desa saja masyarakat ataupun aparatur desa juga tidak boleh tau terkait masalah Dana Desa tersebut, dalam pembangunan masyarakat juga tidak pernah dilibatkan dalam pembangunan desa diantaranya pembangunan inprastruktur, kegiatan sosial, pendidikan, usaha desa, untuk meningkatkan perekonomian desa juga tidak pernah dilibatkan".ungkap ny.

Saat wartawan suaralampung.com yang hendak menemui kepala Desa untuk mempertanyakan keluhan dari masyarakat namun sayang saat akan di jumpai pak kades widodo tidak sedang berada di kediamannya karena sedang berada di Jakarta ujar warga sekitar.

Dari data yang di himpun suaralampung.com saat ini Desa Lumbung Sari Kecamatan Merbau Mataram hanya menyisakan perangkat desa 2 Kepala Dusun dan 8 Ketua RT yang masih aktif dari  4 Kepala Dusun dan 10 RT yang ada di desa tersebut sedangkan menurut salah satu aparat desa yang namanya enggan disebutkan yang lainnya sudah mengundurkan diri. (Zn/Nd)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ssst...Kades Lumbung Sari Di Soal Warga,Karna di Duga Mark UP dan Fiktifkan Dana Desa.

Trending Now

Iklan

iklan