SuaraLampung.Com, Lampung Selatan - Cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah Lampung berimbas pada pasokan cabai di pasar-pasar tradisional. Harga bahan pangan termasuk cabai melonjak signifikan hingga Rp 65 ribu per kilogram (kg). Pedagang bahkan menyebut kenaikan ini sudah di ambang batas kewajaran.
Salah seorang pedagang di Pasar Tanjung Bintang, Sumantri (45), mengatakan harga cabai keriting merah saat ini dijual Rp 55 ribu-Rp 60 ribu per kg, cabai rawit merah Rp 40 ribu per kg, cabai rawit hijau dibanderol seharga Rp 30 ribu per kg, dan cabai merah besar dijual seharga Rp 65 ribu-Rp 70 ribu per kg.
"Harga cabai sebelumnya berkisar Rp 20 ribu-Rp 30 ribu per kg, tapi sekarang naiknya sudah gila-gilaan. Susah diprediksi dan naik terus," ungkapnya kepada suaralampung.com di Pasar Tanjung Bintang, Kamis (20/16).
 |
| Harga Cabai Naik Rp.50 Ribu Buat Petani Lega |
Menurut ayah dua anak ini, lonjakan harga cabai akibat curah hujan yang cukup tinggi di daerah sentra pertanian cabai, membuat tanaman Rusak dan bunga menjadi rontok, Akhirnya pasokan cabai ke pasar berkurang dan mendorong peningkatan harga.
Sementara dilokasi berbeda suaralampung.com menemui petani di desa Istikarya kecamatan Waway karya Lampung Timur Para petani cabai , sejak beberapa pekan terakhir ini bisa bernafas lega. Pasalnya, harga komoditas itu kini ditingkat petani mulai membaik.
Seorang petani cabai, Lamuji (47) penduduk Desa Istikarya, Kecamatan Waway Karya Lampung Timur saat ditemui mengatakan, harga cabai merah dan kriting mulai naik. Dia menjelaskan, bahwa harga cabai merah dan kriting di tingkat petani mencapai Rp 50.000/kg kenaikan harga ini disambut bahagia karna sangat membantu ekonomi petani.
"Sekarang kita jual di ladang saja harganya sudah Rp 50 ribuan per kg, jadi ini lumayan sekali, harga yang baik untuk kami para petani," ujarnya.
