Premium Langka Pedagang Di Tanjung Bintang Keluhkan Kenaikan Modal

Iklan

Premium Langka Pedagang Di Tanjung Bintang Keluhkan Kenaikan Modal

Redaksi
Minggu, Oktober 30, 2016 | 19:05 WIB 0 Views Last Updated 2016-10-31T14:07:53Z
SuaraLampung.Com, Lampung Selatan - Sejak beberapa minggu terakhir ini, bensin atau Premium Di Kecamatan Tanjung Bintang Pada tingkat eceran mulai langka, sebagai gantinya mereka menjual Pertalite. Dengan terpaksa pedagang premium eceran menjual pertalite, sehingga membutuhkan modal lebih besar lagi, pasalnya harga Pertalite lebih mahal dibanding Premium.

"Modal yang kami keluarkan otomatis lebih besar dibanding saat kami menjual Premium, karena harga Pertalite lebih mahal ketimbang Premium," kata Bandri, pedagang bensin eceran di Jalan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, Minggu (30/10).

Kelangkaan Premium tersebut Di tingkat pedagang eceran, disinyalir akibat rencana  Pertamina yang akan menghapus BBM jenis Premium dan sebagai gantinya akan memasarkan Pertalite.
Efeknya pedagang Premium eceran diberbagai daerah pedesaan seputar Kecamatan Tanjung Bintang, terpaksa mengeluarkan modal lebih besar lagi. "Di SPBU sekarang sudah tidak melayani Premium," katanya.

Seperti disampaikan Sutikno, salah seorang pedagang BBM eceran di Desa Talang Jawa mengatakan sejak beberapa Minggu terakhir ini SPBU sudah tidak lagi melayani pembelian BBM jenis Premium namun hanya melayani jenis Pertalite dan Pertamax.

Premium Langka Pedagang Di Tanjung Bintang Keluhkan Kenaikan Modal
"Sudah tidak boleh kulakan BBM Premium. Harus beli pertalite," katanya. "Masyarakat juga sudah banyak tahu, namun beberapa orang mengeluh karena harganya cukup mahal sehingga mereka mengeluh dengan langkanya premium ini ," tambahnya.

Masih kata dia untuk sekali belanja pedagang BBM eceran hanya dibatasi sebanyak 20 liter dalam waktu satu hari. "Dulu sekali membeli hanya keluar uang sekitar Rp 130.000 kini harus mengeluarkan uang Rp 150.000 untuk Pertalite," katanya.

Sampai ke tangan konsumen, menurut Sutikno, dirinya mengambil untung Rp 500 perliternya namun pedagang yang jauh dari SPBU menjual Rp 8.500 perliternya.
"Kebetulan tempat saya berjualan BBM eceran tidak jauh dari SPBU sehingga ambil untung hanya Rp 500 perliternya," ujarnya.

Sementara di lokasi berbeda Anang seorang pegawai leasing mengeluhkan hal tersebut sebab peralihan ini cukup mengagetkan masyarakat karena harganya lumayan selisihnya dari eceran premium 7.500, dan sekarang pertalite 8.500,buat dirinya harus mengeluarkan uang cukup lumayan sedangkan dirinya tiap hari berkeliling di pelosok-pelosok desa. "Saya berharap kepada pemerintah dan pertamina untuk bisa mengkaji ulang kebijakan tesebut," ujarnya (Yoes Anwar).
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Premium Langka Pedagang Di Tanjung Bintang Keluhkan Kenaikan Modal

Trending Now

Iklan

iklan