SuaraLampung - Kalianda -Kesejahteraan ratusan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Lampung Selatan masih jauh dari kata ideal.bila dibandingkan dengan tugas dan beban yang berat, karena berkaitan dengan pendidikan karakter dan kedisplinan anak sejak usia dini, namun masih banyak para guru Paud yang bergaji di bawah Upah Minimum Kabupaten (UMK).
Lampung Selatan memiliki 17 kecamatan dan 256 desa masing-masing desa memiliki satu (1) Paud untuk membantu pendidikan anak di tiap desa.
miris saat ini dari 256 desa yang memiliki Paud kurang mendapat perhatian dari aparat desa setempat.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Nonformal ( PNF) Dinas Pendidikan (Disdik) Lamsel, Samsiah, SE. menghimbau kepala Kepala Desa Se Kabupaten Lampung Selatan untuk lebih memperhatikan guru Paud di desanya.
Karena banyak guru Paud yang ada di desa ini mengadu pada saya karena kurang mendapat perhatian dari desa tempat mereka mengajar.
Syamsiah mengatakan, "cobalah dari dana desa itu di anggarkan untuk kesejahteraan guru Paud, biasanya dalam 1 Paud di desa itu paling banyak ada 9 guru Paud itu di masukkan dalam kegiatan Dana Desa. 100 rb aja perbulan untuk 1 guru Paud jadi kan dalam 1 bulan gaji yang harus di keluarkan untuk 9 guru Paud 900 rb berarti dalam 1 tahun 10.500.000 Kan Dana Desa sekarang Sekarang udah besar apalagi untuk 2017 Dana Desa sudah 1 milyar.
"Udah dana sebesar itu klo masih guru Paud di desa tidak di gaji berarti memang keterlaluan.
Lanjut Syamsiah"
"Kemarin saya mendapat keluhan dari salah satu guru Paud yang ada di desa Kecamatan Kalianda, dia digaji oleh Kepala Desanya 50 rb perbulan itupun yang di terima cuman 30 rb kata aparat desanya 20 rb itu dipotong pajak, nangis dek hati saya dengernya",ujar wanita berambut pendek ini.
Jadi saya menghimbau sekali lagi kepada 256 Kepala Desa yang ada di Lampung Selatan untuk mensejahterakan guru Paud. Mari sama- sama kita membangun desa dengan medidik anak dari usia dini sehingga nantinya bisa memajukan desanya serta bisa membangun Lampung Selatan yang lebih baik. (Zn)
