Suaralampung.com. Pendekatan agama. Itulah tema sentral kampanye paslonkada 2017-2022, DR. H. Edy Irawan Arief, S.E.. M.Ec (Edy)-H. Ulul Azmi Soltiansa, S.H. alias Paisol (Pai) akrab disapa Edy-Pai, diusung Koalisi Lambar Berganti (Partai Demokrat, PPP, Partai Gerindra, Partai Nasdem, PKS, PKB) di Pemangku Pematang Liyu Pekon Padangcahya Kecamatan Balikbukit, Senin (23/01).
Edy-Pai menegaskan dalam membangun Lambar ke depan tidak hanya pembangunan fisik, tapi juga mental spiritual. Bukan rahasia umum lagi, misalnya, kalau paket proyek tidak maksimal antara rencana anggaran biaya (RAB) dengan material terpasang sesuai RAB dimaksud.
Sehingga tidak heran kalau jalan yang diaspal atau dirabat beton yang seharusnya berusia dua tahun, tapi sudah hancur dalam dua bulan. Ini hanya satu contoh, potret buram pembangunan di Lambar. Belum lagi penempatan paket yang timpang, tidak proporsional karena perencanaan yang tidak profesional
Edy-Pai, ketika dipercaya menjabat bupati-wakil bupati, soal proyek, semua pengusaha atau kontraktor akan dipanggil dikumpulkan dan diberi taushiyah atau pemahaman agama terlebih dahulu.
"Sehingga kalaupun pemborong akan cari untung, tetap ingat akan pertanggungjawabkan kepada Alloh SWT. Begitu juga dengan program umroh, tetap akan dilanjutkan. Tapi bukan untuk anggota dewan, kepala dinas, camat, peratin, atau pengurus partai," kata jurubicara Edy-Pai, Andi Gunawan.
Lanjut Andi, Edy-Pai juga menggelar kampanye dan pertemuan tokoh di sejumlah titik di Balikbukit, pertemuan terakhir Edy-Pai ke-466 di Padangdalom. Dimana dari sejumlah pertemuan tersebut masyarakat berharap ada perbaikan bidang prasarana jalan dan lapangan pekerjaan, terutama bagi masyarakat yang anak-anaknya baru lulus sekolah dan atau sarjana. (Eko)
