Ternyata Bukan Hanya PWI Lamtim Yang KOMPLAIN Masalah Pemberitaan.

Iklan

Ternyata Bukan Hanya PWI Lamtim Yang KOMPLAIN Masalah Pemberitaan.

Redaksi
Senin, Maret 06, 2017 | 08:40 WIB 0 Views Last Updated 2017-03-06T06:50:57Z

Suaralampung.Com, Lampung Timur - Oknum wartawan dari salah satu media harian yang ada di Lampung dianggap tidak profesional dalam menyajikan sebuah pemberitaan, dikarenakan bahasa yang ditulis tidak mengacu kepada W5 1H, pemberitaan diawali dengan memberitakan salah satu Kades yang ada di kecamatan sekampung udik kabupaten lampung timur, dan bekerjasama dengan sekretaris PWI telah melakukan pungli terhadap masyarakat dengan nominal disebut ratusan juta rupiah,

Kemudian media tetsebut membuat sebuah pemberitaan tentang seorang sekdes telah melakukan sodomi, terhadap salah seorang anak yang di berjudul. SEKDES BANJAR AGUNG``SODOMI ANAK DI BAWAH UMUR". Hal ini menunjukkan kurangnya profesionalisme cara bekerja oknum wartawan tersebut.

Idealnya wartawan yang menulis berita, dengan menggunakan bahasa DIDUGA. Tidaklah sekonyong-konyong memvonis karena tidak ada hak bagi wartawan untuk melakukan vonis terhadap siapapun, karena alasannya  hak vonis tersebut ada di majelis hakim. bukan pada wartawan. Itulah sedikit bentuk kurangnya Profesionalisme seorang oknum wartawan tersebut dalam membuat menyajikan pemberitaan.

Sehingga beberapa nama yang disebutkan dalam pemberitaan tersebut mengatakan, apa yang disampaikan dan dituliskan oleh oknum wartawan tersebut, di salah satu media harian yang ada di Lampung itu tidak benar.

Salah satu warga yang disebutkan bernama Warsono bapak tiri dari anak yang dituduhkan telah mendapatkan perlakuan sodomi, dari orang yang di duga sekdes tersebut, saat dimintai keterangan pada Minggu (5/3/2017) sekitar pukul 19-30, di salah satu rumah makan, Desa Gunung Pasir Jaya kecamatan Sekampung Udik Lampung Timur, Warsono mengatakan, bahwa dia pernah didatangi wartawan dan mempertanyakan permasalahan isu, Bapak sekdes Banjar Agung melakukan sodomi  terhadap anaknya.

"Tapi kebenaran itu nggak betul Pak, anak saya sendiri saya tanya nggak pernah diperlakukan seperti itu, dan saya tanya kembali nggak pernah, kata anak saya. Jadi kalau wartawan itu bilang seperti itu berarti wartawan itu bohong. sedangkan keluarga saya itu baik-baik saja dan tentram tentram saja," ujar Warsono.

Ditempat yang sama Siyono keamanan desa Banjar Agung mengatakan, bawa pernah didatangi wartawan dan menanyakan tentang Pak carik, ada sodomi atas nama AG itu pak.

" Padahal waktu anak itu saya panggil dan katanya tidak pernah di apa apain sama pak Ketut (Sekdes) dan hal itu pula yang saya jawab sama wartawan yang nemui saya, dan sesuai dengan yang di tulis di koran itu, kalau saya mau mempertemukan mereka dengan pak kades dan pak sekdes itu kata siapa, itu tulisan bohong, saya nggak pernah berhadapan sama orang yang bilang kayak gitu pak," ujarnya.

Di tambahkannya lagi." Kalau ada wartawan yang nulis berita kalau saya mendamaikan, yang di damaikan apa, karena di kampung saya tidak ada permasalahan, berarti wartawan itu tidak profesional dalam mencari berita," pungkasnya.

Hal pemberitaan tersebut sangat membuat baik media cetak atau yang lainnya merasa malu, tatkala ada oknum wartawan yang berprilaku seperti demikian, karna jika sistem penyajian pemberitaan di paksakan, beginilah hasilnya, menimbulkan banyak komplin, dikarnakan seharusnya dalam menyajikan pemberitaan setelah masuk dapur redaksi, harus di olah sedemikian rupa sehingga tidak menuai masalah, tatkala berita telah di sebar luaskan kepada masyarakat yang membacanya.(RAJA)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ternyata Bukan Hanya PWI Lamtim Yang KOMPLAIN Masalah Pemberitaan.

Trending Now

Iklan

iklan