Habiskan Anggaran Dana Milyaran, Pembangunan 2 Tugu Di Lambar Pada Tahun 2016 Jadi Pertanyaan

Iklan

Habiskan Anggaran Dana Milyaran, Pembangunan 2 Tugu Di Lambar Pada Tahun 2016 Jadi Pertanyaan

Redaksi
Kamis, April 27, 2017 | 11:51 WIB 0 Views Last Updated 2017-04-27T14:17:54Z


Suaralampung.com. Masyarakat Lampung Barat (Lambar), pertanyakan besarnya anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan Tugu Soekarno di Simpang Tebu Kelurahan Tugusari yang menghabiskan dana   Rp1.500.000.000,- (1,5 miliar)  dan biaya pembuatan tugu gerbang masuk kota liwa di Sekuting yang menghabiskan anggaran Rp1.782.000.000,- (1,7miliar lebih) pada APBD 2016 lalu.

Koordinator Forum Komunikasi Pemuda Pelajar dan Mahasiswa (FKPPM) Kecamatan Sumberjaya, Anton Hilman, S.Si., menyampaikan hal tersebut kepada media ini bahwa pihaknya meminta Dinas PU Lambar untuk menjelaskan bagian manakah dari tugu tersebut yang mahal sehingga membuat anggaran yang dihabiskan totalnya mencapai Rp3.282.000.000,- (3,28 miliar lebih). 

Dikatakan Anton, dirinya membandingkannya dengan anggaran di APBPekon beberapa pekon di kecamatan Sumberjaya. Untuk tahun 2016 lalu, APBPekon Sukapura  adalah sekitar  820 juta, Pekon Sukajaya 830 juta dan Sindangpagar 832 juta serta Simpangsari 850 juta, jadi total APBPekon keempat pekon tersebut sekitar 3,3miliar. "Artinya total anggaran membangun 2 tugu tersebut hampir sama dengan APBP untuk 4 pekon selama setahun dengan jumlah total masyarakatnya 4 pekon tersebut sekitar 12.000 jiwa," terangnya, Kamis (27/04).

Masih kata Anton, sebagaimana kita ketahui, APBPekon itu digunakan untuk membiayai 4 kegiatan, yaitu Penyelenggaraan pemerintahan pekon, Pembangunan sarana dan sarana Infrastruktur, Pembinaan masyarakat dan Pemberdayaan masyarakat.

Disitulah ada anggaran untuk gaji aparat pekon, operasional pekon, anggaran pembangunan fisik di pekon, pembinaan organisasi seperti PKK, Posyandu, Karang Taruna, Insentif Guru PAUD, Guru Ngaji dan sebagainya.  "Sangat luar biasa anggaran yang ada di APBPekon itu kegunaan dan manfaatnya," kata Anton.

Selain itu lanjutnya, APBPekon juga digunakan untuk membangun jalan, jembatan, posyandu, poskamling, irigasi dan lainnya yang bermanfaat besar bagi pemenuhan hak dasar masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. 

Untuk itu dia menghimbau pihak-pihak yang mengerti tentang hal ini untuk bisa memberikan penilaian wajar atau kah tidak wajar anggaran untuk 2 tugu tersebut, yang mencapai 3,28 miliar lebih.

FKPPM sendiri berencana untuk mengkaji, menganalisa Tugu Soekarno dan Gerbang Kota Liwa  tersebut terkait dengan anggaran yang mencapai 1,5miliar, dan 1,78miliar dengan meminta bantuan dari pihak perguruan tinggi. 

"Kawan-kawan mahasiswa asal Sumberjaya di Bandar Lampung berencana untuk mengkaji proyek ini yang di DPA Dinas PU 2016 itu namanya Penataan Pertigaan Tugusari Sumberjaya 1,5 miliar dan Pembangunan Gerbang Perkotaan 1,782 miliar, dan luar biasa anggarannya jika dibandingkan dengan hasilnya. Semoga dengan adanya penjelasan dari Dinas PU secara terbuka akan membuat hal ini menjadi jelas, tidak salah paham atau curiga,  dan akan senantiasa percaya dengan kinerja pemerintah," ungkapnya.

Disamping itu juga pihaknya meminta dalam pelaksanaan pembangunan proyek di Lambar, pihak rekanan harus memakai plang nama. Secara transparan seorang kontraktor pelaksana diwajibkan memasang plang merek, hal tersebut sangat berguna agar masyarakat bisa mengetahui darimana proyek tersebut berasal. 

"Perusahaan atau rekanan yang mengerjakan proyek harus mematuhi kaidah-kaidah yang sudah ditentukan oleh pemerintah seperti memasang papan merek. Dan untuk itu, kami minta agar Dinas PU maupun dinas-dinas lainnya bisa melakukan pengawasan terkait hal tersebut," pungkasnya. (Eko)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Habiskan Anggaran Dana Milyaran, Pembangunan 2 Tugu Di Lambar Pada Tahun 2016 Jadi Pertanyaan

Trending Now

Iklan

iklan