Suara lampung,Lampung timur.
Buruh lakukan aksi unjuk rasa tuntut kenaikan gaji, Kamis 13/4/2017 ratusan pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja karya mandiri fermentech indonesia(SPKMF)
Para pekerja meminta agar perusahaan tidak hanya memeras tenaga buruh saja,namun buruhpun mengharapkan kebijaksanaan perusahaan untuk menaikkan upah kerja.
Sedangkan PT Fermentech Indonesia keukeuh menolak dua opsi kenaikan gaji yang dituntut oleh Ratusan buruh setempat.
General Manager PT Fermentech Indonesia Suliyono menyatakan, perundingan antara perusahaan dengam buruh telah dilakukan
Sembilan kali tetapi tidak ada titik temu.
Buruh menyampaikam dua opsi tuntutan kenaikan gaji,antara lain opsi pertama kenaikan gaji 14,66 persen meliputi kenaikan upah normal Rp150 ribu per pekerja atau 4,16 persen, persentasi 7,5 persen, prestasi 3 persen, fix bonus 1,5 kali upah normal, dan ditambah uang Rp500 ribu.
Opsi kedua kenaikan gaji 13,86 persen meliputi kenaikan upah normal Rp175 ribu per pekerja atau 4,86 persen, persentasi 6 persen, prestasi 3 persen, dan fix bonus 2 kali upah normal.
Sedangkan perusahaan menyampaikan dua opsi kenaikan gaji. Yakni, opsi pertama kenaikan gaji 8,25 persen meliputi kenaikan upah normal Rp125 ribu per pekerja atau 4,16 persen, persentasi 1,75 persen, prestasi 3 persen, fix bonus 1,25 kali upah normal.
Opsi kedua kenaikan gaji 8 persen meliputi kenaikan upah normal Rp125 ribu per pekerja atau 3,5 persen, persentasi 1,5 persen, prestasi 3 persen, fix bonus 1,5 kali upah normal, dan ditambah uang Rp400 ribu,Prinsipnya kami bisa operasional saja. Kalau rata-rata gaji mereka yang demo Rp 3 juta rupiah dengan masa kerja dari 1 tahun hingga 25 tahun.
Kami tidak mau memenuhi tuntutan buruh, kami menginginkan dua opsi yang kami sampaikan itu dapat disetujui pihak buruh,Ujar Suliyono kepada Awak Media di ruang keamanan setempat.
Suliyono berharap serikat buruh bisa memahami perusahaan,dan mereka bisa mengerti tentang perundingan kenaikan upah.
Secara nonformal kami sampaikan seandainya buruh bisa mengerti,akan kami beri opsi itu. Kami sudah laporan ke dinas terkait untuk mediasi tetapi serikat menolak,ungkapnya.
Safriyendi (ujang)Selaku ketua umum SPKMF saat di wawancara awak Media mengatakan jika keinginan kami tidak Di Penuhi oleh pihak perusahaan kami tidak akan berhenti melakukan aksi dan bila perlu langkah terakhir,kami akan mogok Kerja pungkasnya.(Raja)
