Ansor Tulang Bawang Gelar Diskusi Publik Dengan Tema Problematika Tapal Batas Wilayah,

Iklan

Ansor Tulang Bawang Gelar Diskusi Publik Dengan Tema Problematika Tapal Batas Wilayah,

Redaksi
Selasa, Mei 23, 2017 | 21:59 WIB 0 Views Last Updated 2017-05-23T14:59:06Z

Suaralampung - Organisasi Gerakan Pemuda Ansor cabang kabupaten Tulang Bawang menggelar kegiatan Diskusi Publik Problematika Tapal Batas Wilayah, di Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Syafa'at tepatnya di kampung Moris Jaya, kecamatan Banjar Agung daerah setempat. Selasa (23/05)

Kegiatan dihadiri oleh Kepala Kesbang Pol Tulang Bawang Yen Dahren, Kasat Intel Polres Tulang Bawang AKP Riki Ganjar Gumilar, Pabung Kodim 0426/TB untuk kabupaten Mesuji Kapt. Inf. Agus Sutono, Kapolsek Banjar Agung Kompol Togatorop, dan Ketua GP Ansor Tulang Bawang Hariyanto, Ketua GP Ansor cabang Banjar Agung Taufik, Sekretaris DPC PAN Imam Syafrudin, sekaligus para peserta kegiatan tersebut.

Ketua GP Ansor Tulang Bawang Hariyanto, dalam sambutannya mengatakan kegiatan yang dilaksanakan pihaknya pada hari itu membahas problematika tapal batas, dan kegiatan itu dihelat GP Ansor di fokuskan pada Ponpes, lantaran Ponpes merupakan basis terbesar NU. 

"Pemuda adalah agen perubahan, karenanya dalam setiap perubahan pemuda harus menjadi Garda Terdepan. Dan Beragam problematika tapal batas ada di Tulang Bawang,  dari tiga dusun yang menjadi sengketa dengan kabupaten Mesuji, kampung Cahyo Randu Unit 5 dengan kabupaten Tulang Bawang dan banyak lagi masalah tapal batas kampung. Karenanya diskusi Tapal Batas sering dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat". Ujarnya

Pada kesempatan ini, AKP Riki Ganjar Gumilar (Kasat Intel Polres Tulang Bawang) menjelaskan, diskusi Tapal Batas seharusnya dibuka oleh Pemerintahan Daerah, dalam Polemik tapal Batas, Polisi berperan selain memberi pelayanan juga melakukan penegakan hukum." Masalah tapal batas terakhir adalah di Dusun Minak Jebi Kampung Bumi Dipasena Abadi Kecamatan Rawajitu Timur.

Dalam hal konflik tapal batas masyarakat, tokoh masyarakat dan ormas adalah melaporkan permasalahan kepada aparat hukum. Jangan menarik kesimpulan sendiri tapi laporkan kepada aparatur hukum dan pemerintah agar cepat dalam melakukan mediasi". Terangnya

Ditempat yang sama, Kapt. Inf. Agus Sutono (Pabung Kodim 0426/TB untuk Kab. Mesuji) menuturkan, bahwa Pancasila sampai saat ini seperti mati suri, karena saat ini secara pelan-pelan dihilangkan dari mata pelajaran di sekolah.

" P4 dan BP7 sudah tidak ada lagi di mata pelajaran, sehingga pemuda saat ini seperti Asing dengan Pancasila, dan UUD 45 merupakan wujud nyata dari hasil perjuangan bangsa Indonesia, kebanggaan bangsa Indonesia. Tapi saat ini banyak dari UUD yang direvisi, dikhawatirkan mengurangi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia". Katanya

Sementara dalam diskusi tersebut, Kepala Badan Kesbangpol Tulang Bawang Yen Dahren, menerangkan bahwa Tulang Bawang berdiri pada 20 Maret 1997 yang merupakan pecahan dari Kab. Lampung Utara. Pada tahun 2008 kabupaten Tulang Bawang melahirkan Kabupaten Mesuji dan Tulang Bawang Barat. Lalu Proses pemekaran dianggap sangat cepat sehingga menyisakan permasalahan khususnya tapal batas.

" Secara prosedur pembentukan kabupaten seharusnya membahas dulu tapal batas kedua Kabupaten, namun saat pembentukan kemarin terbalik berdiri dulu Kabupatennya baru membahas luas wilayah. Dan permasalahan tapal batas memiliki banyak sebab, namun yang paling sering adalah masalah sumber daya alam. Untuk permasalahan tapal batas Kab. Tulang Bawang dan Mesuji sudah sampai tahap penyelesaian di Kementerian Dalam Negeri". Ucapnya (Joni)



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ansor Tulang Bawang Gelar Diskusi Publik Dengan Tema Problematika Tapal Batas Wilayah,

Trending Now

Iklan

iklan