Suaralampung.Com, Beredar di masyarakat rasa khawatir dan takut untuk membeli bahan bakar minyak di SPBU menggunakan jerigen. Padahal hal tersebut sekarang sudah diperbolehkan kecuali premium solar karena masih subsidi pemerintah, sehingga pembeliannya harus disertai dengan surat izin usaha sekurang-kurangnya serendah-rendahnya dari Desa, sementara untuk Pengguna BBM, Pertalite,Pertamax,Dexlite, DEX, bebas membeli menggunakan jrigen terutama untuk masyarakat yang dipedalaman, atau pedagang eceran yang penting bisa menjaga Safty nya. Tidak masalah membeli di SPBU karna sudah tidak lagi disubsidi oleh pemerintah, jadi kehawatiran ketakutan seharusnya tidak ada lagi di masyarakat. Dimana yang terpenting jangan sampai di selewengkan untuk kepentingan industri. Dikatakan Dony Irawan Pemilik SPBU. Pada media ini.
Kehawatiran masyarakat akan maraknya BBM Oplosan, membuat banyak orang cenderung khawatir tentang kualitas bahan bakar minyak atau BBM yang beredar.
"Hal tersebut dimungkinkan karena premium sudah tidak lagi disubsidi pemerintah, sehingga masyarakat bebas untuk membelinya. Pengguna BBM, Pertalite, Pertamax,Dexlite, DEX, bebas membeli menggunakan jrigen terutama untuk masyarakat yang dipedalaman, atau pedagang eceran yang penting bisa menjaga Safty nya. Terpenting adalah harus dijaga keamanannya, agar tidak diselewengkan untuk industri, apabila untuk usaha kecil dan pertanian itu dibolehkan, dengan sekurang-kurangnya surat izin dari Desa, sementara untuk solar itu memang masih di subsidi oleh pemerintah jadi distribusi dan pengaturannya di tingkat SPBU harus diatur dengan baik," ungkap Dony Irawan Salah satu pengusaha SPBU yang juga ketua SMSI Lampung. Rabu ( 26/7/17).
Ditambahkannya "Sekarang yang sangat mengganggu adalah beredarnya minyak Cong atau lebih dikenal dengan minyak yang dicampur dengan minyak mentah, atau Premium dicampur dengan minyak, sehingga berakibat sangat buruk terhadap mesin kendaraan, hal tersebut sangat merugikan masyarakat sehingga harus sangat diwaspadai, dan itu yang sangat meresahkan masyarakat sampai hari ini, berapa sudah ditangani oleh pihak kepolisian, namun penjualnya masih tetap marak, kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada dalam membeli BBM di tingkat pengecer, agar tidak dirugikan oleh hal-hal tersebut," paparnya. (Tri)
