Suaralampung.com. Lambar- Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) kembali raih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk yang ke 3 kalinya dimasa kepemimpinan Bupati Lambar, Drs. Hi. Mukhlis Basri, MM. Acara yang digelar oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata setempat ini cukup meriah, Jum'at (20/10). Di Pemangku Sinar Jaya, Pekon Mekar Jaya II, Kecamatan Kebuntebu.
Sebelumnya Lambar meraih rekor muri Sangrai kopi sebanyak 5000 tungku, setelah itu 1000 wajah topeng sakura. Dan untuk kali ini rekor yang di pecahkan adalah menyajikan menu makanan yang merupakan khas tradisonal Lambar, yaitu membakar lemang pancung sebanyak 5433 pancung. Acara tersebut juga sebagian dari ajang untuk melestarikan kuliner yang ada di Kabupaten ini.
Lambar memiliki bebagai macam kuliner yang kerap tersajikan di acara-acara adat ataupun perayaan Hari Raya Keagamaan. Diantaranya berupa lemang yang terbuat dari bahan baku beras ketan, santan, garam dan kemiri yang dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar diatas bara api. Ada dua jenis lemang yang biasa dibuat oleh masyarakat Lambar yaitu, Lemang Sulokh dan Lemang Paccung.
Bupati Lambar, Drs. Hi. Mukhlis Basri, MM., pada acara itu mengatakan, Rekor Muri bukan segala-galanya, tapi ini dalam rangka menjaga budaya dan adat istiadat yang memang sudah turun menurun dari zaman nenek moyang. "Sekarang ini kalau kita tidak punya kepedulian, budaya "ngelemang" (Bakar lemang) ini akan hilang," ujarnya.
Bupati juga mengucapkan terimakasih atas antusias dan keikutsertaan semua pihak yang ikut meramaikan acara itu. "Saya ucapkan terimakasih kepada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan pariwisata, serta semua pihak yang ikut membantu didalam pelaksanaan acara ini, sehingga berjalan dengan baik dan lancar," terangnya. (Eko)
