Suaralampung.Com, Warga Dusun Karang Sari Desa Candimas Bersama warga Dusun Tejo Martani Desa Branti Raya bergotongroyong membentuk badan jalan yang menghubungkan dua Dusun di dua Desa tersebut.
Kegiatan gotong royong tersebut Membentuk badan jalan selebar 5 meter, dengan panjang 3 kilo meter, yang merupakan jalan tembus dari dusun Karang Sari Desa Candimas menuju Dusun Tejo Martani Desa Branti Raya.
Dikatakan Kepala Desa Candimas Supaing ketika melihat langsung kegiatan warganya menyampaikan, "Tujuan membuat jalan ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, dimana jalan yang nantinya bila dibangun akan menjadi akses masyarakat untuk dapat mengangkut hasil pertanian, dimana di dua Dusun tersebut memiliki potensi pertanian terutama padi, jagung dan pala wija," paparnya Minggu (22/10/17).
Dirinya menambahkan, Dimana jalan tersebut dibangun dengan swadaya masyarakat, baik lahan yang di sediakan langsung oleh masyarakat, tanpa permintaan ganti rugi, sebagai wujut gotong royong dan kebersamaan.
" Nantinya diperkirakan masyarakat yang menjadi pemanfaat langsung jalan ini sebanayak 140 kepala keluaraga Tejo Martani dan 180 kepala keluarga di Dusun Karang Sari. Artinya ada sekitar 300 kepala keluarga sebagai pemanfaat langsung," paparnya.
Dari pengakuan kepala Dusun setempat bahwa pelaksanan gotong royong telah di laksanakan selama empat minggu oleh dua warga Dusun di dua Desa tersebut.
Dalam kegiatan gotong royong tersebut juga ikut hadir Petugas Penyuluh Pertanian Desa Candimas, Trisia Widona, Kadus Dusun Karang Sari Edi Suranto Juga perwakilan BPD Dusun Karang Sari Agus Suharto dan Kepala Desa Candimas Supaing.
Lebih lanjut mas Paing Sapaan akrab Supaing Kades Candimas mengungkapkan, keinginannya untuk segera mewujutkan jalan yang baik untuk warga Karang Sari, sehingga dirinya berencana untuk segera mengajukan kepada pemerintah Lampung Selatan, agar jalan tersebut setelah jadi ada peningkatan atau pengerasan agar layak dilalui.
"Saya berencana pada musrembang kecamatan tahun 2018, jalan ini saya ajukan, agar mendapatkan alokasi dana APBD, sehinga kemudahan dalam mengangkut hasil bumi dapat dirasakan langsung oleh warga, dua dusun ini dimana sebagian besar adalah bermata pencaharian sebagai petani," paparnya.
Dirinya menambahkan bahwa Gotong royong merupakan kearifan lokal nilai budaya yang menjadi identitas diri, sehingga harus di pertahankan," Itu yang membuat saya selalu melibatkan masyarakat dalam upaya bergotong royong membangun Desa Candimas Ini," ujarnya. (Tri)
