Akibat Diguyur Hujan Ratusan Rumah Terendam Banjir

Iklan

Akibat Diguyur Hujan Ratusan Rumah Terendam Banjir

Redaksi
Sabtu, Desember 30, 2017 | 09:07 WIB 0 Views Last Updated 2017-12-30T02:07:30Z

Suaralampung.Com.
Ratusan rumah di Lampung Utara terendam banjir akibat diguyur hujan deras selama beberapa jam pada Jumat dini hari (29/12/2017). 

Banjir juga menyebabkan pohon tumbang  menimpa rumah warga dan merendam 6 unit mobil dan 1 unit sepeda motor.

‎Berdasarkan data yang dimiliki oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Utara, korban banjir terbanyak terjadi di Kelurahan Cempedak dengan 75 unit rumah. Lalu, di Kelurahan Tanjung Aman dengan 49 unit rumah.

Kemudian, di Kelurahan Tanjung Harapan dengan 15 unit rumah dan 1 unit sekolah, serta di Kelurahan Kelapa Tujuh dengan 19 unit rumah.
Pantauan di sejumlah lokasi banjir, selain merendam rumah warga, banjir juga merendam sawah dan kebun warga, kolam pe‎mancingan, dan sejumlah ruas jalan seperti di Jalan Punai, jalan di dekat kolam pemancingan LDII, Tanjung Harapan, dan Jalan Lintas Tengah Sumatera, Km 103-104, Desa bumi Raya, Abung Selatan hingga ‎menyebabkan macet sepanjang 1 kilometer.

‎Sementara banjir terparah terjadi di perumahan Nuwo Maffan, Kotabumi dengan ketinggian air mencapai sekitar 70 cm.

Menurut Handoko, salah seorang warga perumahan, air mulai naik sekitar pukul 03.00 WIB. Air diperkirakan berasal dari luapan sungai yang berada di belakang perumahan. Terus meningginya air membuat ia dan keluarganya terpaksa mengungsi ke kantor Griya Nuwo Maffan yang letaknya lebih tinggi.

Kendati demikian, ia tak berhasil menyelamatkan harta benda yang dimilikinya dari terjangan banjir lantaran air naik dengan begitu cepat. ‎Dua unit mobilnya juga tak dapat diselamatkan sehingga ikut terendam banjir.

"Banjir seperti ini yang sudah ketiga kalinya ‎terjadi. Meski tidak sampai satu meter tingginya, namun air merendam seluruh perabotan rumah," kata dia.

Di tempat berbeda, Supri, warga LK 9 kelurahan Tanjung Aman menuturkan, air Way Umban mulai merangkak naik sejak pukul 05.30 WIB. Menurutnya, daerahnya memang dikenal sebagai daerha langganan banjir. Akibatnya, sekitar 60 rumah di RT I, II, dan III terendam banjir.

"Kalau disini memang langganan banjir mas," terangnya
Air menggenangi rumah-rumah warga di Lampung Utara, Jumat (29/12/2017).

‎Di tempat berbeda, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, Hamami Fahrizal Mega mengatakan, total rumah warga yang terendam banjir mencapai 180 unit. Banjir juga menyebabkan satu unit rumah roboh akibat tertimpa pohon tumbang dan 6 unit mobil serta 1 unit sepeda motor terendam banjir. "Banjir terparah melanda perumahan Nuwo Maffan," kata dia.

Adapun rumah warga yang roboh tertimpa pohon tumbang ialah rumah milik Iis Sugiarto (45), ‎warga RT IV/RW I di Kelurahan Kotabumi Tengah, Kecamatan Kotabumi. Kejadiannya sendiri terjadi pada pukul 07.30 WIB.

Menurutnya, seluruh personel BPBD telah diterjunkan di lokasi bencana banjir guna membantu warga korban banjir. Selain itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Metereologi dan Klimatologi guna memantau perkembangan cuaca dan melakukan langkah antisipasi terulangnya kembali bencana alam seperti ini.

"Kami akan berkoordinasi dengan pihak BMKG guna mengetahui perkembangan Ratusan rumah di Lampung Utara terendam banjir akibat diguyur hujan deras selama beberapa jam pada Jumat dini hari (29/12/2017). 

Banjir jugamenyebabkan dua pohon tumbang sehingga menimpa rumah warga dan merendam 6 unit mobil dan 1 unit sepeda motor.

‎Berdasarkan data yang dimiliki oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Utara, korban banjir terbanyak terjadi di Kelurahan Cempedak dengan 75 unit rumah. Lalu, di Kelurahan Tanjung Aman dengan 49 unit rumah. Kemudian, di Kelurahan Tanjung Harapan dengan 15 unit rumah dan 1 unit sekolah, serta di Kelurahan Kelapa Tujuh dengan 19 unit rumah.

Pantauan di sejumlah lokasi banjir, selain merendam rumah warga, banjir juga merendam sawah dan kebun warga, kolam pe‎mancingan, dan sejumlah ruas jalan seperti di Jalan Punai, jalan di dekat kolam pemancingan LDII, Tanjung Harapan, dan Jalan Lintas Tengah Sumatera, Km 103-104, Desa bumi Raya, Abung Selatan hingga ‎menyebabkan macet sepanjang 1 kilometer.

‎Sementara banjir terparah terjadi di perumahan Nuwo Maffan, Kotabumi dengan ketinggian air mencapai sekitar 70 cm. Akibatnya, para penghuni perumahan terpaksa mengungsi ke tempat kerabatnya.
Menurut Handoko, salah seorang warga perumahan, air mulai naik sekitar pukul 03.00 WIB. Air diperkirakan berasal dari luapan sungai yang berada di belakang perumahan. Terus meningginya air membuat ia dan keluarganya terpaksa mengungsi ke kantor Griya Nuwo Maffan yang letaknya lebih tinggi.

Kendati demikian, ia tak berhasil menyelamatkan harta benda yang dimilikinya dari terjangan banjir lantaran air naik dengan begitu cepat. ‎Dua unit mobilnya juga tak dapat diselamatkan sehingga ikut terendam banjir.

"Banjir seperti ini yang sudah ketiga kalinya ‎terjadi. Meski tidak sampai satu meter tingginya, namun air merendam seluruh perabotan rumah," kata dia.

Di tempat berbeda, Supri, warga LK 9 kelurahan Tanjung Aman menuturkan, air Way Umban mulai merangkak naik sejak pukul 05.30 WIB. Menurutnya, daerahnya memang dikenal sebagai daerha langganan banjir. Akibatnya, sekitar 60 rumah di RT I, II, dan III terendam banjir.

"Kalau disini memang langganan banjir mas," terangnya
Air menggenangi rumah-rumah warga di Lampung Utara, Jumat (29/12/2017).

‎Di tempat berbeda, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, Hamami Fahrizal Mega mengatakan, total rumah warga yang terendam banjir mencapai 180 unit. Banjir juga menyebabkan satu unit rumah roboh akibat tertimpa pohon tumbang dan 6 unit mobil serta 1 unit sepeda motor terendam banjir. "Banjir terparah melanda perumahan Nuwo Maffan," kata dia.

Adapun rumah warga yang roboh tertimpa pohon tumbang ialah rumah milik Iis Sugiarto (45), ‎warga RT IV/RW I di Kelurahan Kotabumi Tengah, Kecamatan Kotabumi. Kejadiannya sendiri terjadi pada pukul 07.30 WIB.

Menurutnya, seluruh personel BPBD telah diterjunkan di lokasi bencana banjir guna membantu warga korban banjir. Selain itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Metereologi dan Klimatologi guna memantau perkembangan cuaca dan melakukan langkah antisipasi terulangnya kembali bencana alam seperti ini.

"Kami akan berkoordinasi dengan pihak BMKG guna mengetahui perkembangan cuaca dan melakukan tindakan antisipatif," ujarnya. (Heri)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Akibat Diguyur Hujan Ratusan Rumah Terendam Banjir

Trending Now

Iklan

iklan