Suaralampung.com-Lampung Selatan-Ada pemandangan yang tidak biasa di Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan, Ahad (28/01 ) malam. Suasana Desa yang biasanya terlihat lalu lalang warga, kini terlihat berbeda. Ribuan orang tumpah ruah di halaman Pondok Pesantren Syifa'ul Qulub (Tombo Ati) Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung memanjatkan doa yang dipimpin langsung oleh Mursyd Majlis Dzikir Zikrulil Alamin ,Kh Romo Agus Nur Muhamad dari Gersik Jawa Timur,sedangkan sholawat di pimpin langsung oleh Kh.Abah Syaiful Munir Dari Gersik juga.
Ribuah jamaah itu mengikuti rangkaian pembacaan doa Dzikir Istighosah dan sholawat, majlis Dzikrul Lilalamin yang telah berkembang daerah di Provinsi Lampung.
Menurut Ustad Nurhidayat pengasuh Ponpes PPSQ Tombo Ati desa Karang Anyar, kegiatan dzikir bersama ini dilakukan dalam upaya pembinaan moral sekaligus siraman rohani bagi masyarakat luas.
"Kehadiran para tokoh ulama diharapkan mampu memberikan taushiyah yang nantinya menjadi pijakan sehingga setiap langkah yang dilakukan berada di jalan sesuai ajaran Islam," ungkapnya.
Masih kata dia, manusia akan mencapai kebahagiaan yang hakiki kalau bisa menggabungkan antara kekuatan intelektual, religius dan akhlakul karimah, karena intelektual saja tidak cukup tanpa dibarengi jiwa agama dan akhlak yang mulia. Kalau ketiganya bisa dikawinkan akan membentuk insan kamil.
Jamaah yang hadir terlihat khusyuk mengikuti pembacaan doa dan zikir yang dipimpin oleh Kh Romo Agus Nur Muhammad. Kumpulan dzikir Istighosah itu ternyata membuat para jamaah antusias dan khusuk mengikuti terutama ketika lafadz "Lailahaillallah" dikumandangkan bahkan tak sedikit dari mereka meneteskan air mata tatkala doa-doa dipanjatkan.
Dari pantauan pewarta media Ribuan masyarakat yang datang tidak saja dari Karang Anyar aja, tapi juga dari seluruh kecamatan Jatiagung Natar dan Bandar Lampung bahkan dari Lampung Timur dan Kota Metro.
Masih kata Ustat Nurhidayat "Semoga acara ini bisa menjadi media dalam proses pembentukan insan yang selalu mengedepankan nilai-nilai agamis. Oleh karenanya kegiatan semacam ini diharapkan menjadi penyejuk dan pencerah bagi mereka yang sedang mencari jati diri,dan acara ini akan menjadi kegiatan rutin di setiap desa di provinsi Lampung bukan kegiatan triwulanan lagi melainkan kegiatan bulanan.tutupnya''(yoes)
