Suaralampung.com, Lamsel-Di tengah banyak dan tingginya kebutuhan dan baliaya pengeluaran warga dalam memenuhi kebutuhan mulai untuk hidup sehari hari apalagi menjelang suasana idul fitri dan bersamaan dengan pendaftaran anak sekolah.
Otomatis seluruh biaya hidup hampir mencekik warga dengan sederet pengeluaran biaya hidup yang tidak sedikit.
Diitambah dengan kebutuhan air bersih sebagai kebutuhan dasar warga yang saat ini hampir seluruh layanan perusahaan daerah air minum (PDAM) (air pam) di kaliamda dikeluhkan pelanggan akibat air pam sering mati. Jelas hal ini kembali membuat warga mengeluh akibat terasa memberatkan karna harus membeli sarana Air bersih ke penjual air yang ada disekitar kalianda seperti yang dirasa warga saat ini, selasa,(12/06).
Rohim (45) warga jalan kesuma bangsa kelurahan kalianda kecamatan kalianda ini menuturkan," Yaa, memang saat ini pelayanan PDAM terhadap konsumen tengah mati airnya mas, dan dinilai kurang maksimal, ini bisa dibuktikan dan dilihat sendiri,kami pelanggan air pam namun tak bisa menikmati air pam itu sendiri,terpaksa kami harus beli diluar dengan harga yang mahal", ujar nya.
Betapa tidak demikian, dengan matinya air pam ini kami harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli air bersih mas, hampir rata-rata perhari kami membeli air bersih mencapai Rp.100 ribu perhari,bisa dihitung sendiri mas,berapa biaya yang harus kami keluarkan untuk membeli air besih saja,dan ini sangat memberatkan kami sebagai warga atau pelanggan PDAM dikalianda ini, tambah nya.
Dirinya pun berharap,pemerintah harus segera mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan air bersih ini mas, karna bila ini dibiarkan ini akan menjadi masalah sosial baru di tengah kesulitan warga akibat harus membeli air bersih yang sulit, akibat air Pam milik PDAM lampung selatan ini sering sekali mati. Kalo memang direksinya tidak becus, saya berharap kepada bupati agar si evaluasi atau dirombak saja mas direksi nya karna ini sudah sering permasalaan air ini tak kunjung selesai seakan tak ada solusi dari PDAM, katanya.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon oleh suaralampung.com terkait hal ini kepihak PDAM Lamsel, HP milik Direktur PDAM aktif namun tidak di angkat,hingga berita ini diturunkan. (rly)
