Suaralampung.com-lampung timur-. Menggelar lomba sepertinya sudah jadi tradisi bagi warga Kecamatan Bandar Sribhawono dalam memeriahkan Hut kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan sejak awal Agustus 2018, berbagai kegiatan seperti lomba bola volli, sepak bola hingga rangkaian kegiatan masyarakat pun tampil mewarnai kemeriahan Hut Ri ke 73 ini.
Salah satu lomba yang cukup unik, murah namun bermanfaat bagi banyak orang adalah lomba tumpeng. Lomba ini digelar usai pelaksanaan upacara peringatan HUT RI ke 73 melalui Tim Penggerak PKK Kecamatan Bandar Sribhawono. Kegiatan diikuti 20 kelompok, terdiri dari instansi Pendidikan, Kesehatan, Depag serta unsur PKK se Bandar Sribhawono.
Tim penilai, mengecek tidak saja dari hiasan dan rasanya, melainkan juga dari segi penataan lauk pauk seperti sayuran, tempe, telur, ayam, sambal goreng dan lain-lain. "Lomba ini tidak sekedar mengasah ketrampilan dan meraih hadiah, tapi sekaligus hidangan makan siang bagi peserta upacara. Oleh karena itu, lomba ini cukup murah tapi bermanfaat bagi banyak orang," kata Camat Bandar Sribhawono, Yudi Irawan usai membuka lomba, Jum'at siang.
Menurut Yudi, walaupun lomba tumpeng ini digelar rutin tiap pelaksanaan 17 Agustusan, namun antusias masyarakat untuk mengikuti lomba masih cukup tinggi. Dimana, seluruh desa dan instansi di Kecamatan Bandar Sribhawono mengirim delegasinya. Sementara, peraih juara satu, dua dan tiga akan menerima bingkisan dan piala dari Tim Penggerak PKK kecamatan. "Selain itu, ada juga juara harapan," tambah Yudi.
Seusai dinilai, tumpeng dari instansi pendidikan PAUD, Dusun Umbul Glimbung, Desa Bandar Agung berhasil meraih juara satu. Nampak tumpeng tersebut diolah, ditata dan dihias sedemikian rupa. Ornamen merah putih dan paduan janur dihias terlihat mengelilingi tumpeng. Lengkap dengan lauk pauk dan berbagai aneka buah. Selain itu, juga tersedia minuman segar dengan beraneka rasa. "Kami membuat tumpeng ini dari swadaya para guru," ujar Nanik Noviati salah seorang peserta lomba dari PAUD Umbul Glimbung usai narsis didepan kamera wartawan.
Menurutnya, untuk membuat tumpeng seperti karyannya, kelompok bisa mengeluarkan biaya sekitar Rp 300 hingga 400 ribu rupiah. Bahan-bahan yang dibeli seperti beras, mie, tauge, kudapan, gula, cabai, kelapa dan lain-lain serta membeli buah-buahan untuk menambah pelengkap menu. Dimana, diharapkan dapat memikat selera juri dan menambah jumlah nialai.
"Melalui kegiatan ini, mudah-mudahan makna kemerdekaan akan lebih terus meningkat dan para pemimpin yang doberi amanah mampu membawa bangsa Indonesia kearah kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya," ujar Nanik. Selain itu, Nsnik juga mengucapkan terimaksih telah ditetapkan sebagai juara satu. "Juara bukanlah tujuan utama kami, tapi semangat memeriahkan HUT kemerdekaan ini yang utama," tambahnya. (Roy)
