Diduga Buruk Pembangunan Rabat Beton Pekon Penanggungan,Tuai Masalah

Iklan

Diduga Buruk Pembangunan Rabat Beton Pekon Penanggungan,Tuai Masalah

Redaksi
Selasa, September 18, 2018 | 20:42 WIB 0 Views Last Updated 2018-09-18T13:42:43Z


Suaralampung.com-Tanggamus-Terkait pemberitaan Media Online yang tergabung di Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJOI) Tanggamus, tentang dugaan Pembangunan jalan rabat beton di Pekon Penanggungan Kecamatan Kota Agung Pusat, Kabupaten Tanggamus Lampung diduga tidak sesuai juklak dan juknis. Akhirnya Camat Kota Agung, Syarif, angakat bicara saat dikonfirmasi via whatsapp, senin - (17/9/18)


Dia menjelaskan bahwa, Pemerintahan kecamatan akan melakukan pembinaan terhadap pemerintahan pekon, terhadap proses penggunaan dana desa sesuai dengan kewenangannya. Pembinaan membutuhkan waktu dan konsistensi, karena multi aspek yg harus dilihat dalam penanganannya. InSya Allah dengan pola demikian, deviasi dalam penggunaan dana desa dapat diluruskan.


"Kami lakukan pulbaket, Kami pastikan dulu keseimbangan informasi dengan berbagai pihak termasuk kepada yang bersangkutan," terangnya.


Sebelumnya diberitakan bahwa, Warga Pekon Penanggungan, Kecamatan Kota Agung, Tanggamus, sesalkan sikap arogan Kepala Pekon, Nasirwan, kepada warganya. Masyarakat minta Badan Permusyawaratan Desa, dan Bupati Tanggamus, untuk melakukan evaluasi terhadap kepala Pekon tersebut. Agar pembangunan dan suasana pekon menjadi lebih baik dan mendapat respon positif masyarakat.

Ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Tanggamus, Amroni, menyatakan aksi bergaya "preman" kepala Pekon Nasirwan, kepada warganya, itu adalah tidak terpuji. Apalagi dilakukan dimuka umum. "Kami selaku Lembaga swadaya masyarakat GMBI distrik Tanggamus, sangat menyayangkan sikap arogansi seorang oknum Kepala Pekon. yang dilakukan dimuka umum," kata Amroni


Menurut Amroni, Bupati harus melakukan evaluasi atas sikap Kepala Pekon Penanggungan Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus terhadap warganya sendiri. Pasalnya dia dipilih oleh warga, untuk menjadi wakil membangun desanya dan memajukan Pekon, " Jadi bukan mau mentang mentang," katanya.


Warga lainnya juga prihatin mendengar kabar aksi Kepala Pekon mereka. "Dana desa itu juga harus transparan. Bukan milik pribadi, itu uang negara. Jika terbuka, dan masyarakat dilibatkan untuk menentutkan pembangunan yang tepat sasaran." katanya.


Sebelumnya diberitakan Pembangunan fisik proyek Pekon menggunakan dana desa di Pekon Penanggungan, Kecamatan Kota Agung, Tanggamus, diduga dikerjakan asal jadi, dengan kualitas buruk. Pasalnya anggaran yang digunakan untuk membangun jalan rabat beton sepanjang 50 meter di Pekon tersebut, yang baru beberapa bulan sudah rusak. Kondisi jalan retak retak akibat pengerjaannya tidak sesuai juklas juknis atau RAB.


Sumber yang minta namanya disembunyikan menyebutkan bahwa pada akhir tahun 2017 lalu, Pekon Penangungan merialisasikan pembangunan jalan Rabat Beton dengan lebar 3 M dan panjang 50 M yang bersumber dari Angaran Dana Desa (DD). "Tapi pekerjaan dilakukan tidak sesuai dengan juknisnya," kata dia, yang tidak mau di sebutkan identitasnya, dikediamannya, kepada wartawan, Selasa (04/09).


Menurut dia, dirinyapun sangat menyayangkan karna dalam pengerjaanya terkesan asal jadi, dengan tidak mengikuti Rancangan angaran belanja (RAB). "Dalam RAB seharusnya hanya mengunakan Batu spelit, pasir dan semen. Tapi prakteknya mengunakan batu krokos bulat di dasarnya. Sebelum di cor mengunakan adukan semen, pasir dan krokos di lakukan penimbunan yang memakai batu krokos bulat. Sehingga kelihatan tebalnya," katanya.


Program Dana Desa (DD) tahun 2017 lalu di Pekon Penanggungan, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus diduga sarat dengan penyimpangan.
Karna dari cara pengerjaan dan bahan baku yang digunakan tidak memenuhi standar RAB, katanya, sudah bisa di pastikan kualitasnya jelek, "Terbukti sekarang sudah mulai retak-retak, apa lagi kalau nantinya kenderaan berat yang melintas,, lhaa gak di injak kederaan berat saja sudah seperti itu," katanya, dan mamsatikan bahwa pada pengerjaanya waktu itu. tidak memasang papan nama Proyek.

Saat coba dikonfirmasi Kepada Pekon Penangungan Nasirwan, di kantor Pekon sekira jam 14 : 00 wib, kantor Pekon sudah tutup. Kondisi kantor Pekon terkesan tak terawat. Tulisan plang kantor pekon yang terpasang di depan kantor nyaris tidak ada lagi tulisan yang bisa terbaca.

Saat awak media mencoba konfirmasi ke Inspektorat Tanggamus,pada selasa 18 September 2018 sekira pukul 10.00WIB.menurut  pegawai  jaga kantor Inspektorat,kepala Inspektorat sedang tidak ditempat.
"Bapak sedang pergi ke Bandarlampung,karena ada persiapan pelantikan Bupati terpilih,"kata  pegawai inspektorat.(Saripudin/Azm tim-AJOI)



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Diduga Buruk Pembangunan Rabat Beton Pekon Penanggungan,Tuai Masalah

Trending Now

Iklan

iklan