Suaralampung.Com
Bandar Lampung - Terindikasi UU no: 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi tidak berlaku di Kota Bandar Lampung seperti pihak kepolisian maupun pihak berwenang lainnya terkesan tutup mata terhadap kegiatan oplos BBM menggunakan armada PT pertamina pada penimbunan pada gudang BBM illegal yang dilakukan para pemain ulung MAFIA BBM di provinsi Lampung dan sekitarnya
Salah satu contoh aksi aktifitas ilegal di dekat perumahan srimulyo di Desa Negeri Sakti Pesawaran, penimbunan minyak mentah atau Cong yang didatangkan pakai truk colt diesel plat BG dari Sekayu Palembang.masuk kegudang lalu di oplos dengan BBM murni dari dipo Pertamina sebelum di kirim kebeberapa SPBU yang diduga telah masuk jariangan koordinasi mafia BBM OPLOS ini.
Diduga kuat bisnis terlarang oplos BBM itu dikomandoi oknum TNI -AL inisial STD dan rekanya inisial HTP ,sinaga" STD oknum TNI tugas di Armabar Jakarta" dimana sebelumnya dinas di Lampung ia pundah karena prihal kasus yang sama bisnis ilegal oplos BBM dibilangan jalan Sukarni Hatta by pass panjang Bandar Lampung tahun 2017 dan pemilik usaha ilegal waktu itu inisial Sinaga Solar serta beberapa krabat lainnya.
Sebelum ada pemberitaan media massa dugaan gudang oplosan seakan di pertontonkan bebas seperti mendapat restu dari pihak Pertamina dan merasa kebal hukum karena dikordinir ke berapa instansi di Lampung. Alhasil aksi dugaan oplosan BBM untuk dikirim ke SPBU dari tahun 2017 hingga 2019 saat ini terbilang nyaman kondusif.seperti dugaan gudang oplosan BBM .yang tak jauh dari jalan lintas pesawaran meski telah diberitakan oleh media sebagai petunjuk dalam hukum namun hingga kini kasus tetsebut aman dari proses Polisi maupun dari pihak pengawasan PT pertamina persero cabang Lampung dalam hal ini Hiswanamigas yang terkesan ikut menutup nutupi tanpa tindakan pada armada dan sopir tangki nakal pengoplos BBM.
Beberapa masyarakat yang pernah jadi korban BBM oplosan ini pada awak media bbetserapa, sangat menyayangkan atas lemahnya tindakan aparat penegak hukum di wilayah Lampung dalam memberantas bisnis ilegal dugaan gudang tempat oplos BBM yang dinilai sudah sangat meresahkan warga di sekitar lingkungan komplek perumahan Srimulyo negeri sakti Pesawaran seolah di biarkan begitu saja tanpa adanya proses hukum seperti daerah lain. " padahal ini kasus besar lo kasus nasional tapi aneh sepertinya dingin saja." Ujar salah satu warga"
Pasalnya "belum adanya penyeledikan siapa pemilik usaha dugaan gudang ilegal oplosan BBM di pesawaran hingga berita ini di turunkan Belum ada keterangan dari pihak polres setketeramelaui humas penjelasan resmi prihal dugaan gudang oplosan di pesawaran .
Meski menjadi rahasia umum namun warga Srimulyo pesawaran tak berani melakukan pelarangan karena di lokasi gudang oplosan bbm kerap dijaga oleh sejumlah pria bak preman kampung, serta dibekingi oknum TNI.-AL.
Harusnya aparat kepolisian polres pesawaran bersama aparat TNI sigap menyikapi pemberitaan media massa terkait dugaan gudang oplosan BBM dan melakukan tindakan hukum yang tegas pada pelaku usaha jaringan mafia BBM terlarang ini.tapi dari informasi warga justru aparat seolah tak peduli atau ........?? karena hingga dikosongkan segala barang bukti di pindah aparat sekedar melakukan peninjauan saja ke TKP. padahal perbuatan mafia itu sangat metugikan banyak masyarakat tapi aneh kok dibiarkan saja."katanya yang takut di sebut namanya ini."
Jika mengacu pada peraturan perundang-undangan, para mafia pelaku kejahatan BBM ilegal dapat dijerat Pasal 8 ayat (1) undang-undang RI Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan Pasal (53), (54), (55) undang-undang RI No. 22 tahun 2001 tentang penyalah gunaan bahan bakar minyak dan gas bumi.(Rls)
