Diduga Mark Up Dan Fiktipkan Dana Desa, Oknum Kades Sidodadi Susah Di Konfirmasi

Iklan

Diduga Mark Up Dan Fiktipkan Dana Desa, Oknum Kades Sidodadi Susah Di Konfirmasi

Redaksi
Selasa, September 24, 2019 | 13:05 WIB 0 Views Last Updated 2019-09-24T06:05:39Z

Suaralampung.Com.
Pesawaran - Oknum Kades Desa Sidodadi kecamatan way lima kabupaten pesawaran di duga mark Up dan fiktip kan dana desa tahun 2019. Selasa (24/9/2019).

Pasal nya, saat awak media suara lampung pesawaran terima laporan terkait pengguna an dana desa kades sidodadi selalu menghilang dan susah untuk di konfirmasi terkait pengguna an anggaran dana.

Anggaran dana desa sidodadi di duga di mark up dan di fiktip kan oleh oknum kades sesuai lansiran berita suara lampung edisi satu, berdasarkan tinjauan  dan pecocokan Rencana anggaran biaya (RAB) dengan keterangan aparatur setempat Yang di duga Jauh Menyimpang.

Pada tahun 2018 lalu desa sidodadi Laksanakan Mudus dan musrembangDes, dan menghimpun suara permintaan masyarakat setempat terkait kebutuhan pembangunan lain nya di desa, dan berdasarkan hasil musyawarah, serta hasil musayawarah tertuang dalam rencana anggaran biaya (RAB).

Dalam Cuplikan Tertulis di RAB tahun 2019 ini, kepala desa sidodadi Saat akan di konfirmasi terkait penggunaan anggaran dana desa mencatat dalam belanja berdasarkan RAB gunakan biaya belanja Cctv sejumlah 6 unit, diduga tidak sesuai dengan belanja yang terpasang di tempat kerja nya.

Dan saat di konfirmasi tempat kantor kerja nya kades dan sekdes desa tidak bisa di temukan di tempat atau kantor nya, dan awak media meminta aparatur menunjukan dan menghitung CCTV yang sesuai dengan peruntukan nya dan di crosscek oleh aparatur setempat saat piket dan di hitung pada tanggal 16/9 lalu menyatakan cuma ada 4 unit dan awak media meneruskan pertanya an terkait belanja renda merah putih sebanyak 4 unit dengan menggunakan anggaran perunit 300.000, aparatur menyatakan.

"Gak pernah melihat nya, belum melihat di belanja tahun 2019".Timpal aparatur.

Semntara awak media mempertanyakan Lagi terkait penggunan  belanja siger pakaian adat lampung muli mekhanai 2 stel dengan harga 450.000 X 2 buah, menggunakan anggaran DDS tahun 2019, dengan rincian siger 1 buah harga 2500.000, gelang burung sigeh pengantin 2 buah X 275.000, gelang kuno siger pengantin 4 buah X 250.000, papan jajar siger pengantin 1 buah X 300.000, selendang tapis / limas pengantin 1 buah X 175.000 yang di belanjakan menggunakan Anggaran DDS.

Dalam Konfirmasi Pengguna an anggaran Dana Desa Dan DDS aparatur setempat saling bertanya tanya dan menyampaikan lagi.

"Kalo beli pernah denger cuman mungkin di tarok di sana atau rumah dia apa". ungkap nya.

dan awak media mengulangi pertanya an di saat musdus atau musren terkait ajuan pembelian pakaian adat lampung, dengan sigap aparatur langsung jawab. "Belum dengar" jawab nya singkat.

Dan aparatur piket tersebut menyarankan  untuk mempertanyakan ke salah satu sekretaris desa Sutikno, namun kades maupun sekdes tidak pernah di temukan di tempat kerja kantor nya.

Hingga berita ini di lansir ulang oleh awak media, kepala desa Sidodadi belum bisa di konfirmasi, hingga Berita edisi satu minggu lalu terbit, kepala desa tidak berhasil di konfirmasi baik melalui Via tlp, sms, whatapps dan di jawab dengan berbagai alasan, serta tidak ditemukan di tempat kantor maupun rumah nya.

Dan awak media menerbitkan berita kedua  terkait kepala Desa Sidodadi, belum berhasil saat akan di konfirmasi terkait pengguna an anggaran  tersebut. (Ry)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Diduga Mark Up Dan Fiktipkan Dana Desa, Oknum Kades Sidodadi Susah Di Konfirmasi

Trending Now

Iklan

iklan