LPA Lampung Audensi Ke Lamban Kuning

Iklan

LPA Lampung Audensi Ke Lamban Kuning

Redaksi
Minggu, Desember 08, 2019 | 12:16 WIB 0 Views Last Updated 2019-12-08T05:16:22Z

Suaralampung.com-Bandar Lampung-Pengurus Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Lampung melakukan audiensi ke Lamban Kuning - Bandar Lampung disambut dengan hangat oleh Irjen. Pol. DR. H. Ike Edwin, S.IK., S.H., M.H. M.M. beserta keluarga Aida Sofina (istri) dan Muhammad Gusti Saibatin (anak sulung) pada Sabtu malam 7 Desember 2019.

Pengurus LPA Provinsi Lampung yang ikut serta dalam audiensi berjumlah 10 orang yaitu Arieyanto Wertha (Ketua Umum), Wahyu Widiyatmiko (Sekretaris Umum), Lea Triani Octora (Ketua Bidang Pendanaan), Kasiyono (Ketua Bidang Seni & Budaya), Riky H (Ketua Bidan Infokom), Ady Suryanto (Koordinator Bidang Organisasi & Keanggotaan), Ahnad Rafiudin (Sekretaris Bidang Pendidikan & Agama ), Dinar Ambarsari (Anggota Bidang Hukum), Tria Maulina (Anggota Bid. Hukum) dan Ahmad Apriliandi Passa (Ketua LPA Kota Bandar Lampung).

Maksud dari kedatangan pengurus LPA Provinsi Lampung adalah silaturahmi kepada Dang Ike yang kebetulan beliau merupakan Dewan Konsultasi Komisi Nasional Perlindungan Anak dan Ibu dr. Aida Sofina juga selaku Dewan Konsultasi LPA Lampung.
Kehadiran Pengurus LPA Lampung di Lamban Kuning disamping silaturahmi, juga pengurus LPA menyampaiakan rencana pelaksanaan Kongres Anak Indonesia (KAI) yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 s/d 19 Desember 2019 di Provinsi Sumatera Utara, serta banyak hal lain yang dibincang dan diskusikan dalam pertemuan yang penuh keakraban tersebut.

Dang Ike dan istri menyambut baik tentang rencana Kegiatan KAI yang akan dilaksanakan dan akan ikut serta dalam acara tersebut bersama anak sulungnya (Muhammad Gusti Sai Batin) sebagai peserta KAI.  
Dang Ike menyampaikan "Keprihatinannya terhadap apa yang kini terjadi di negara ini : kegaduhan, keributan, moral anak bangsa oleh, sebab itu dibutuhkan rekonsiliasi nasional, agar negara ini dapat berbenah - anak-anak dapat mencontoh apa yang dilakukan orangtuanya dan pemimpin negara agar menjadi contoh teladan yang baik untuk anak-anak sebagai penerima tongkat estafet bangsa ke depan," ujarnya.

Disampaikannya pula "Saat ini seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, 'Negara sedang darurat narkoba' saat ini Provinsi Lampung telah menjadi Provinsi ke-3 di Indonesia dengan prevalensi tertinggi narkoba oleh sebab itu narkoba perlu menjadi topik yang dicuatkan dalam KAI oleh Delegasi Anak Lampung, selain itu korupsi juga patut menjadi topik yang diangkat agar anak-anak tidak menderita di masa mendatang oleh narkoba dan korupsi," tegasnya.

Lanjutnya lagi "Hasil yang didapatkan KAI dari pemikiran anak Indonesia harus menjadi rujukan bagi pemimpin negara agar mengambil langkah yang tepat.  Ditambahkan lagi, bila perlu hasil dari Kongres Anak Indonesia dibuatkan prasasti dan dipublikasikan secara luas sehingga viral, menggema dan KAI menjadi besar ke depan." Ditambahkannya lagi "Dimungkinkan setelah Kongres Anak Indonesia diselenggarakan, perwakilan 1 pasang anak Indonesia dari 34 provinsi di Indonesia dapat menemui Presiden RI pada Akhir Tahun 2019 atau awal Tahun 2020 untuk menyampaikan hasil Kongres Anak Indonesia, sehingga nantinya suara Anak Indonesia akan pula menjadikan rujukun Pembangunan Nasional, utamanya yang menyangkut anak selaku pewaris bangsa ini ke depan.

Dibahas pula diskusi hangat oleh Ariyanto Wetha dan Ibu Aida yaitu tentang Gawai (gadget) dan games online yang disatu sisi merupakan kecanggihan teknologi yang tetap harus diikuti anak untuk kemajuan dan pengetahuannya, namun di sisi lain juga berdampak seperti di Jawa Barat 209 anak terdampak terhadap gawai dan game online, sehingga menimbulkan kecanduan dan anak menjadi ego dan juga mental anak menjadi tidak baik. Oleh sebab itu perlu disikapi dengan bijak oleh orang tua, guru dan pemerintah agar berperan aktif dalam melakukan pengawasan.

Diakhir diskusi disepakati untuk persiapan KAI terlebih dahulu anak dapat diberi pembekan dan Ibu Aida mempersilakan Lamban Kuning untuk dapat dipergunakan untuk pembekalan anak tentang budaya dan kesenian Lampung.(rls)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • LPA Lampung Audensi Ke Lamban Kuning

Trending Now

Iklan

iklan