suaralampung.com
Trimurjo Lampung Tengah - Sebaik baiknya menyimpan bangkai sejatinya akan tercium juga, mungkin pepatah lama inilah yang pantas untuk sebuah pekerjaan proyek DD dikampung Depok Rejo kecamatan Trimurjo kabupaten Lampung Tengah yang baru saja 2 pekan lalu dikerjakan yakni, pada awal tahun 2020 kmarin kenyataannya kini jalan lapen disusun V kampung setempat telah amblas terkelupas sehingga memisahkan matrial jalan dengan dasarnya (onderlag) namun masih terlihat tanah yang langsung ditimpa bahan lapen, alhasil pekerjaan asal asalan tersebut ketahuan bobroknya.
PJ kepala kampung Depok Rejo yang notabene sebagai penanggung jawab dan pengguna anggaran pada proyek program DD pada beberapa waktu lalu pernah diklarifikasi oleh awak media dengan beraninya dan tanpa aling aling mengakui jika jalan lapen yang dikerjakanya itu memang tak mengacu pada RAB juklak juknis tata cara penggunaan matrial sesuai aturan seperti penggunaan abu batu yang tak dibeli juga bahan perekat aspal juga diduga dikurangi jauh dari standar yang telah ditentukan." Ya kami memang tidak menggunakan abu batu karena menurut saya ya sama saja dan cukup menggunakan batu screning saja untuk penutup jalan lapen itu kalo RAB boleh saja kita tak mengikuti, juga aspal ya secukupnya saja." Jelas Yanto saat diwawancarai di balai kampung setempat.
Jika pemerintah saja telah menetapkan segala aturannya untuk mencapai hasil mutu yang sesungguhnya namun PJ Kakam Depok Rejo bernama Yanto diduga kuat telah mengabaikan hal tersebut sehingga sangat berdampak pada bobroknya kwalitas pekerjaan sehingga kondisinya kini amblas dengan matrial bertaburan campur tanah, dan akhirnya masyarakat yang mempunyai hak secara umum penggunaannya merasa dirugikan akibat buruknya mutu bangun yang dilerjakan Yanto sebagai PJ kakam setempat.
Meskipun demikian kondisinya dari awal sudah di awasi oleh salah satu lembaga pemantau juga berulang kali diberitakan oleh media masa sebagai kontrol sosial telah mengungkap berbagai fakta yang ada, namun aparatur pemerintah daerah setempat mulai dari Camat, Dinas PMK kabupaten Lampung Tengah hingga Bupati setempat seolah melakukan pembiaran alias tutup mata akan permasalahan bobroknya oknum PJ kakam.pengguna anggaran dan kroni kroninya sehingga sampai berita ini dipublikasikan kesekian kalinya belum ada tanda tanda tindakan atau pemeriksaan dari instansi terkait, jauh jauh lagi sangsi bagi penyalah guna anggaran negara.
Atas peristiwa amblasnya jalan lapen yang baru 2 pekan dibangun tersebut pihak media juga meminta tanggapan pada salah satu lembaga yang khusus menyoroti kebocoran keuangan negara melalui sambungan ponsel nya Tedi Irawan angkat bicara dengan mengatakan, kalo manusia bisa dibohongi atau ditutup matanya dengan duit, tapi Tuhan itu tak tidur ujarnya" nah sekarang dibuktikan jika proyek DD yang dikerjakan Yanto sebagai PJ Kakam itu memang bobrok seperti ucapan banyak warga dan telah kami temui, tapi sangat sisayangkan segala prilaku dan cara kerja Yanto ini sama sekali tak bisa tersentuh hukum, karena isunya Yanto itu sangat dekat dengan bupati Lukman Djoyosumarto hingga usaha alat beratnya orang nomor satu di Lampung Tengah saja Yanto lah yang mengelolanya.
"Namun sejauh ini kami sebagai lembaga pemantau kerugian keuangan negara tetap berupaya agar beragam dugaan kasus yang silakukan oleh PJ Yanto juga kepala kampung sebelumnya agar bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya di mata hukum, karena saya yakin jika hak rakyat itu sama saja dan tak semua instansi bungkam hanya menghadapi seorang Yanto yang terkenal kedekatannya dengan Bupati setempat. Oleh karena itu kami tetap upaya agar ini tetap diproses secara hukum meskipun tak langsung saat ini. tunggu saja." kata Tedi yakin.(DRZ)
Trimurjo Lampung Tengah - Sebaik baiknya menyimpan bangkai sejatinya akan tercium juga, mungkin pepatah lama inilah yang pantas untuk sebuah pekerjaan proyek DD dikampung Depok Rejo kecamatan Trimurjo kabupaten Lampung Tengah yang baru saja 2 pekan lalu dikerjakan yakni, pada awal tahun 2020 kmarin kenyataannya kini jalan lapen disusun V kampung setempat telah amblas terkelupas sehingga memisahkan matrial jalan dengan dasarnya (onderlag) namun masih terlihat tanah yang langsung ditimpa bahan lapen, alhasil pekerjaan asal asalan tersebut ketahuan bobroknya.
PJ kepala kampung Depok Rejo yang notabene sebagai penanggung jawab dan pengguna anggaran pada proyek program DD pada beberapa waktu lalu pernah diklarifikasi oleh awak media dengan beraninya dan tanpa aling aling mengakui jika jalan lapen yang dikerjakanya itu memang tak mengacu pada RAB juklak juknis tata cara penggunaan matrial sesuai aturan seperti penggunaan abu batu yang tak dibeli juga bahan perekat aspal juga diduga dikurangi jauh dari standar yang telah ditentukan." Ya kami memang tidak menggunakan abu batu karena menurut saya ya sama saja dan cukup menggunakan batu screning saja untuk penutup jalan lapen itu kalo RAB boleh saja kita tak mengikuti, juga aspal ya secukupnya saja." Jelas Yanto saat diwawancarai di balai kampung setempat.
Jika pemerintah saja telah menetapkan segala aturannya untuk mencapai hasil mutu yang sesungguhnya namun PJ Kakam Depok Rejo bernama Yanto diduga kuat telah mengabaikan hal tersebut sehingga sangat berdampak pada bobroknya kwalitas pekerjaan sehingga kondisinya kini amblas dengan matrial bertaburan campur tanah, dan akhirnya masyarakat yang mempunyai hak secara umum penggunaannya merasa dirugikan akibat buruknya mutu bangun yang dilerjakan Yanto sebagai PJ kakam setempat.
Meskipun demikian kondisinya dari awal sudah di awasi oleh salah satu lembaga pemantau juga berulang kali diberitakan oleh media masa sebagai kontrol sosial telah mengungkap berbagai fakta yang ada, namun aparatur pemerintah daerah setempat mulai dari Camat, Dinas PMK kabupaten Lampung Tengah hingga Bupati setempat seolah melakukan pembiaran alias tutup mata akan permasalahan bobroknya oknum PJ kakam.pengguna anggaran dan kroni kroninya sehingga sampai berita ini dipublikasikan kesekian kalinya belum ada tanda tanda tindakan atau pemeriksaan dari instansi terkait, jauh jauh lagi sangsi bagi penyalah guna anggaran negara.
Atas peristiwa amblasnya jalan lapen yang baru 2 pekan dibangun tersebut pihak media juga meminta tanggapan pada salah satu lembaga yang khusus menyoroti kebocoran keuangan negara melalui sambungan ponsel nya Tedi Irawan angkat bicara dengan mengatakan, kalo manusia bisa dibohongi atau ditutup matanya dengan duit, tapi Tuhan itu tak tidur ujarnya" nah sekarang dibuktikan jika proyek DD yang dikerjakan Yanto sebagai PJ Kakam itu memang bobrok seperti ucapan banyak warga dan telah kami temui, tapi sangat sisayangkan segala prilaku dan cara kerja Yanto ini sama sekali tak bisa tersentuh hukum, karena isunya Yanto itu sangat dekat dengan bupati Lukman Djoyosumarto hingga usaha alat beratnya orang nomor satu di Lampung Tengah saja Yanto lah yang mengelolanya.
"Namun sejauh ini kami sebagai lembaga pemantau kerugian keuangan negara tetap berupaya agar beragam dugaan kasus yang silakukan oleh PJ Yanto juga kepala kampung sebelumnya agar bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya di mata hukum, karena saya yakin jika hak rakyat itu sama saja dan tak semua instansi bungkam hanya menghadapi seorang Yanto yang terkenal kedekatannya dengan Bupati setempat. Oleh karena itu kami tetap upaya agar ini tetap diproses secara hukum meskipun tak langsung saat ini. tunggu saja." kata Tedi yakin.(DRZ)
Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.
