Cara Pengolahan Tanah Persawahan Pada Tanaman Padi

Iklan

Cara Pengolahan Tanah Persawahan Pada Tanaman Padi

Redaksi
Sabtu, Agustus 02, 2014 | 17:12 WIB 0 Views Last Updated 2014-08-07T10:07:30Z
SuaraLampung.Com, Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam mengolah lahan pertanian, diperlukan proses dan tahapan yang harus dilakukan dengan benar serta sesuai, sehingga ketika semua proses berjalan baik maka hasil yang baik diharapkan akan dapat diperoleh, dibawah ini adalah cara mudah untuk mengolah lahan persawahan dalam ukuran luas persatu hektar tanah.

Tahap pertama
Taburkan pupuk kompos antara 4 sampai 5 ton perhektar dengan merata, lalu bajak tanah dengan kedalaman 10 hingga 15 cm, kemudian diperam (biarkan) dengan tenggang waktu satu minggu minimal atau sampai tumbuh gulma baru.

Tahap kedua 
Aliri lahan persawahan dengan air secara merata dengan ketinggian secukupnya dan glebek atau digaru, pembenahan galengan atau pematang sawah dapat dilakukan sebelum atau bersaman dengan olah tanah ytahap kedua, ratakan tanah atau lumpur serta buat siring dreinase disetiap pinggiran pematang sawah agar aliran serta sirkulasi air disawah menjadi baik dan lancar.

Tahap ketiga Persiapan benih padi.
Persiapan benih padi atau semayan, ratakan tempat persemayan dengan luas 20% dari lokasi yang akan ditanami, dengan jumlah benih 15 sampai 20 Kg per Hektar, umur benih persemayan yang paling ideal untuk dipindah tanam adalah pada umur 7 sampai 15 hari, kemudian tanam benih padi yang sudah siap ditanam dengan sistem jajar legowo 2.1 atau 4.1 artinya dua baris rapat beri ruang satu baris, sistem ini bertujuan agar cahaya matahari yang dibutuhkan tumbuhan dapat dengan baik diterima, bisa juga menggunakan sistim tanam yang berbeda sesuai dengan selera.

Tahap pemupukan
Waktu pemupukan tanaman padi harus sesuai waktu serta dosisnya, apabila waktu dan dosisnya tidak sesuai maka tanaman tidak akan tumbuh dengan baik bahkan bisa mengalami kerusakan.
Pemupukan pertama dilakukan pada usia 0 sampai 7 hari setelah tanam, dosis pupuk SP 100 Kg, urea 100 Kg, poska 50 Kg.
Pemupukan kedua dilakukan pada usia 20 sampai 25hari setelah tanam, dosis pupuk urea 100 Kg, poska 100 Kg.
Pemupukan ketiga dilakukan pada usia 35 sampai 40 hari setelah tanam, dosis KCL 100 Kg.


Tahap perawatan
Pengisian air dilakukan setiap 10 hari sekali, sampai tahap pengisian penyemprotan dapat dilakukan berdasarkan hama atau penyakit yang menyerang tanaman padi disesuaikan, kemudian bersihkan gulma (rumput) yang tumbuh disekitar tanaman padi, dapat menggunakan herbisida tetapi dianjurkan lebih baik menggunakan landak garuatau landak gosrok (alat pencabut rumput), sebab dapat memutus akar tanaman, mengemburkan tanah, mengisi oksegen dalam tanah guna memacu tumbuhnya jumlah anakan padi serta merangsang daya kerja akar yang llebih aktif.


Tahap pemanenan. 
Tanaman padi dapat dipanen pada usia relatif sekitar 3 bulan ketika bulir padi telah menguning antara 80 sampai 90% dengan potensi 6 sampi 8 ton perhektar sawah( non hibrida).


Tahap paska panen
Taburkan jerami kembali kelahan persawahan tetapi jangan dibakar karena kandungan KCL yang tersimpan dalam jeramih masih berkisar 1,8 sampai 2,0%dari yang digunakan sebelumnya, kandungan tersebut sebagai tabungan dimusim tanam yang akan datang sehingga kita dapat mengurangi penggunaan pupuk dari jumlah yang direkomendasikan. (Kontributor Sardianto & Tri W).

Lahan persawahan yang ditanami padi menggunakan sistem jajar legowo


Lahan persawahan yang ditanami padi menggunakan sistem jajar legowo





Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Cara Pengolahan Tanah Persawahan Pada Tanaman Padi

Trending Now

Iklan

iklan