Suaralampung.com, Kampung Gunung Agung yang terletak di wilayah barat kabupaten Lampung Tengah (Lamteng). Tepatnya dibawah pemerintahan kecamatan Anak tuha. Kampung Gunung Agung kini mempunyai luas wilayah ± 300 berkat, dimana jumlah penduduknya telah mencapai 500 kepala keluarga, dengan mata pencaharian sebagian besar warganya adalah dengan bertani.
Kampung Gunung Agung pada 2015 adalah salah satu kaampung yang mendapatkan Alokasi Dana Desa (ADD) dari pemerintah pusat sejak tahun 2010 sampai tahun 2016.
Kampung Gunung Agung kini dipimpin oleh Baherwan Maduka yang menjabat selaku kepala kampung, semenjak dipimpin tokoh muda yang enerjik ini, pembangunan yang ada sangat maju sekali dan begitu terasa terutama pembnagunan pisik hal ini terbukti dengan pembangunan jalan poros kampung dan jalan lingkungan yang saat ini sudah dilaksanakan, dimana pembangunan tersebut didanai dari program ADD.
Disampaikan Baherwan Maduka pembangunan pisik dan non pisik Di kampung Gunung Agung, mengunakan alokasi ADD 2015 yang nilainya mencapai RP 300 juta, dengan persentasinya 70% utuk fisik 30% untuk non fisik, dimana kegiatan tersebut telah terlaksana dengan baik sesuai aturan yang diterpkan oleh pemerintah, dengan dibangunkannya jalan undarlagh sepanjang 500 m dan saluran draianase kiri kanan jalan di dusun satu, serta untuk non pisik dengan dibelikan perlengkapan mubelir kantor Desa, selain itu dana tersebut juga di peruntukkan untuk kegiatan PKK dan Karangtaruna Di Kampung Gunung Agung.
"Di bidang pertanian, kepala kampung dan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) , Kampung Gunung Agung Alhamdulilah pada tahun 2015 mendaptkan bantuan, dari dinas pertanian Lamteng berupa handtraktor dan mesin air," tambahnya.
Sementara ketika diminta untuk memproyeksi penggunaan anggaran ADD thun 2016, dimana dana yang oleh pemerintah alokasinya meningkat 100% dari tahun kemarin, disampaikan. Oleh kepala kampung bersahaja tersebut, bahwa dananya akan diperuntukkan bagi pembangunan pisik, dimana yang menjadi skala prioritas adalah merehab balai adat yang ada dikampung Gunung agung, dikarnakan kondisinya sudah tidak layak lagi, dimana balai adat sangat penting sekali dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang menyagkut kegiatan adat Lampung serta kegitatan lainnya yang menjadi ciri khas budaya dan tradisi Lampung. Selain itu juga diusulkan Sumor bor dan Drainasi, untuk pembangunan sumor bor bertujuan supaya dimusim kemarau masyarakat bisa mendapatkan air bersih sebagai sumber khidupan dengan lebih mudah.
" Untuk meningkatkan hasil produktipitas pertanian sesuai dengan program pemerintah guna mencapai swasembada pangan, sektor pertanian harus diberi perhatian lebih," paparnya.
Baherwan Maduka juga mengungkapkan bahwa pada 2016 ini adalah masa akhir jabatanya selaku kepala kampung.
"Bilamana masyarakt masih mempercayakan amanah ini saya akan mencalonkan diri lgi untuk periode berikutnya," ujarnya lebihlanjut.
Selama kepemimpinan Baherwan Maduka selaku kepala kampung selalu merangkul semua elemen masyarakat untuk bersama- sama membangun kampung dengan azas keterbukaan dan musyawarah, karena semua yang dikerjakan adalah suatu amanah yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, demi kebaikan masyarakat.
"Saya berharap masyarakat yang ada selalu senantiasa bisa mensukseskan program-program peerintah demi kemajuan kampung," Ungkap tokoh muda ini. (ADV irul)
Keterangan gambar ; Kantor kepala kampung Gunung Agung.
Basil penerapan fisik ADD 2015 Kampung Gunung Agung.
Susana musawarah penerapan ADD kampung Gunung Agung.
Kepala kampung Gunung Agung Baherawan Maduka.