Suaralampung.Com, Natar - Sesuatu yang kerab di temui masyarakat Lampung khususnya mereka pemilik kendaraan bermotor dengan bahan bakar premium, karena selalu kekecewaan lah saat motor atau mobil memasuki areal SPBU menemui plang bertuliskan premium kosong atau sedang proses pengiriman.
Wawan, salah seorang konsumen warga Desa Candimas Natar Lampung Selatan yang merasa kecewa saat di temui awak media ketika mengurungkan niat membeli premium karena BBM yang biasa digunakanya tersebut tak lg tersedia pada salah satu SPBU di bilangan jalan lintas Sumatra wilayah kecamatan Natar ini, dengan nada kesal mengatakan dalam beberapa bulan terakhir kerab kali dirinya tak bisa membeli bensin karena kehabisan pasokan.
Lebih jauh Wawan menuturkan kekecewaannya terhadap sikap pengelola SPBU yang terkesan tak berupaya agar pasokan terpenuhi padahal kelangkaan ini menurutnya sudah lama terjadi, konsumen ini menduga adanya kebocoran pada bahan bakar jenis premium karena makin maraknya pangkalan bensin dengan sebutan pertamini diseluruh peloksok kampung yang benar adanya saat ini.
Hal tersebut diasumsikan yang merupakan salah satu penyebab kekosongan BBM jenis premium pada SPBU yang tersebar di wilayah propinsi Lampung, kini dan sampai hari ini pun dapat di buktikan plang bertuliskan premium habis stock masih terus menerus di temukan entah sampai kapan.
Sebagai masyarakat, Wawan sangat mengharapkan pada pihak terkait agar dapat mengatasi kelangkaan Premium yang berkepanjangan tersebut. Sehingga sebagai konsumen si pemilik kendaraan berbahan bakar bensin dapat terlayani dengan baik.
Namun saat permasalahan tersebut di konfirmasikan oleh awak media pada salah satu karyawan SPBU . di bilangan jalan lintas sumatra bernama Dedy, terkait selalu terjadi kosongnya pasokan premium tersebut mengatakan, jika di tempatnya bekerja ini pasokan bensin atau premium yang semula mendapat jatah 16.000 liter per hari namun kini dikurangi pasokannya menjadi 8.000 saja setiap hari, jadi wajar jika BBM premium di katakan menghindari pembeli atau memang benar sebagian jatah masyarakat itu telah mengalir ke usaha kecil dengan tajuk PERTAMINI milik perorangan.(yud/zi)
Liputan. Dahnil Rozzi
Editor. Tri Wahyudi