Tanam Vanilli solusi Tingkatkan Ekonomi Petani

Iklan

Tanam Vanilli solusi Tingkatkan Ekonomi Petani

Redaksi
Sabtu, Juli 13, 2019 | 22:30 WIB 0 Views Last Updated 2019-07-13T15:31:01Z

Suaralampung.com-Tanggamus-Ir. Fahrullah Toha, seorang petani kopi, diperkirakan kebun kopinya seluas sekitar kurang lebih 8 H (hektar/are) di dusun Ogan 1 pekon(desa) Sumber Mulyo, Kecamatan Sumberejo, Tanggamus.

Sak Lul panggilan akrabnya, disalah satu sebidang kebun kopi miliknya, seluas 1 H dirombak yang sebelumnya dia tanami kates, saat ini ditanami vanili, karena harganya sekarang mencapai Rp 3000.000,- Rp5000.0000,. Namun kendalanya adalah bibitnya, tapi jangan khawatir sekarang  disini sudah tersedia bibit vanilli, rekan-rekan petani yang berminat menanam vanili silahkan beli bibitnya  disini sekitar Oktober 2019 mendatang,"kata Sak Lul di kebun vanilinya,Sabtu(13/7/19).

Sebab menurutnya, tanaman vanilli relatif sangat cocok di Tanggamus, khususnya sekitar kecamatan, Pugung, Talang Padang, Sumberejo, dan sebagian wilayah Pulau Panggung, Gisting. Bersuhu Sedang dan PH (tingkat keasaman tanah) rata-rata 6-7. Sebab dulu pada tahun sekitar 70-an di Sumberejo dan Gisting banyak yang menam vanilli, dan berhasil, waktu itu harganya Rp 3000,/kg, beras masih diharga Rp100,/kg,"ujarnya. 

Kemungkinan, lanjut Ir. Fahrullah lulusan FP di Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, Jawa Barat (Jabar) para petani vanili takut tidak laku kembali seperti yang sudah-sudah, dan pada tahun 2014 harga vanilli kembali ada bahkan tembus Rp 900.000,/kg setelah banyak yang menanam, vanilli kembali tidak laku lagi, usut punya usut ternyata menurut informasi yang saya dapatkan, jika harga vanilli mahal, bisa diproduksi secara besar-besaran, melalui proses kimia yaitu Artificial Vanilla, kemungkinan konsumen dunia menyadari dampaknya pada kesehatan, dan mereka kembali konsumsi vanilli original (asli). Kemungkinan menurutnya lagi, vanilli. tetap ada harganya.
 
Tanam dan Perawatan khawatir makhluk sekecil itu suka merusak tanaman vanili. Jika makhluk kecil itu selalu berulah, maka para petani akan merasakan gagal panen. Mahkluk kecil itu bernama Fusarium oxysporum sp. vanillae. Ia adalah salah satu cendawan yang bisa merugikan petani karena tanaman bisa mati. Cendawan (jamur) tersebut bisa menyerang batang hingga membusuk menular cepat, yan serang akarny xatutiptovtoral jamur inipun bisa menyerang tanaman lada dan cabe jawa.

Yang menyebabkan gejala layu dan busuk pada tanaman, dan bisa menyebabkan klorosis (kekurangan klorofi) pada daun.

Fusarium menyebar melalui udara dan menginfeksi melalui luka pada tanaman vanili, dan vanili berisiko terserang pada saat pembibitan. Itu lantaran luka terbuka ketika penyetakan bibit dapat terpapar langsung oleh spora fusarium dari udara, cara mengatasinya dengan gagang atau daun cengkeh 5kg, ditumbuk lalu air perasannya dicampur minyak cengkeh 1 liter (bisa juga air bawang), diterjen bubuk 1kg, lalu diaduk rata dalam tong dengan air sebanyak 500 liter,  untuk lahan  seluas1 H, seperti miliknya berjumlah 6000 batang, sedangkan untuk serangan serangga bisa insektisida apapun,"lanjutnya.

Tanaman vanili disini sudah belajar berbuah April 2019 dapat 60 kg,diusia 3 tahun, bibit yang ditanam ukuran satu jengkal disemai pakai polibag saat itu memang betul-betul masih langka bibitnya. Ukuran maksimal bibitnya dapat ditanam secara langsung di batang lanjaran idealnya empat jengkal, budidaya kurang tepat bisa memicu busuk batang. Ia menuturkan bahwa rata-rata petani vanili disini kemungkinan diduga belum menerapkan budidaya vanili yang benar. Ia mencontohkan kondisi lingkungan yang terlalu lembab dan kurang sinar matahari sehingga memicu serangan busuk batang. Spesial untuk penyerbukan bunga vanilli kita yang menyerbukkannya jadi perlu belajar kursus disini,jadi penghulu vanilli, sebab tidak bisa melalui serangga, cara ini disebut dikawinkan,"tukas Sak Lul sambil tertawa. (Az/Saripudin)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tanam Vanilli solusi Tingkatkan Ekonomi Petani

Trending Now

Iklan

iklan