Bulok-Dana Desa(DD) yang dikucurkan pemerintah ke Desa Desa atau Pekon terus bergulir sejak tahun 2015 hingga sekarang ,namun dalam pelaksanaannya diduga kuat banyak yang menyalahi aturan sehingga hasil pembangunannya tidak bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat setempat
Pembangunan DD yang perlu dipertanyakan karena diduga tidak maksimal tirjadi di Pekon Banjar Masin , Kecamatan Bulo,Kabupaten Tanggamus DD sebesar Rp 1.139,659,000,- untuk membangun fisik sub bidang pendidikan,kesehatan,pengadaan Ambulance,Draenase 9 titik,rabat beton 1 titik,Talud Penahan Tanah(TPT) 1 titik,gorong sebanyak 7 titik dan pembangunan jambanisasi WC berbasis sanitasi serta bidang pemberdayaan dan pembinaan
Namun dalam pelaksanaannya Pj.Kepala pekon Banjar Masin ,Kecamatan Bulo,Kabupaten Tanggamus Suherlan diduga kuat dalam merealisasikan Dana Desa(DD) 2019 diduga kurang maksimal pasalnya pembangunan pisik seperti Draenase yang berada di dusun pematang briga sebelum batu dipasang tidak digali terlebih dahulu langsung dipasang diatas tanah dimana tanah tersebut apabila dimusim hujan tanahnya menjadi gembur sehingga dikuatirkan tidak akan bertahan lama begitu juga bagian bawahnya hanya dipoles semen sealakadarnya.
Bukan hanya Pemasangan batu Draenase yang pemasangannya diduga kurang maksimal karena tanpa digali terlebih dahulu dan ini diduga terjadi di 9 titik Draenase yang berada di Pekon Banjar Masin ,Pemasangan TPT dan Rabat beton juga perlu dipertanyakan
Hal tersebut disampaikan tokoh masyarakat setempat yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan silahkan media cek kelapangan sendiri seperti apa hasil pembangunan Pj.Pekon Banjarmasin dan jawabannya akan ditemukan setelah mengecek semua hasil pembangunan di Pekon Banjarmasin
"Silahkan cek oleh media dilapangan saya tidak menjelekkan dan juga tidak mengatakan bagus itu sudah tugasnya wartawan ,nanti akan tahu jawabannya seperti apa pembangunan fisik yang menggunakan DD di Pekon Banjarmasin dan kalau sudah ketahuan silahkan apa mau di ekspos atau bagaimana agar kedepannya dalam merealisasikan DD lebih transparan dan bermutu" kata tokoh tersebut Kamis(3/10)
Pj.pekon Banjar Masin saat dihubungi melalui ponselnya walaupun pada kenyataannya tidak digali ketika memasang batu namun membantah pemasangan batu Draenase tersebut tidak digali menurutnya semua digali namun kata dia disesuaikan dengan kontur tanahnya
"Itu sudah saya suruh digali kepada yang mengerjakannya ,adapun kalaupun tidak digali itu disesuaikan dengan kontur tanahnya begitu juga dibagikan bawah sudah maksimal "tegas Suherlan saat dihubungi melalui ponselnya Kamis (3/9)
Selanjutnya Suherlan meminta pada media sebelum menaikkan berita dikonfirmasi dahulu kepada yang bersangkutan
"Saya mohon kepada media seandainya mau memberitakan konfirmasi terlebih dahulu" pungkasnya .
Pembangunan DD di Pekon Banjar Masin Dipertanyakan
Dana Desa(DD) yang dikucurkan pemerintah ke Desa Desa atau Pekon terus bergulir sejak tahun 2015 hingga sekarang ,namun dalam pelaksanaannya diduga kuat banyak yang menyalahi aturan sehingga hasil pembangunannya tidak bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat setempat
Pembangunan DD yang perlu dipertanyakan karena diduga tidak maksimal tirjadi di Pekon Banjar Masin , Kecamatan Bulo,Kabupaten Tanggamus DD sebesar Rp 1.139,659,000,- untuk membangun fisik sub bidang pendidikan,kesehatan,pengadaan Ambulance,Draenase 9 titik,rabat beton 1 titik,Talud Penahan Tanah(TPT) 1 titik,gorong sebanyak 7 titik dan pembangunan jambanisasi WC berbasis sanitasi serta bidang pemberdayaan dan pembinaan
Namun dalam pelaksanaannya Pj.Kepala pekon Banjar Masin ,Kecamatan Bulo,Kabupaten Tanggamus Suherlan diduga kuat dalam merealisasikan Dana Desa(DD) 2019 diduga kurang maksimal pasalnya pembangunan pisik seperti Draenase yang berada di dusun pematang briga sebelum batu dipasang tidak digali terlebih dahulu langsung dipasang diatas tanah dimana tanah tersebut apabila dimusim hujan tanahnya menjadi gembur sehingga dikuatirkan tidak akan bertahan lama begitu juga bagian bawahnya hanya dipoles semen sealakadarnya.
Bukan hanya Pemasangan batu Draenase yang pemasangannya diduga kurang maksimal karena tanpa digali terlebih dahulu dan ini diduga terjadi di 9 titik Draenase yang berada di Pekon Banjar Masin ,Pemasangan TPT dan Rabat beton juga perlu dipertanyakan
Hal tersebut disampaikan tokoh masyarakat setempat yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan silahkan media cek kelapangan sendiri seperti apa hasil pembangunan Pj.Pekon Banjarmasin dan jawabannya akan ditemukan setelah mengecek semua hasil pembangunan di Pekon Banjarmasin
"Silahkan cek oleh media dilapangan saya tidak menjelekkan dan juga tidak mengatakan bagus itu sudah tugasnya wartawan ,nanti akan tahu jawabannya seperti apa pembangunan fisik yang menggunakan DD di Pekon Banjarmasin dan kalau sudah ketahuan silahkan apa mau di ekspos atau bagaimana agar kedepannya dalam merealisasikan DD lebih transparan dan bermutu" kata tokoh tersebut Kamis(3/10)
Pj.pekon Banjar Masin saat dihubungi melalui ponselnya walaupun pada kenyataannya tidak digali ketika memasang batu namun membantah pemasangan batu Draenase tersebut tidak digali menurutnya semua digali namun kata dia disesuaikan dengan kontur tanahnya
"Itu sudah saya suruh digali kepada yang mengerjakannya ,adapun kalaupun tidak digali itu disesuaikan dengan kontur tanahnya begitu juga dibagikan bawah sudah maksimal "tegas Suherlan saat dihubungi melalui ponselnya Kamis (3/9)
Selanjutnya Suherlan meminta pada media sebelum menaikkan berita dikonfirmasi dahulu kepada yang bersangkutan
"Saya mohon kepada media seandainya mau memberitakan konfirmasi terlebih dahulu" pungkasnya . (AAN/AZ)