suaralampung.com
Pesawaran Lampung - Kepala Sekolah dan guru SMPN 2 Pesawaran bahas sosialisasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bersama 272 wali murid ,Sabtu 15 /02/2020 di SMPN 2 Pesawaran,desa Hanura,kecamatan Teluk Pandan,kabupaten Pesawaran.
Rapat yang dihadiri oleh Kepala Sekolah,guru,komite dan wali murid tersebut membahas tentang pentingnya UNBK .
Dimana UNBK tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 20-23 April 2020 serentak di Indonesia.
Kendala yang dihadapi oleh siswa SMPN 2 Pesawaran ini adalah minimnya sarana komputer disekolah ini.
"Kami hanya mempunyai 40 komputer di sekolah ini mas,20 komputer bantuan dari kabupaten dan 20 komputer lagi bantuan dari dinas kementrian pendidikan dan buadaya dari pusat"jelas kepala sekolah SMPN 2 Pesawaran.
"Sedangkan jumlah siswa adalah 272 siswa dibagi 3 sesi ,maka jumlah komputer yang harus ada adalah 90 komputer,sehingga kami masih kekurangan 50 unit komputer"lanjut Alfu Zamratin.
Muhtazen salah satu wali murid mengungkapkan "saya tidak keberatan dengan hasil rapat tadi,apalagi laptop ini sangat bermanfaat agar dapat digunakan baik anak saya ataupun siswa lain".
Hingga berita ini diturunkan sudah banyak wali murid yang bersedia meminjamkan laptop ke pihak sekolah demi masa depan putra putrinya didunia pendidikan.
Ini adalah realita dunia pendidikan ditanah air tercinta,semoga pemerintah lebih peduli terhadap generasi penerus bangsa.(Edy/Rossy)
Rapat yang dihadiri oleh Kepala Sekolah,guru,komite dan wali murid tersebut membahas tentang pentingnya UNBK .
Dimana UNBK tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 20-23 April 2020 serentak di Indonesia.
Kendala yang dihadapi oleh siswa SMPN 2 Pesawaran ini adalah minimnya sarana komputer disekolah ini.
"Kami hanya mempunyai 40 komputer di sekolah ini mas,20 komputer bantuan dari kabupaten dan 20 komputer lagi bantuan dari dinas kementrian pendidikan dan buadaya dari pusat"jelas kepala sekolah SMPN 2 Pesawaran.
"Sedangkan jumlah siswa adalah 272 siswa dibagi 3 sesi ,maka jumlah komputer yang harus ada adalah 90 komputer,sehingga kami masih kekurangan 50 unit komputer"lanjut Alfu Zamratin.
Muhtazen salah satu wali murid mengungkapkan "saya tidak keberatan dengan hasil rapat tadi,apalagi laptop ini sangat bermanfaat agar dapat digunakan baik anak saya ataupun siswa lain".
Hingga berita ini diturunkan sudah banyak wali murid yang bersedia meminjamkan laptop ke pihak sekolah demi masa depan putra putrinya didunia pendidikan.
Ini adalah realita dunia pendidikan ditanah air tercinta,semoga pemerintah lebih peduli terhadap generasi penerus bangsa.(Edy/Rossy)
Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.
