Suaralampung.com, Bandarlampung-
Dalam rangka untuk memberikan bekal keterampilan kepada warga binaan sesuai dengan minat masing - masing. Persatuan Chef Profesional Indonesia (PCPI) DPD Lampung menggelar pelatihan memasak yang digelar di Lapas Perempuan Kelas II A Bandarlampung. Hal tersebut diungkapkan Ketua PCPI Lampung Khaerudin Gabel melalui Wakil Ketua PCPI Heni Ismiati pada pelatihan tata boga untuk warga binaan, pada Sabtu (8/5/2021).
Heni menjelaskan, pelatihan tersebut untuk memberikan edukasi bagaimana membuat kue yang enak ketika ke luar dari lapas. "Iya kegiatan yang dilakukan pada hari ini adalah pelatihan memasak kepada warga binaan dengan tujuan pelatihan memasak di Lapas perempuan ini supaya ketika ke luar dari lapas ini mereka dapat berwirausaha," kata Heni.
Ketika ditanya apa saja materi pelatihan yang diajarkan kepada warga binaan? Heni menjawab, materi pelatihan yang diajarkan pada hari ini adalah membuat brownies kukus yang praktis dan membuat kwietiau mayo yang krispi. Dia menambahkan terdapat enam anggota PCPI yang hadir dan memberikan pelatihan memasak di Lapas Kelas IIA Bandarlampung tersebut.
"Kita coba awal mengajarkan mereka untuk memasak kewtiaw dan brownies karena bahan dan pembuatan nya mudah. Selain itu, dua menu itu juga yang sangat diminati orang," kata Wakil Ketua DPD Perkumpulan Chep Profesional Indonesia (PCPI) Provinsi Lampung, Heni Ismiyati.
Ia berharap pada pelatihan tersebut, warga binaan nantinya dapat mencobanya saat keluar. Hasil ilmu yang mereka dapat mudah-mudahan betmanfaat dan dapat membawa mereka lebih baik lagi. "Pelatihan ini kita bagi kelompok sehingga mereka bisa langsung praktik. Setelah itu, tinggal nanti mereka mencoba nya di rumah," kata dia.
Terpisah, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Perempuan, Putranti Rahayu melanjutkan pelatihan yang dilaksanakan tersebut dalam rangka untuk memberikan bekal keterampilan kepada warga binaan sesuai dengan minat masing-masing. Tujuan pada kegiatan itu sendiri untuk mengantarkan warga binaan agar kelak dapat menjadi manusia yang produktif dan dapat diterima pada masyarakat umum. "Ketika mereka keluar nanti bisa mengamalkan ilmu-ilmu yang sudah di dapat pada pelatihan ini," kata dia.
Putranti menambahkan pada kegiatan pelatihan tersebut diikuti sebanyak 50 warga binaan. Pada kegiatan pelatihan itu pula, pihaknya menggandeng chep profesional yang tergabung dalam Perkumpulan Chep Profesional Indonesia (PCPI) Provinsi Lampung. "Mudah-mudahan pelatihan ini ke depan bisa berlanjut karena saya benar-benar ingin mereka kelak mengembangkan menjadi UKM atau pun pengusaha sendiri," kata Kalapas. (Tik)
