Sudah berjalan berminggu-minggu masyarakat Kampung Tanjung Raja Giham Kecamatan Blambangan Umpu keluhkan limbah sawit yang berasal dari PT Way Kanan Sawit Indomas cemari sungai Way Giham . MINGGU (15/10)
Sungai Way Giham yang digunakan sehari-hari untuk air bersih , mandi dan mencuci tidak dapat dipakai karena sudah tercemar oleh limbah sawit yang berasal dari Pabri PT Way Kanan Sawit Indomas.
Selain itu juga masyarakat yang sehari-hari mencari ikan di Way Giham juga merasa di rugikan , karena limbah dari pabrik ini sangat dirasakan ketika mencari ikan penglihatan didalam air sungai sangat gelap seperti air kopi dan air sungai lengket di badan dan pakaian .
Keluhan ini disampaikan warga dusun 4 Kampung Tanjung Raja Giham bernama Edison yang merasa terganggu dengan tercemarnya sungai Way Giham oleh Limbah pabrik Pt.Way Kanan Sawit Indomas.
" Sungai Way Giham tercemar oleh limbah pabrik sehingga tidak bisa kami gunakan seperti biasa untuk air bersih , mandi dan mencuci." Ujarnya.
Kami minta agar Pemerintah daerah agar dapat meninjau dan melarang pabrik sawit untuk membuang limbahnya ke sungai yang kami gunakan untuk kebutuhan sehari-haro." Pungkas Edison.
Hal serupa disampaikan juga oleh salah satu pemuda yang biasa mencari ikan di sungai Way Giham mengeluhkan keadaan sewaktu memanah ikan bahwa jarak penglihatan kabur karena air sungai berwarna hitam seperti air kopi dan air katika kena badan dan rambut lengket seperti berminyak.
Dengan adanya pencemaran ini warga minta Pemkab Way Kanan melalui Dinas Terkait agar ikut mengawasi pemcemaran air Way Giham yang merugikan masyrakat terutama di musin kemarau ini.
Selain itu juga masyarakat Kampung Tanjung Raja Giham minta agar PT.Way Kanan Sawit Indomas segera menghentikan pemcemaran Sungai dan memberikan ganti rugi kepada masyrakat selama ini.
Apabila tidak ada solusi dari PT Way Kanan Sawit Indomas warga akan berdemo ke pabrik agar pabrik di hentikan beroperasional .
(Tim SMSI-WK)
