Suaralampung.com, Jakarta — Pj. Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Safrizal Zakaria Ali dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Bangka Belitung, Harun Sulianto terima penghargaan dari Menteri Hukum dan HAM, Prof. Yasonna H. Laoly pada puncak peringatan Hari HAM Sedunia ke-75 yang digelar Kemenkumham berkolaborasi dengan Komnas HAM, di Lapangan Banteng Jakarta, Minggu (10/12).
Pemerintah Provinsi Bangka Belitung meraih penghargaan sebagai 5 Provinsi terbaik yang berhasil membina dan membangun sebagian besar/ seluruh Kabupaten/ Kota Peduli HAM.
4 Provinsi lain yang mendapatkan predikat tersebut yaitu Provinsi Banten, DKI Jakarta, D.I Yogyakarta, serta Jawa Tengah. Semua kabupaten/kota di Babel mendapat penghargaan dari Menkumham sebagai kabupaten Kota Peduli HAM , yakni Kota Pangkal Pinang ,Kabupaten Bangka, Belitung , Bangka Selatan ,Bangka Barat ,Bangka Tengah dan Belitung Timur.
Kakanwil Kemenkumham Babel, Harun Sulianto mengatakan bahwa jajarannya berhasil meraih penghargaan sebagai 5 Kantor Wilayah terbaik yang berhasil mendorong sebagian besar/ seluruh Kabupaten/ Kota Peduli HAM.
Selain Kanwil Babel, 4 Kanwil lain yang mendapatkan predikat tersebut yaitu Kanwil Banten, DKI Jakarta, D.I Yogyakarta, serta Jawa Tengah.
Kadiv Yankumham Kanwil Kemenkumham Babel Fajar Sulaeman Taman mengatakan, bahwa indikator yang dinilai agar dapat predikat Kabupaten Kota peduli HAM didasarkan pada terpenuhinya Hak Sipil dan Politik serta Ekonomi, Sosial dan Budaya yang meliputi 120 indikator - indikator didalamnya sebagaimana diatur dalam Permenkumhan 22 Tahun 2021 tentang Kriteria Daerah Kabupaten / Kota Peduli Hak Asasi Manusia.
Fajar menuturkan, Piagam Penghargaan untuk Kab/ Kota tersebut nantinya akan diserahkan oleh Pj. Gubernur Babel kepada para Bupati/Walikota yang direncanakan pada tanggal 18 Desember 2023 bertempat di Kantor Gubernur Babel.
Direktur Jenderal HAM, Dhahana Putra menyampaikan bahwa acara ini diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan di bidang pemajuan hak asasi manusia, baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat sipil, pelaku bisnis dan korporasi atas segala upaya dan kerja keras dalam mewujudkan Penghormatan, Pemenuhan, Pelindungan, Pemajuan dan Penegakan HAM (P5HAM).
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly dalam sambutannya mengungkapkan peringatan Hari HAM Sedunia Ke-75 yang mengusung tema “Harmoni Dalam Keberagaman” - dengan tagar #BedauntukBersatu tersebut diharapkan dapat menjadi momentum untuk merefleksikan prinsip-prinsip HAM.
“Peringatan hari HAM kali ini memilih tema Harmoni dalam Keberagaman dipandang relevan dan penting. Harmoni dalam keberagaman menjadi pengingat akan pentingnya mengakui, menghormati, dan merayakan beragaman Indonesia yang berlimpah,” ujarnya.
Sejalan dengan semangat mempromosikan keharmonisan dalam keberagaman, Yasonna mengungkapkan bahwa Kemenkumham telah menjalankan sejumlah program di bidang HAM yang menyasar instansi pemerintah maupun pelaku bisnis, di antaranya Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dan Strategi Nasional Bisnis dan Hak Asasi Manusia (Stranas BHAM).
"Terkini, Kemenkumham telah menyusun Indeks HAM Indonesia (IHAMI) yang ke depannya akan menjadi alat untuk mengukur implementasi HAM di Tanah Air," terangnya.
Turut hadir secara langsung pada kegiatan ini, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM (Fajar Sulaeman Taman), Kepala Bidang HAM (Suherman), serta jajaran Bidang HAM Kanwil Kumham Babel.