Suaralampung.com-Tanggamus Sumberrejo.Diresmikan Bupati sekitar akhir tahun 2018 Wisata Mata Air Sumber Agung Gunung Batu di Pekon/desa Margoyoso, Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Tanggamus Lampung, merupakan objek wisata taman rekreasi destinasi alam yang tidak asing lagi ditelinga para pelancong yang wajib dikunjungi oleh wisatawan, baik di kabupaten yang berjuluk Bumi Begawi Jejama ini maupun wisatawan dari luar daerah Tanggamus.
Pengamatan awak media taman tersebut sangat cocok dikunjungi tempat bersantai dengan suasana panorama gunung Tanggamus ber hawa sejuk dan asri untuk dinikmati bersama keluarga, teman, anak-anak sekolah para pelajar dan muda-mudi berekreasi dengan nuansa keindahan suasana pegunungan berpadu satu ditengah areal perkebunan kopi serta persawahan luas membentang dan pemukiman penduduk desa yang ramah.
Uniknya Taman Wisata Alam tersebut sesuai dengan namanya Sumber Agung dimana ternyata terdapat sumber mata air yang menyembul keluar besar langsung dari dalam bumi sebagai fenomena alam yang langka jarang terjadi tentunya juga menarik untuk penelitian lebih lanjut dari akademisi maupun pihak-pihak yang berkompeten dibidangnya.
Pandangan media senada dengan pengelola objek wisata Mata Air Sumber Agung Gunung Batu, dia menuturkan memang betul mata air nya menyembul besar dari bawah tanah di rumpun bambu itu, membentuk anak sungai mengalirair air nya dingin jernih sebening kaca tempat lokasi wisata Mata Air Sumber Agung dihilirnya sebagai irigasi sangat penting untuk pengairan area persawahan luas di kawasan ini,
Taman wisata ini dipasilitasi 2 kolam renang untuk pemandian jernih airnya bersih sebening kaca dan pasilitas umum berupa mushola, kamar ganti, kamar kecil, terjamin dan terjaga kebersihannya, area parkir kendaraan yang luas ditunjang keberadaan kantin berjajar rapi yang menjual beraneka ragam makanan dan minuman hangat dan segar sesuai selera pengunjung.
Berada sekitar kurang lebih 1,5 KM, jarak dari pasar Gunung Batu Kecamatan Sumber Rejo sehingga mudah di akses para pengunjung jalannya sudah diaspal. Dengan harga tiket masuk cuma, Rp 5.000,-/orang. Motor Rp,10.000. Mobil bila isinnya 10 orang Rp 50.000,- kendaraan dan pengunjung dijamin aman nyaman , "tutur, Heri Setiawan, Ketua Bumdes Karya Dibyo, didampingi Ketua Pengelola dan Keamanan wisata mata air, Ipiyanto, selaku anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dilokasi wisata, "Sabtu (13/7/2024).
Sebagai Pemasukan Pekon lanjutnya, destinasi ini pula dikelola oleh Bumdes Karya Dibyo, Pekon Margoyoso mengelola 3 sektor usaha yaitu retribusi kebersihan dan keamanan pasar Gunung Batu, TV Kabel, dan melaui Pokdarwis mengelola sektor tempat wisata Mata Air Sumber Agung ini, yang tentunya masih perlu banyak pembenahan pengembangan kedepannya termasuk dukungan dari seluruh lapisan warga masyarakat serta pemerintah.
"Kami mohon kepada pemerintah.supaya memberikan perhatian sekaligus bantuan untuk pembangunan serta pengebangan taman wisata Mata Air Sumber Agung ini kedepannya lebih maju tentunya banyak pengunjung yang datang tentunya miningkatkan ekonomi masyarakat yang berjualan, "terang Heri.
Kemudian dilain tempat masih di hari yang sama mengenai taman wisata tersebut di rumah Kepala Pekon (Kakon).Margoyoso Sudibyo, mengatakan kepada media ini, bahwa objek wisata ini dirintis sejak tahun 2017 terealisasi 2018, namun 2020-2022 selama tiga tahun pendapatan menurun tajam akibat pandemi Covid-19, pada tahun 2023 kami bersama warga masyarakat pekon Morgoyoso mengadakan rapat dengan keputusan atas dasar musyawarah bersama kami sepakat pengurusan dan pengelolaan taman wisata tersebut kami berikan kepada Bumdes dengan target Rp 50 juta pertahun, untuk ricinanya dibagikan pengelola Bumdes Rp 6 juta sekian, PAD pekon Rp 11 juta, sisanya untuk kesejahtraan kadus, BHP, termasuk seluruh aparatur pekon, "ujarnya.
Sebelumnya keberadaan lokasi itu merupakan tanah regester (kawasan hijau) lalu kami berasama masyarakat berinsiatif untuk mengelola mata air itu selain berfungsi pital sebagai pengairan areal persawahan di kawasan ini yang sudah berlangsung sangat lama, dengan luas kawasan kurang lebih 1 hektar. Karna khawatir banyak pihak mengklim kepemilikannya lokasi tersebut.
Maka atas hal tersebut masyarakat musyawarah dengan hasil keputusan bersama kami sepakat di lokasi tersebut dikembangkan menjadi tempat pariwisata melalui proses surat keputusan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tanggamus, Dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Dinas UMKM, izin itu dikeluarkan dan tapal batas sudah jelas dari sumber mata airnya sekian lebarnya, terus kami disuruh menjaga ruang lingkup mata air itu tidak boleh digundulkan pada tumbuh-tumbuhan yang ada, makanya di lokasi ada benner larangan menebang pohon-pohon yang ada dilingkungan mata air tersebut terutam bambu dan pohon-pohon besar disekitarnya, "jelas Kakon.
Sudibyo menambahkan rencana kedepan penyerapan APBDes Dana Desa Tahap 2 Tahun 2024, sesuai permintaan pengunjung terutama tempat khusus berteduh disaat hujan, kita akan bangun tempat berteduh itu nantinya berpariasi bentuk dan ukuran bangunannya, sekaligus penambahan tempat salin, termasuk memenuhi permintaan Kepala Sekolah-Kepala Sekolah dari SMP dan SMA minta dibuatkan ukuran kolam standar untuk renang, nanti kami renang nya di wisata ini, menurut mereka di objek wisata ini sumber air nya sangat berkualitas, "imbuhnya. (Saripudin/Apriadi/Azh)