Asa Korban Banjir Telukbetung, Bandarlampung
Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Asa Korban Banjir Telukbetung, Bandarlampung

Rabu, Februari 26, 2025 | 15:15 WIB 0 Views Last Updated 2025-02-26T08:15:33Z
 

Bandarlampung, suaralampung.com 
Rasa Was was masih terus bergelayut pada warga masyarakat di sepanjang dantaran sungai Kalibelau, bagaimana tidak, Selain masyarakat muslim akan melaksanakan Puasa di bulan Ramadhan plus Idhul Fitri, tetapi juga situasi Cuaca Extream dengan curah hujan yang cukup tinggi masih berlangsung. Seperti yang kita ketahui bersama banjir yang terjadi pada Jum'at 17 Januari 2025 lalu masih belum juga tuntas terselesaikan oleh para korban banjir yang menurut data BPBD provinsi Lampung tercata ada 518 Kepala Keluarga, 11.223 jiwa terdampak banjir pada saat itu, tersebar di 16 Kecamatan, 79 Kelurahan di Kota Bandarlampung, dengan titik terparah Banjir Bandang di Jalan Laksamana Martadinata Kelurahan Pesawahan dan telukbetung selatan, di Waylunik Kecamatan Panjang,  serta sebagianya di kelurahan Gedung Pakuon. 

Berdasarkan penelusuran suaralampung.com sudah satu bulan lebih kejadian banjir tersebut tetapi masih menyisakan lara yang di tanggung oleh para korban banjir, contohnya sebut saja ibu Haeriyah, di Gang Pemuda, yang hingga saat ini pintu bagian belakang yang hanya ditutup oleh kayu kayu racuk akibat jebol dan terbawa hayut   " Belum ada uang pak, untuk membeli pintu, jadi terpaksa cuma hanya dipasang palang palang kaso bekas biar orang ga bisa masuk, " Katanya lirih, hingga tulisan ini diterbitkan belum ada bantuan terkait ini 

Catatan jurnalis untuk daerah Gang Pemuda Rt. 02 Gedung Pakuon ketinggian air banjir mencapai sekitar dua meter sehingga ke tingkat lantai dua rumah rumah korban terendam, hal ini berbanding lurus situasinya dengan warga yang berada di Rt 36, 38 Kelurahan Pesawahan, jadi dari Gang Pemuda Kelurahan Gedung Pakuon lurus melewati bawah Jembatan beton hingga ke Seputaran Rt 38 Kelurahan Pesawahan Ketinggian air mencapai dua meter dan ketebalan lumpur sisa banjir mencapai setinggi betis orang dewasa. 

Sebut saja Amir  " Banjir kali ini yang paling besar dari tahun tahun sebelumnya, dan sangat banyak yang tak sempat menyelamatkan barang barang, pak... dirumah saya aja semua barang elektronik terendam banjir, sanyo penarik air, kulkas sudah ga bisa dipake lagi mati total, cuma TV saya diemin 6 hari trus saya bersihin dan jemur Alhamdulillah bisa idup lagi, pak " Ceritanya pada jurnalis. 

Penelusuran jurnalis sebagian besar barang elektronik, kasur dan pakaian tidak dapat digunakan lagi, selain itu beberapa pintu jebol hayut terbawa banjir.

Pickback satu hari pasca banjir ada beberapa kejadian terkait bantuan pada korban banjir dimana warga tidak diberi air mineral kemasan oleh posko yang ada di seputaran jembatan beton jalan laks. Martadinata.

" Waktu saya minta air minum barang satu dust, karena haus bersihin lumpur saya tidak di kasih sama orang yang ada diposko itu, padahal saya liat masih banyak, alasan mereka waktu itu, ini bantuan buat warga Kelurahan Pesawahan, ya sudah saya balik lagi kerumah " Jelas Tarmizi , warga Kelurahan Gedung Pakuon. 

Lain lagi dengan kondisi sebut saja Dudi, karena tidak memiliki Kartu Keluarga domisili Kota Bandarlampung, Dudi tidak mendapatkan bantuan saat warga lain mendapatkan bantuan mie instant, beras dan lainnya. Padahal ia juga korban banjir yang tinggal dirumah sewa sudah sekitar empat tahun berjalan, " Saya ga dapet pak, karena saya katanya tidak punya KK sini, cuma berharap di masa yang akan datang ada yang peduli sebab  barang barang hancur termasuk gerobak jualan yang mesti di betulin karena rusak " Keluhnya. 

Hingga berita ini diturunkan belum terdeteksi adanya kegiatan normalisasi kali way belau, begitu juga dengan bantuan pasca banjir yang menerjang kawasan bantara sungai way belaw. Masyarakat berharap akan adanya bantuan dan normalisasi aliran kali way belaw jikapun memungkinkan adanya peninggian bronjong jika hasil penelitian dimungkinkan hal seperti itu, apalagi akan menghadapi Bulan Ramadhan dan Idhul Fitri 1446 Hijriyah. ( Joe@nd@, bdl )
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Asa Korban Banjir Telukbetung, Bandarlampung

Trending Now

Iklan

iklan