Suaralampung.com, Lampung — Suasana haru dan penuh kebersamaan mewarnai Aula Rutan Kelas IIB Sukadana pada hari ini. Dalam sebuah acara yang penuh makna, Kepala Rutan Sukadana, Farizal Antony secara resmi memwisuda sekaligus melepas satu pegawai yang memasuki masa purnabakti pada, Senin (28/4).
Acara dihadiri Kepala Rutan Sukadana, Farizal Antony beserta jajaran Pejabat Struktural, Ibu-Ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Rutan Sukadana, seluruh petugas rutan serta petugas purnabakti Bapak Harrys M. Noer yang di dampingi Istri Ibu Selamah Harrys.
Acara wisuda dan pelepasan pegawai yang memasuki masa purnabakti ini merupakan salah satu bentuk apresiasi dan penghargaan yang diberikan kepada petugas yang telah mendedikasikan segala bentuk pengabdian selama mengabdi di Rutan Sukadana.
Kepala Rutan Sukadana, Farizal Antony dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kinerja, loyalitas, dan dedikasi yang telah diberikan oleh Bapak Harrys selama kurang lebih 30 tahun, Karutan juga memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan perilaku yang kurang berkenan.
“Terima kasih atas kinerja dan loyalitasnya selama ini serta dedikasi yang tinggi diberikan bagi Rutan Sukadana. Kita sebagai manusia tidak luput dari kesalahan. Jika selama ini ada kesalahan atau perilaku yang kurang berkenan dari kami, saya mewakili seluruh petugas meminta maaf yang sebesar-besarnya,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Karutan juga mengajak seluruh pegawai untuk meneladani semangat dan dedikasi yang ditunjukkan oleh Bapak Harrys selama pengabdian di Rutan Sukadana.
"Mari kita terus menjaga semangat dan dedikasi untuk Rutan Sukadana yang lebih baik sebagaimana dedikasi yang telah ditunjukkan oleh Bapak Harrys," pintanya.
Sementara itu, Harrys mengungkapkan rasa terima kasih dan permohonan maaf atas segala kekurangan selama pengabdian di Rutan Sukadana. "Semoga Rutan Sukadana semakin maju, berprestasi dan terus melesat,"harapnya.
Acara semakin spesial dengan pemberian cendera mata yang dihadiahkan sebagai bentuk kenang-kenangan serta ucapan selamat dari seluruh pegawai dan anggota Dharma Wanita. Setiap jabat tangan dan pelukan mencerminkan kehangatan dan rasa kekeluargaan yang mendalam di antara mereka.
Momen pelepasan ini tidak hanya menjadi ajang perpisahan, namun juga mengingatkan pentingnya kebersamaan, apresiasi, dan semangat untuk terus berkontribusi dalam setiap pengabdian.
