Sukadana — Suasana haru dan penuh makna menyelimuti Lapangan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Sukadana pada pelaksanaan apel pagi pegawai terakhir bersama Kepala Rutan Sukadana Lama, Farizal Antony, Rabu (31/12). Apel tersebut sekaligus menjadi momen berakhirnya perjalanan dinas Bapak Farizal Antony di Rutan Sukadana yang sarat emosi, menandai berakhirnya satu babak pengabdian dan kepemimpinan di Rutan Sukadana.
Apel pagi diikuti oleh seluruh jajaran pejabat struktural, pegawai Jabatan Fungsional Tertentu (JFT), Jabatan Fungsional Umum (JFU), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), serta para peserta magang. Seluruh peserta apel mengikuti rangkaian kegiatan dengan khidmat, seakan menahan rasa haru atas perpisahan dengan sosok pemimpin yang selama ini menjadi panutan dan penggerak perubahan di Rutan Sukadana.
Dalam amanatnya, Bapak Farizal Antony menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kebersamaan, dukungan, dan kerja sama yang telah terjalin selama masa kepemimpinannya. Dengan suara yang sarat emosi, ia mengungkapkan permohonan maaf yang tulus kepada seluruh jajaran apabila selama menjalankan tugas terdapat kekhilafan, kekurangan, maupun sikap yang kurang berkenan.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga besar Rutan Sukadana atas dedikasi, loyalitas, dan kerja sama yang luar biasa. Tidak ada capaian yang bisa diraih sendiri, semua adalah hasil dari kebersamaan dan semangat saling menguatkan,” ungkap Farizal.
Lebih lanjut, Farizal menyampaikan harapannya agar Rutan Sukadana terus melangkah maju, menjaga soliditas, serta mempertahankan budaya kerja yang telah dibangun bersama. Ia berpesan agar seluruh pegawai senantiasa menjaga integritas, profesionalisme, dan semangat pengabdian dalam menjalankan tugas pemasyarakatan.
“Semoga Rutan Sukadana terus melesat, tetap menjunjung tinggi integritas, profesionalisme, dan semangat pengabdian dalam menjalankan tugas pemasyarakatan,” pungkas Farizal.
Momen apel pagi tersebut menjadi semakin emosional ketika amanat ditutup dengan doa dan harapan untuk masa depan Rutan Sukadana. Raut wajah haru terlihat jelas dari para pegawai, mencerminkan rasa kehilangan sekaligus penghormatan atas pengabdian dan keteladanan yang telah ditorehkan.
Apel pagi terakhir ini bukan sekadar rutinitas kedinasan, melainkan menjadi simbol perpisahan yang penuh makna. Jejak pengabdian Farizal Antony akan selalu dikenang sebagai bagian dari perjalanan Rutan Kelas IIB Sukadana, meninggalkan nilai-nilai kebersamaan, kerja keras, dan pengabdian tulus yang akan terus hidup dan dilanjutkan oleh seluruh jajaran.
