SuaraLampung.Com, Menjelang hari raya idul fitri permintaan daging meningkat singnifikan, kenaikan biasanya terjadi sejak satu minggu menjelang lebaran, kondisi semacam itu juga umumnya disertai kenaikan harga yang bervariasi sesuai dengan tingginya permintaan.
Dikatakan Rudi (43) seorang pedagang dipasar rakyat Tegineneg Kabupaten Pesawaran, pada tahun ini harga daging cenderung normal karena stok dipasar mencukupi, biasanya pada waktu seperti ini menjelang lebaran harga akan naik karena stok daging langka ditambah permintaan meningkat.
"Biasanya kalau mau lebaran harga daging meningkat namun tahun ini cenderung stabil, biasa mas cuma naik Rp. 15 ribu perkilo, itu normal," katanya.
Diakuinya pada musim menjelang lebaran seperti ini dirinya bisa meraih keuntungan yang lebih banyak dari hari biasa, kisaranya mencapai tiga kali lipat, hal tersebut dikarenakan tingginya permintaan daging sapi bahkan biasanya sudah dimulai sejak awal pertama memasuki bulan puasa, tetapi secara singnifikan baru terjadi pada satu minggu menjelang labaran.
"kalau lagi begini mah untung mas tapi yang susah kalau stok daging susah, yang mau beli banyak harga bagus tapi barang nggak ada kita susah, kalau ada juga mahal kadang-kadang kita nggak ada modal," ungkapnya. (Tri W).
 |
| Pedangang daging sapi di pasar rakyat tegineneng, banyak yang menjadi pedagang dadakan karena tingginya permintaan akan daging sapi |
