Suaralampung.com, pemberian Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang menjadi program prioritas pemerintah untuk memastikan terselenggaranya pendidiakan yang baik, serta menjamin pendidikan akan dapat dirasakan oleh masyarat yang membutuhkan.
Namun kini program tersebut sepertinya kurang berjalan dengan maksimal, karna terkendala lamanya pencairan dana tersebut bahkan hingga berbulan bulan, hal inilah yang dikeluhkan oleh banyak kepala sekolah.
Setelah ditelusuri teryata kendalanya terletak pada sistem didtribusi dana tersebut, dimana dana BSM kini di distribusikan melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang notabene adalah Bank yang paling banyak memiliki cabang.
Meneurut keterangan salah satu pegawai Bank BRI unit Mandah kecamatan Natar Kabupaten Lampun Selatan, bahwa sistem Bank tersebut memang belum mendukung, sehingga pengerjaannya tidak maksimal.
"Kita mengerjakan BSM hanya pada hari sabtu, seminggu sekali saja itupaun hari libur kita belain masuk mas, karna kalau hari biasa sistem langsung heng kalau buka BSM, jadi memang itu yang membuat prosesnya menjadi lama,kita juga egak bisa korbankan kepentingan nasabah lain" ungkapnya.
Dirinya menambahkan, bahwa karyawan memang tidak bisa berbuat banyak, karna sistemnya tidak mendukung, akibatnya sekolah harus menunggu sangat lama hingga berbulan bulan.
"Kita urutkan berdasarkan tanggal masuk, jadi pencairan berdasarkan antrian, kalau sudah bicara sistem kita egak bisa ngomong, karna yang bisa login hanya komputer teler, sehingga tidak maksimal, walaupun paskalau sepi nasabah kita kerjain juga nyicil," ujarnya.
Untuk diketahui bahwa pendistribusian BSM sebelumnya pernah melalui Kantorpos, Bank Lampung, namun kini dialihkan ke BRI, namun pelayanannya juga tidak maksimal, sehingga diharapkan pemerintah untuk mampu menjembatani dan menjadi solusi, agar semua program menjadi maksimal. (Tri)
