Suaralampung.com Lampung Timur–Study Klub sepak bola Wanita (Galanita) Lampung, Asal Lampung Timur pada 4 September 2017 mendatang di perkirakan terancam gagal di karnakan terbentur persiapan administrasi/biaya keberangkatan hal tersebut di katakan oleh,
Ketua Umum Indonesia National Football Academy (INFA) Lampung Ustadi Kamal di Sekertariat Infa Lampung, Bumiharjo 39 Batanghari, Lampung Timur, Jum'at 04/08/2017.
Ustadi mengatakan bahwa, "Tim sepak bola wanita Galanita sebanyak 22 peserta sebelumnya telah melakukan persiapan untuk mengikuti turnamen dan study ke China bersama INFA pusat dengan biaya yang diajukan ke Pemerintah Provinsi Lampung (Gubernur) dan Pemkab Lampung timur (Bupati), tetapi hingga akhir juli dan memasuki tahap persiapan final, proposal yang diajukan ke Gubernur Lampung dikembalikan tanpa jawaban yang jelas, begitu pula pengajuan yang ditujukan ke KONI Lampung timur dan Bupati Lampung Timur hingga hari ini belum ada jawaban pasti dari yang bersangkutan".
"Proposal yang di ajukan ke Gubernur sudah dikembalikan,tanpa ada jawaban yang jelas dari mereka, begitu pula dengan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur kami belum mendapatkan kepastian tentang bantuan biaya yang kami ajukan sampai dengan hari ini," ujar Ustadi.
Dari 22 orang peserta sepak bola wanita tersebut saat ini hanya tujuh orang peserta yang dipastikan akan berangkat dengan biaya ditanggung oleh para peserta sendiri, sedangkan sisanya sebanyak 15 orang peserta sepertinya dipastikan gagal mengikuti keberangkatan karena terkendala dengan tidak adanya biaya.
"Ya kami hanya akan mengirimkan peserta yang mampu membayar dengan biaya sendiri, karena di Infa sendiri juga belum memiliki dana kas," pungkasnya
Dari Salah satu peserta tim sepak bola wanita Diyan Yuliana Ningsih peserta asal Raja Basa Baru, Lampung Timur, mengatakan rasa kecewanya di karnakan tidak bisa mengikuti turnamen dan study yang rencananya akan di berangkatkan pada september – oktober 2017 ke negeri tirai bambu.
Sedangkan Diyan bersama temannya yang lain telah melakukan latihan dan mempersiapkan diri untuk mengikuti turnamen tersebut sejak April 2017 lalu. "kami pasrah saja pak mau gimana lagi, Jika pak Gubernur dan Bupati nya gak mau membiayai keberangkatan kami. " tutup Diyan dengan menampakkan rasa kecewanya. (Raja)