Suaralampung.com, lampung timur,-Setelah menyaksikan seorang janda beranak satu yang berjalan menelusuri jalan di pinggiran salah satu Desa di kecamatan sekampung udik kabupaten lampung timur minggu pagi 19/11/2017.
Maka ada kesimpulan jika benar apa yang dikatakan kepala Bappeda Propinsi lampung. Taufik Hidayat pada saat Lounching Sustainable Velopmente Goals (SDGs) pada saat rakor di Swiss bel Hotel Bandar Lampung selasa 31 Oktober 2017.bulan lalu.
Dalam penyampaiyannya saat itu ia (Taufik Hidayat) mengatakan bahwa lampung timur adalah salah satu kabupaten termiskin di propinsi lampung dalam urutan kedua yaitu kabupaten lampung utara lalu di susul kabupaten pesawaran.
hal ini seperti yang di beritakan suaralampung.com pada bulan lalu baca di bawah iniπ
Betapa tidak di katakan benar
Dikarnakan jika termiskin di propinsi lampung karna satu di antara ratusan bahkan mungkin puluhan ribu dari satu juta lebih penduduk lampung timur yang kini nampak adalah seorang ibu yang selalu berkeliling dari rumah kerumah menawarkan jasa untuk menyuci atau memasak demi mempertahankan hidup dan membiayai si buah hati yang kini telah duduk di bangku sekolah menengah pertama di salah satu SMPN yang ada di kecamatan setempat.
Setelah menyaksikan pandangan yang ada Suaralampung.com coba menelusuri dimana tempat tinggal seorang ibu janda tersebut, dan ketika mengetahuinya media ini bertamu dan berbincang-bincang dengan yang bersangkutan.
madiatun 46th atau klenteng panggilan akrabnya ia adalah warga Rt 02 dusun 05 Desa Gunung Pasir Jaya kecamatan sekampung udik lam-tim.
Ibu klenteng memiliki seorang anak perempuan bernama bernama kristina yulianti berumur 13th yang sedang duduk di kelas 1 SMP, selain anaknya sendiri ia juga merawat anak dari adiknya yang berumur 4th, anak tersebut di tinggal pergi merantau oleh adiknya dan tak kunjung pulang sudah hampir empat tahun lamanya.
Janda ini memiliki gubuk yang menumpang di pekarangan milik salah satu warga bernama embah Mio selama 7 tahun dengan luas pekarangan 4×6 meter, itulah tempat berteduh ibu klenteng.
Saat di wawancarai Suaralampung.com madiatun (klenteng) mengatakan.
"Ya saya sehari-hari kerjaannya keliling mas bantu-bantu orang yang mau minta di cucikan pakaiyan, ngepel atau masak di dapur dan masalah upahnya seiklasnya aja karna saya tidak pernah mematoknya" ujar klenteng.
Imbunya "semua yang saya lakukan dalam kerja sama orang itu yang penting halal dan untuk biaya menyambung hidup kalau masih ada sisa buat beli keperluan anak yang masih sekolah, sebenarnya saya mau bekerja seperti orang lainnya tapi bagaimana sedangkan fisik saya seperti ini, mana ada orang yang mau mengajak saya kerja" pungkasnya.
Berita wartawan Suaralampung.com (Raja)