Suaralampung.com-Lampung Timur,-Embah Siami 75th atau yang akrab dipanggil mbah jumiran panggilan dalam kesehariannya merupakan warga Rt 04 dusun 03 Desa Gunung Pasir Jaya kecamatan sekampung udik Lampung Timur saat ini hidup dengan kondisi yang memprihatinkan karna menjalani kehidupan seorang diri.
Semenjak ditinggal pergi oleh suaminya (meninggal dunia). Dia menjalani hidup bersama putrinya yang bernama Narti yang Saat telah berumah tangga dan ikut dengan suaminya dan dalam kehidupan Narti pun yang memang serba pas-pasan sehingga tidak dapat membantu sepenuhnya pada orang tuanya.
Saat di kunjungi suaralampung.com di kediamannya Mbah Jumiran mengatakan dengan logat medok bahasa sebrang (jawa) jika ia telah tinggal di gubuknya ini kurang lebih 10 tahun itupun numpang di tanah milik pak kades yang baik hati katanya.
"Aku wes puluhan tahun neng Deso iki tapi biyen pindah-pindah, jenengi wai numpang pak,tapi nek neng gubukku iki yo luweh kurange 10 tahun, lha ngopo to pak kok takon-takon, aku wedi pak kok sampean nakoni terus moto iku, iki aku numpang neng lemahe pak lurah untung eneng pak lurah seng iso di tumpangi lemahe" ujar mbah jumiran.Senin 20/11/2017.
Imbuhnya "aku neng kene ora oleh pindah-pindah melih meneng wae neng kene ben mengko nek mati di urusi omonge pak lurah,gubuk iki yo pak lurah seng bangun" pungkasnya.
Perempuan tua tersebut dalam kehidupannya sehari-hari makan minum selain di beri kades, tinggal bagaimana belas kasian dari para tetangganya, namun terkadang dia masih mau mengoret jika ada yang menyuruh dengan upah alakadarnya.
Sementara itu, mbah jumiran berteduh di gubuk yang berdiri di pekarangan milik kepala Desa setempat semenjak 10 tahun silam dengan luas pekarangan rumah 4×6 meter.
Berita wartawan Suaralampung.com (Raja)