Lampung Tengah- Suara Lampung.com Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah (Pemkab Lamteng) melalui Balai Besar Teknologi Pati Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BZTP-BPPT) setempat, terus kembangkan pemasaran beras inovasi berbahan baku singkong dan jagung atau beras tiwul sampai keluar daerah.
Hal ini dilakukan lantaran beras tiwul yang dipasarkan BZTP-BPPT Kampung Negarabumi llir, Kecamatan Anaktuha, Lampung Tengah kurang diminati masyarakat. Sehingga Pemkab Lamteng berpikir keras untuk mempromosikannya Iebih luas.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lamteng Loekman Djoyosoemarto menegaskan bahwa promosi beras berbahan baku singkong dan jagung akan terus dikembangkan sampai keluar daerah.
"Pemasaran jadi masalah sehingga beras tiwul ini kurang diminati masyarakat. Karena itu, kita akan ekspansi promosi besar-besaran. Dalam pameran di Tangerang juga akan dipromosikan," ujar Loekman saat mensosialisasikan beras sehat tersebut di rumah dinas nya, Jumat (06/04/2018).
Dalam hal ini, kata Loekman, Pemkab Lamteng juga akan mewajibkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengonsumsi minimal 2 kilo gram dalam sebulan, dan pembayarannya lewat masing-masing OPD.
Mudah-mudahan cara ini semakin Iuas pemasarannya karena bisa diketahui banyak orang.
"Supaya diminati, kita juga harus mencoba. Kita akan wajibkan seluruh PNS Lamteng per-orang mengonsumsinya 2 kilo per- bulan. Saya harap semua PNS berpartisipasi. Setiap Jumat juga dilakukan makan bersama kepala SKPD untuk mencicipi beras singkong dan jagung."ungkapnya.
Loekman mengatakan, saat ini produksi beras berbahan singkong dan jagung tersebut sudah mencapai 2 ton beras dalam sehari. "Meski sudah produksi 2 ton dalam sehari, pemasarannya akan terus kita genjot lebih luas. Masalah bahan baku, kita akan surplus, enggak perlu khawatir," ucapnya.
Terkait kerja sama dengan Alfamart dan Indomart soal pemasaran yang sudah dilakukan, Loekman mengakui belum maksimal. "Belum maksimal. Bisa dilihat tidak semua Alfamart dan Indomart tersedia. Kita akan coba pasarkan dengan kerja sama melalui pedagang sembako atau pengecer di pasar-pasar. Tapi, biaya produksinya perlu dikaji supaya Iebih murah Iagi," katanya.
Sedangkan Dewi Sartika dari PT Indometro yang selama ini memasarkan beras singkong dan jagung ini menyatakan beras ini tak jauh berbeda dengan beras padi. "Beras Sehatku, Beras Sigerku, dan Beras Tiwulku ini Iebih mengenyangkan. Nggak jauh berbeda dengan beras padi. Bahkan aman dikonsumsi bagi penderita diabetes dan yang ingin diet," katanya
Dewi Sartika juga mengakui masalah pemasaran jadi kendala. "Pemasarannya ini memang perlu ditingkatkan lagi. Dipromosikan Iebih luas lagi. Apalagi beras ini hanya diproduksi di Lamteng," ujarnya.
Terkait masa expaired beras, kata Dewi Sartika beras ini bertahan selama sembilan bulanan. "Sembilan bulanan masa expaired-nya. Kalau sudah lewat, sama saja seperti beras biasa kurang enak saja," ungkapnya.
Sementara Kepala Balitbangda Lamteng I Nyoman Suryana menyatakan masalah pemasaran harus terus digenjot. "Pemasarannya memang harus digenjot. Ekspansi ke luar MoU dengan Alfamart dan Indomart. Seperti kerja sama dengan rumah sakit yang melayani diet dan pengobatan diabetes," tegasnya. (Irul)