Suaralampung.Com.
Mesuji - Semangat belajar puluhan siswa di daerah pelosok patut diacungi jempol. Pasalnya, dengan keterbatasan yang dimiliki desanya, setiap hari para siswa ini rela berjibaku menyusuri sungai untuk menuju ke Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung yang berada diseberang desanya, hanya untuk mengejar impian untuk berhasil mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Kesadaran warga setempat akan pentingnya pendidikan terlebih siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga SMA ini berbanding terbalik dengan tersedianya sekolah, sungguh sayang tidak dibarengi dengan fasilitas sekolah yang memadai di Desa Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Pendidikan pada jenjang SMP dan SMA di Desa yang dulu terkenal dengan "Kampung Senpira" ini sepertinya tidak diakomodasi dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI. Nyatanya, puluhan pelajar harus menimba ilmu ke Desa Wiralaga Pemkab Mesuji Lampung hanya untuk mendapat pendidikan Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun.
Kepala Desa Sungai Ceper Kaharno SH mengakui minimnya fasilitas seperti bangunan sekolah SMP dan SMA di desanya. "Hingga saat ini, pelajar SMP dan SMA harus ke desa Wiralaga untuk sekolah disana," terangnya.
Menurutnya, selama ini para pelajar harus mengenyam bangku sekolah ke Provinsi lain lantaran untuk menempuh sekolah yang berada di Kecamatan Sungai Menang, selain biaya transportasi tinggi, juga dibutuhkan jarak tempuh yang lebih jauh.
"Kalau hendak sekolah di Kecamatan Sungai Menang, lebih jauh ketimbang sekolah yang berada di seberang (Kabupaten Mesuji), tentunya ongkosnya ikut tinggi," ungkapnya.(HERI)
