Contoh Pedoman Penyusunan Makalah Personal (Esai) Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Kota

Iklan

Contoh Pedoman Penyusunan Makalah Personal (Esai) Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Kota

Redaksi
Senin, Agustus 06, 2018 | 13:04 WIB 0 Views Last Updated 2018-08-06T06:04:32Z

Suaralampung.Com.
Para pembaca yang terhormat dibawah ini adalah contoh sebuah karya tulis Esai yang dibuat untuk kepentingan melaksanakn tes Bawaslu Kabupaten Kota, karya ini diposting ileh oenulis agar kiranya dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca, atau hanya sekedar sebagai contoh bagi para pemula dalam membuat sebuah esai karyatulis, didalam nya juga tertuang buah fikiran dan pengalaman hidup yang mungkin akan berguna bagi para pembaca, tetakhir dalam tulisan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, sehungga tentu besar harapan untuk di maaf kanserta mendapat masukqn dan saran agar karya yang akan datang dapat lebh baik.

Calon anggota Bawaslu Kabupaten/Kota menyusun makalah personal (esai) yang diketik menggunakan komputer dengan ketentuan mengunakan Bahasa Indonesia, 1.5 spasi, font Calibri (body) ukuran 12, setiap bagian pertanyaan dijawab dalam kertas terpisah.


Contoh :

NAMA  : TRIWAHYUDI
LAMPUNG SELATAN

BAGIAN 1

1. a). Saya Tri Wahyudi  lahir  pada 2 Januari 1982, di Kasui sebuah kecamatan di diwilayah Waykanan Sekarang, saya menghabiskan masa kecil saya di sebuah Desa bernama Sukajadi, hingga memasuki usia Taman kanak-kanak, dalam nuansa desa yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian petani pekebun kopi dan lada, dengan kultur budaya masyarakat mayoritas ogan dan jawa.

Selanjutnya saya pindah ke Desa Rulung Helok Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan ketika mesasuki Usia Taman Kanak- kanak, pada  usia 6 tahun, untuk memulai jenjang pendidikan awal saya, kala itu saya masih tinggal bersama Nenek dan kakek, dengan bersekolah di TK  Daarul 'Maarif sebuah lingkungan pondok Pesantren, sekaligus mondok walaupun ngalong, ( mondok tetapi masih tidur dirumah ) dimana kondisi tersebut berlangsung hingga saya melanjutkan Sekolah dasar MI (Madrasah Ibtidaiyah) dan MTs (Madrasah Tsanawiyah) di lingkungan pondok tersebut hingga lulus pada tahun 1997. Disanalah pertama kali saya berkenalan dengan berbagai organisasi yang saya ikuti baik di dalam pondok ataupun di lingkungan sekolah, seperti pramuka, osis dan organisasi santri.

Pada tahun yang sama saya melanjutkan sekolah Ke SMA Swadhipa Natar, jaraknya cukup jauh sehingga harus naik angkutan umum,  disana pengalaman organisasi serta berbagai lomba saya ikuti, seperti pidato, puisi, mengarang juga lainnya, hingga saya lulus pada tahun 2000.

Seperti pada umumnya anak muda pada masa itu, saya mencoba peruntungan saya ke Surabaya mengadu nasib untuk mendaftar TNI tetapi gagal di Pantohir, mungkin belum beruntung, lalu saya mencoba kembali peruntungan ke Malaisiya menjadi TKI pada tahun 2001 tapi juga tidak begitu berhasil,  dimasa itu adalah masa paling berat dalam perjalanan hidup saaya, sehingga saya memutuskan untuk bekerja saja di jakarta, di sebuah perusahan lising pembiayaan  sambil Kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta, STIEBI Nama kampusnya,  saya menyelesaikan S1 Jurusan Ekonomi pada tahun 2007. Selanjutnya saya masih berkarir di perusahan lising pembiayan tersebut hinga tahun 2009, diperusahan inilah mental dan profesionalisme saya di uji, dengan beban kerja yang luarbiasa, dalam tekanan target tinggi, yang dihitung hari-perhari,  bahkan dari awal bulan sudah diminta membuat analisa, prediksi, hingga simulasi target minimal dan maksimal, sampai mempersiapkan rencana darurat atau cadangan yang akan digunakan bila situasinya di luar kendali, atau kita dulu menyebutnya manajmen resiko, dengan posisi terakhir sebagai Hed Colektor,  sebelum memutuskan kembali ke Lampung untuk mencoba peruntungan di tanah kelahiran, juga menemani orang tua saya, dengan bekerja sebagai wartawan di beberapa media seperti Lampungpost, 2010, Lampung ekpres 2014, Marketing frilen Radar tv dan Angensi AN tv lampung hingga 2016, serta mengelola Media Online suaralampung.Com Hingga sekarang.

Perkenalan pertama saya dengan dunia pengawasan pada tahun 2014 Sebagai Panitia Pengawas Lapangan (PPL) pada gelaran pilpres, pilgub dan  Pileg, ditahun yang sama, serta dilanjutkan pada pemilihan Bupati pada tahun 2015, masih pada posisi yang sama sebagai (PPL), kemudian pada tahun 2018 pada pilgub lalau, saya diberi kepercayaan sebagai Ketua panwascam Natar yang masih saya emban hingga hari ini.

1.b. ) .Saya tumbuh menjadi  dewasa dalam  keluarga Petani yang utuh, dengan lingkungan Masyarakat Jawa dan Ogan, tempat saya bermain, juga ditempa oleh lingkungan pesantren Darul Ma'arif, sebagai pondasi agama dan moral, serta pengalaman ber organisasi sebagai sarana belajar, juga lingkungan pekerjaan yang mengajarkan saya banyak hal baru dalam mengaktualisasi diri, membuat saya dewasa dengan baik.

1. c.) Saya mengabdikan diri untuk keluarga saya, bersama istri tercinta membesarkan dua anak saya, (Saya menikah pada tahun 2014) dengan mengajarkan semua kebaikan yang saya fahami, mengumpulkan kebaikan dengan berusaha membahagiyakan kedua orang tua saya yang masih tinggal bersama keluarga kami, juga memberi kontribusi kepada lingkungan dengan aktif sebagai pembina pemuda di Dusun dan Desa saya.

1. d.)Pada waktu MTS saya pernah bergabung dalam organisasi OSIS  dengan jabatan sebagai Sekertaris Bidang Keagaman. Pada jenjang pendisikan SMA juga saya bergabung dalam organisasi yang sama yaitu OSIS dengan jabatan sebagai Sekertaris Bidang Belanegara,
Sementara pada waktu kuliah saya juga ikut di SENAT MAHASISWA. Dengan jabatan Wakil Ketua Bidang Organisasi, ketika kembali ke kampung saya diminta bergabung di organisasi Karang Taruna. Dengan jabatan sebagai Ketua Karang taruna Desa Rulung Helok serta pada saat yang bersamaan juga sebagai Ketua Paguyuban Masarakat Muda Madani Kampung Baru (M3KB) Dusun Kampung Baru dengan Jabatan sebagai Ketua, namun sekarang semua jabatan tersebut sudah saya tanggalkan setelah saya menikah dan sekarang saya lebih banyak sebagai pembina saja.

1. e.) Pertama Embah Jem, tetangga saya
Dia orang tua yang sangat perhatian kepada anak anak saya, dia selalu menyempatkan berkunjung kerumah saya, saya pun juga bersikap baik padanya, terkadang saling bertukar sayur atau sekedar makanan seperti pisang goreng, ikan, dan dia selalu mengingatkan saya untuk eling dan prioritaskan keluarga, sementara saya mengingatkan agar beliau jaga kesehatan dan jangan terlalu capek.

Kedua Siti Maryatun
Dia adalah gurusaya di SMA dulu dia adalah orang yang mengarahkan saya untuk masuk Jurusan IPS walaupun saya pada waktu itu bisa saja masuk jurusan IPA dengan nilai saya, tetapi dia meyakinkan saya kalau bakat saya ada di jurusan IPS, dan itu membuat saya merasa di perhatikan sehingga membuat saya selalu ingat kepadanya. 

Ketiga Intoqiyah
Dia  juga adalah guru saya waktu di madrasah Ibtidaiyah, stingkat SD, dia adalah sosok guru terbaik menurut saya, metode mengajarnya luarbiasa, dia takpernah marah, bahkan kalau muridnya ribut, dia malah membagikan permen atau es lilin kepada teman saya satu kelas sehingga mereka bisa berhenti ribut, dan juga selalu memberi hadiah pada siswa yang mampu menjawab pertanyaan atau menghafal tugas yang diberikan, berupa pensil atau buku, sehingga suasana komoetisi terasa terbangun, sehingga saya masih dapat mengingat beberapa pelajarannya hingga sekarang, dia juga yang pertama kali menemukan bakat saya yang dinilainya memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.


 2. a) Apakah terdapat orang-orang yang pernah atau masih menjadi acuan kuat anda sampai sekarang tentang nilai-nilai atau karakter. Jawabannya adalah Masih ada.

2. b) Mereka adalah Orang Tua Saya. Ayah Saya beliau adalah contoh nyata fakta dan tidak terbantah yang ada di depan saya, bagaimana seorang yang mampu membalikkan nasipnya dengan fokus, tekun dan pencurahan seratus persen kerja keras seumur hudupnya. Dia membalikkan nasipnya, dari Kuli bayaran Sampai bisa bayar kuli, Dari penggarap Tanah Sekarang ( pemilik tanah) menggarapkan tanahnya pada orang lain, dulu jadi anak buah sekarang punya anak buah.dulu numpang dirumah orang sekarang memberi tumpangan pada orang, dulu meminjam dari orang sekarang mampu memberi pinjaman kepada orang. ini adalah contoh keberhasilan yang nyata dalam hidup saya.

Bung Hatta adalah tokoh inspirasi saya berikutnya, bagaimana kesederhanaan, kebersahajaan, kejujurannya serta sikapnya yang tegas juga setia kawan menjadi contoh negarawan hebat yang meletakkan kepentingan negara dan bangsa diatas kepentingan pribadi, mungkin takakan pernah terlahir lagi dimasa ini,  beliau selalu ingin saya contoh. Bagaimana cerita Bung Hata tak mampu bayar listrik, bagaimana istri beliau tak jadi beli mesin jahit, serta bagaimana dirinya membela Pak Karno Sebagai Presiden, di Amerika walaupun dia telah disakiti, serta banyak cerita lain menunjukkan betapa beliau sangat pantas untuk saya teladani.

2. c.) Dari Ayah saya, saya belajar tentang karakter dan nilai-nilai Keyakinan, Fokus, Kerjakeras dan Totalitas untuk mencapai tujuan. Dari Bung Hata saya belajar 
Kesederhanaan, Kebersahajaan, Kejujurannya serta sikapnya yang Tegas juga Setia Kawan.

3. a. ) Yakinkah anda berintegritas (bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme) Jawabanya adalah Iya Saya Yakin.

3. b.) Jika diberikan skor nilai 0 –100 yang menggambarkan skor integritas anda
(dengan skala 100% sangat berintegritas dan 0% sangat tidak berintegritas),
seberapa besar persentase (%) integritas anda. Integritas Saya adalah 99%.

3. c. ) Penjelasannya adalah Karena di dunia ini tak ada kesempurnaan yang hakiki, kesempurnaan hanya milik Tuhan yang maha sempurna, sementara nilai 100% adalah kesempurnaan yang hanya milik Tuhan. Bukan milik mahluk. Dimana saya adalah mahluk yang saya sadari pasti akan melakukan kesalahan dan pasti punya kesalahan, walaupun saya tidak ingin melakukan kesalahan tersebut, dalam menjaga integritas saya.

II BAGIAN KEDUA

1.a. Saya Tidak Setuju. Bila ada pelanggaran yang bisa ditoleransi semua pelaggaran harusnya disikapi dengan adil dan bijaksana tanpa melanggar aturan.

1.b. Penjelasanya adalah, karena semuanya telah diatur dan ditetapakan sehingga semua pelaggaran tetap harus ditindak, untuk menegakkan keadilan pemilu, selain itu kita juga harus mengacu pada pemahaman tentang jenis-jenis pelanggaran, apakah atministrasi, kode etik atau pidana pemilu, bahkan mungkin hanya sekedar sengketa  pemilu. Dimana didalam setiaap yang dianggap pelaggaran, juga ada mekanisme penetapannya ataupun mekanisme sangsi yang diberikan, dari yang paling rendah atau ringan hingga yang paling tinggi atau berat, sehingga tidak perlu ada toleransi, yang ada hanya diperlukan kebijaksanaan dalam memutuskan, sesuai dengan aturan serta kondisi. Intinya dituntut kebijaksanan, dalam memutuskan. 

2.a . Jawabannya adalah Saya Pernah mengalaminya di tempat saya bekerja.

2.b . Saya menggunakan semua energi dan potensi saya, untuk menemukan solusinya, dengan berdiskusi bersama tim saya, atau orang yang saya percayai, atau kembali menganalisa dan mempelajari kemungkinan  adanaya solusi baru. Saya juga pernah mengabil keputusan yang beresiko agar tercapainya solusi.

3.b. Dalam kondisi tersebut saya akaan menanganinya dengan berpedoman pada  refrensi penanganan kasus serupa, sama,  atau mendekati sama, yang terjadi sebelumnya, sebagai landasan awal, kemudian disesuaikan dengan kondisi terkini, melalui diskusi atau pleno sehingga akan lahir keputusan yang bijaksana, mengutamakan dan memprioritaskan kepentingan yang lebih besar. 


III BAGIAN KETIGA

1.a. Pernah

1. b. Dalam bidang Sosial saya pernah memfasiltasi para pemuda di Desa saya untuk mengikuti ujian kesetaran paket A,B dan C  karena saya prihatin akan tingginya angka putus sekolah, tujuannya agar meraka dapat memiliki peluang dan masa depan yang lebih baik, sekarang sudah banyak lulusannya yang bekerja dan mandiri. Artinya tujuan saya kini sebagian telah tercapai.(Tahun 2010 - 2014)

Kemudian saya juga pernah membentuk komunitas ditempat saya tinggal dengan nama (KM3KP) Komunitas Masyarakat Muda Madani Kampung Baru, dimana komunitas ini menjadi wadah bagi anak muda disana untuk mengaktualisasikan diri mereka secara positif, disegala bidang sehingga terhindar dari hal negatif serta dapat memberi dampak positif bagi lingkungan tinggal mereka sendiri. Dimana komunitas ini juga dapat berintegrasi dengan berbagai komunitas yang sudah ada sebelumnya seperti Risma, karang taruna, ataupun kelompok pemuda tani.(2010 - 2014).

1.c. Sebagai Penggagas, Pelopor, Pelaksana, kini sebagai Pembina.

1.d. Kini masyarakat di Desa saya, anak mudanya hampir seluruhnya telah memiliki ijasah, serta mereka memiliki kepercayan diri dan kemandirian, sebagian bahkan sudah bekerja dan melajutkan sekolah kejenjang perguruan tinggi, secara personal mereka juga telah semakin baik, karna dilingkungan komunitas itu juga dijadikan ajang diskusi dan pengayaan pribadi mereka, dimana bakat dan potensi mereka diberi ruang untuk tumbuh, sehingga mereka dapat mengembangkannya menjadi lebih baik secara mandiri. Karena keberhasilan menurut saya yang saya sampaikan kepada mereka adalah apabila mereka sudah bukan lagi beban buat orang lain, itu adalah sukses walaupun masih dalam tatanan yang paling rendah dan iti mamou difahami dengan baik.

1.e.  Dukungan hadir dari orang terdekat saya, keluarga, serta teman-teman, berupa suntikan semangat yang tidak pernah berhenti, serta kepercayan yang penuh kepada saya waktu itu, serta melihat semangat dari anak-anak itu, membuat saya seperti memiliki energi yang tidak pernah habis, untuk terus berjung mewujutkan apa yang mereka dan saya cita-citakan.

Sementara kendala juga muncul, dari sulitnya meyakinkan mereka akan pentingnya sebuah pendidikan yang baik untuk anak mereka, dan bagaimana mereka harus diyakinkan untuk merelakan anaknya membagi waktu antara membantu orang tua dan belajar, hinga ejekan yang melemahkan dan meragukan akan tercapainya perubahan, dan beberapa anak yang kehilangan semangat ditengah proses, serta harus merelakan melihat mereka gagal, dimana saya tidak bisa berbuat apa-apa, ketika saya telah sampai pada batasan upaya, adalah hal yang menyakitkan dan melemahkan saya. Selain itu keterbatasan ekonomi juga menjadi kendala sehingga sekedar untuk ongkos berangkat ujian saja terkadang saya harus merogoh kantong untuk menambal kekurangannya.

1.f. Ekspektasi saya kedepannya adalah melihat mereka dapat mandiri, hidup lebih baik, serta bisa berkontribusi bagi masyarakat. Minimal dapat melihat mereka tidak memjadi beban bagi masyarakat atau keluarganya. Karna miskinya ilmu serta fakirnya pengetahuan.

2. Peran pertama adalah PKBM Mufidah sebagai lembaga yang bekerja sama dengan saya dalam memfasilitasi pelaksanan ujian kesetaran bagi anak anak dikampung saya. Pihak dinas pendisikan Lampung Tengah Khusnya kepala dinas dan kabid pendidikan kesetaraan yang telah membantu. Rekan-rekan kaum muda yang tetap percaya dan yakin serta menjaga semangatnya bersama saya, juga mereka yang takpernah lelah belajar dan mengembangkan potensinya, sehinga mencapai impian dan tujuan.

3. Jawabanya Iya  pengalaman berorganisasi itu akan sangat bermanfaat saat saya menjadi anggota bawaslu, alasanya adalah, karena dalam kurun waktu yang panjang tersebut saya belajar begitu banyak tentang bagaimana, mengambil keputusan, bagaimana menyikapi masalah, bagaimana memandang masalah, hinga bagaimana mencari solusi terbaik, serta memanfaaatkan setiap potensi dan peluang untuk mencapai tujuan bersama, saya juga belajar berkomunikasi secara baik, melatih kepekaan, insting, naluri, hinga bagaimana menjadi bijaksana, dimana haltersebutlah yang akan menjadi sebuah pembeda tentang kwalitas seorang pemimpin yang mampu bekerja sama, memutuskan, serta memiliki daya tahan ketika berada dalam ritme situasi tekanan target dan detlene pekerjaan . Namun tetap tenang dan memberikan kwalitas keputusan yang baik.


IV BAGIAN KEEMPAT

1. Pihak yang dapat dijadikan mitra adalah sesama penyelengara baik keatas bawaslu provinsi atau RI yang dapat berperan sebagai mentor serta tempat melakukan rujukan setiap keputusan, selain itu penyelengara di tingkat bawah seperti panwascam atau bahkan PPL juga bisa dijadikan mitra berdiskusi atau sekedar sering, karna mereka beberapa lebih berpengalaman dari sisi jam terbang, serta merekalah sumber informasi dan basis data demi kepentingan analisa, karna mereka yang langsung bersersentuhan di lapangan. Selain itu juga kesamping, teman sejawat sesama panwaskab baik di satu kabupaten ataupun di kabupaten berbeda, atau juga KPU masih bisa di jadikan mitra. Pihak pemerintah serta penegak hukum juga bisa dirangkul untuk bekerja sama, karena keduanya memiliki kepwntingan yang sama dengan bawaslu, mereka ingin memastikan kondisi aman dan kondusif, sementara kunci kedua hal tetsebut dapat terlaksana tidaklain adalah terciptanaya pemilu yang ideal, baik dari proses ataupun hasilnya.

Sementara pihak yang harus diwaspadai sebagai pihak yang dianggap akan mengganggu  misi bawaslu adalah, peserta politik, tim sukses dan oknum pengusaha yang  memiliki kepentingan untuk mereka, karena mereka dengan kepentingannya sangat berpotensi berlaku curang serta menodai upaya terciptanya pemilu yang baik, ideal serta sesuai aturan.

2. Strateginya adalah dengan melakukan penguwatan internal baik secara personal ataupun lembaga, serta mengedukasi kepada semua pihak bahwa kita hanya menjalankan aturan yang sudah sama sama di fahami, karena kita tidak bisa melarang mereka untuk mengintervensi kita, karena mereka memiliki kepentingan, maka strateginya adalah melakukan pengutan internal serta menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak baik di internal penyelenggara, dengan pemerintah, ataupun dengan peserta pemilu, agar terciptanya solusi yang baik berkat pemahaman yang sama baiknya oleh semua pihak.

3.a. Mereka memberi pengaruh yang baik dan positif, dalam memberi dukungan terhadapa apa yang saya lakukan.

3.b. Mereka adalahkeluarga  Orang tua dan istri saya, dan karena mereka selalu memberikan dan melakukan serta menginginkan yang terbaik buat saya dan mereka belum dan tidak pernah mengecewakan saya dalam kontribusi kwalitas saran dan solusi.

Selain itu masukan dari rekan penyelenggara, pimpinan serta bawahan atau teman sejawat juga bisa jadi pertimbangan  yang dapat di dengar, setiap masukan dan saran yang diberikan, karena mereka memiliki tujuan besar yang sama, untuk terwujutnya pemilu yang baik,  karena beberapa alasan yang dapat menyatukan adalah adanya persaman tujuan, nasip dan cita-cita.


V BAGIAN LIMA

1. Perkenalan pertama saya dengan dunia pengawasan pada tahun 2014 Sebagai Panitia Pengawas Lapangan (PPL) pada gelaran pilpres, pilgub dan  Pileg, ditahun yang sama, serta dilanjutkan pada pemilihan Bupati pada tahun 2015, masih pada posisi yang sama sebagai (PPL), kemudian pada tahun 2018 pada pilgub lalau, saya diberi kepercayaan sebagai Ketua panwascam Natar yang masih saya emban hingga hari ini. ( dikutip dari bagian pertama). Saya tertarik dengan dunia kepemiluan karena naluri, dimana saya memang menyukai pekerjaaan yang berhubungan dengan komunikasi dan pengelolaan SDM.

2.a. Pernah

2.b. Karena karya ilmiyah tersebut membahas tentang tingginya angka Golput, serta rendahnya keikut sertaan partisipasi masyarakat terhadap pemilu, yang menunjukkan bagaimana pemerintah dalam hal ini penyelengara  mungkin dianggap belum mampu meyakinkan masyarakat terkait kwalitas pemilu. Dalam karya ilmiyah tersebut di sajikan data bahwa angka golput pada pemilu 2014 mencapai 25% dari pemilih nasional, dan angka itu lebih besar dari suara yang diraih oleh partai pemenamg pemilu yaitu PDIP,  yang hanya di kisaran 20% suara saja, artinya kita dapat persepsikan dalam pemilu kala itu Pemilih golput lah yang jadi pemenangnya, yang artinya juga bisa di asumsikan sebagai kekalahan dan kegagalan penyelengara dalam hal ini KPU dan Bawaslu, untuk meyakinkan masyarakat.

3. Buku motifasi, Karya Andrewongo Wisdem Sukses, Buku tujuh Keajaiban Rejeki, karya Ipoh Sentosa, Serta buku Kekuatan Tidakan, Karya Hartanto Tian, juga beberapa buku biografi tokoh terkemuka, salah satunya Biografi Bung Hata tokoh inspirasi saya, juga beberapa Novel Karya Buya Hamka, Habiburahman El Sirazy, serta Buku laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

4.a judul artikel tersebut, Stop Golput Melalui Sitem Pemilihan Online, Ditulis oleh Ni Luh Sadewi Widyani, dan di pablis pada Jumat, 13 Juni 2014.

4.b. Substansi dari Artikel tersebut adalah tinginya Angka Golput serta rendahnya partisipasi pemilih pada pemilu tahun 2014,  dengan sederet permasalahan yang di ungkapkan, serta dalam artikel juga tersebut di sampaikan adanya gagasan, ide atau wacana untuk dilakukannya pemilihan melalui Metode Online. 

5.a. Belum.

5.b. -


Demikian semiga bermanfat. (Tri)

Keteranagn foto. Penulis bersama peserta tes Kabupaten kota di Provinsi lampung.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Contoh Pedoman Penyusunan Makalah Personal (Esai) Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Kota

Trending Now

Iklan

iklan