Suaralampung.com-Lampung Timur-.Saluran air atau lebih dikenal dengan sebutan drainase, adalah sarana pembuangan massa air secara alami atau buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini dapat dilakukan dengan cara mengalirkan, membuang, atau mengalihkan air.
Drainase sendiri sangat penting pemanfaatannya, selain digunakan untuk mengalirkan air dari lingkungan warga menuju sungai terdekat, juga dalam rangka membuat lingkungan lebih rapi, tidak becek dan banjir. Atau setidaknya, ketika hujan deras, saluran drainase mampu menampung hingga tak meluap ke jalan.
Berangkat dari hal diatas, warga Desa Mandala Sari, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur berinisiastif memprioritaskan bantuan Dana Desa (DD) terfokus pada pembangunan saluran drainase. Dan pada tahun 2018 ini, pembangunannya berada di Dusun I hingga Dusun II dengan panjang 1.612 meter.
Tak hanya itu, sejumlah infrasturktur pendukung seperti pembagunan satu unit gorong-gorong di Dusun 4, dan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) sepanjang 200 meter di Dusun 2 juga tak luput dari perencanaan pembangunan desa yang memiliki wilayah ratusan hektar lahan persawahan ini.
"Alkhamdulillah berkat DD, kami bisa bangun satu unit gorong-gorong, TPT dan saluran drainase sepanjang 1.612 meter. Namun dimensi luasnya berbeda disini. Drainase kami memiliki luas 0,6 X 0,25 meter, sedangkan gorong-gorongnya 6 X 0,6 X 0,6 meter", kata Kades Mandala Sari, Edi Rusmawan, Senin (31/12).
Menurut Edi, pembangunan drainase dan gorong-gorong di desanya secara teknis memang harus lebih luas dari desa tetangganya. Hal ini dilakukan guna mengikuti luas kondisi parit yang sudah ada, sehingga secara teknis akan mudah dikerjakan dan hasil bangunannya pun akan lebih kokoh, rapi dan lebih maksimal.
"Saat ini, pengerjaan ketiga infrastruktur tersebut sudah 100 persen selesai. Proses pencairan dananya pun sudah selesai 100 persen, namun, tidak semua bantuan untuk kegaitan infrastruktur. Ada juga kegiatan yang harus dibiaya dari bantuan DD, seperti pembayaran honor perangkat desa dan lainnya", sambung Edi.
Informasi yang berhasil dihimpun dilpangan, proses pembangunan di Desa Mendala Sari ini secara umum tidak berbeda dengan desa lainnya. Dimulai dari penggalian gagasan, kemudian Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) dan pengerjaannya juga melibatkan seluruh elemen warga desa.
Sementara dalam melaksanakan pembangunannya pun dapat disimpulkan lebih mengutamakan warga desa setempat. "Pembangun TPT, drainase dan gorong-gorong ini dikerjakan dan diawasi langsung oleh masyarakat. Sehingga kwalitas fisiknya lebih kokoh dan rapih", tambah Edi memungkasi.
Berita wartawan suaralampung.com
(RB/Roy).
