RAJABASA suaralampung.com - Rapat Kordinasi (Rakor) Bulanan Tingkat Kecamatan Rajabasa, Danramil 421-04/Kalianda dalam menyatakan siap mendukung penuh setiap agenda kegiatan Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel).
Kegiatan Rakor tersebut dipimpin oleh Camat Rajabasa Sabtudin S. Sos. M,si. Serta dihadiri oleh Uspika plus, yaitu Danramil, Kapolsek, Kepala KUA, para KUPT, para Kades, Babinsa, Babinkamtibmas dan Pendamping Desa.
Camat Rajabasa, Sabtudin S. Sos. M,si. Dalam sambutannya menyampaikan agenda kegiatan awal tahun 2019 diantaranya lomba Desa, lomba MTQ, penyiapan Hunian Sementara (Huntara) dan Hunian Tetap (Huntap) pasca bencana Tsunami di wilayah Lamsel khusnya pesisir kecamatan Rajabasa.
"Agenda terdekat adalah lomba Desa yang diwakili Desa Banding dengan harapan dapat meraih juara ditingkat Kabupaten Lampung Selatan" kata Saptudin, pada Jum'at (01/02).
Danramil 421-04/Kld Mayor Arm Aris menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung penuh program dan agenda kegiatan tingkat Kec. Rajabasa terutama dalam penyiapan dan pelaksanaanya.
"Tak kalah pentingnya berkaitan paska bencana di wilayah pesisir kecamatan Rajabasa. Bahwa sekarang sudah memasuki masa transisi darurat pasca bencana yaitu pada tahapan Rekonstruksi dan rehabilitasi. Selama masa transisi darurat, bantuan kebutuhan lanjutan yang belum dapat diselesaikan pada saat tanggap darurat dapat diteruskan, seperti perbaikan sarana prasarana vital, pembangunan Huntara, pelayanan kebutuhan dasar pengungsi, pendidikan darurat, pelayanan kesehatan dan lainnya" kata Mayor Aris.
"Sesuai dengan perintah Dandim 0421/Lamsel, Letkol Kav Robinson Octovianus Bessie, SH. kami sebagai pelaksana dilapangan bersama dengan jajaran Kodim 0421/LS terus melakukan penanganan dan berupaya membantu selama masa transisi tanggap darurat bencana meliputi pembangunan Huntara, droping kebutuhan pokok dan perbaikan jembatan penyebrangan dermaga Canti yang roboh" tambah Mayor Aris.
Ia juga mengatakan selama masa transisi darurat fokus kegiatan memang seharusnya seluruh kegiatan ditujukan untuk kelancaran aktifitas masyarakat terdampak bencana.
"Fokus kegiatan memang seharusnya seluruh kegiatan ditujukan untuk kelancaran aktifitas masyarakat terdampak bencana, baik nelayan, petani, pedagang maupun yang lainya dengan harapan secara berangsur kondisi sosial masyarakat dan perekonomian dapat pulih kembali," pungkasnya (*ygi).