Suaralampung.com - Bandar lampung -. Kembali Puluhan massa yang tergabung dalam Laskar Tentara Langit (Lantera), Front Aksi Anti Gratifikasi (Fagas) Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (GMK) Provinsi Lampung melakukan aksi demonstrasi di depan kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Kamis 04/07/2019.
Massa menuntut agar dilakukannya pemutusan kontrak pembangunan Gedung Laboraturium Teknik 2 yang dimenangkan oleh PT. Kembar Jaya Abadi, Yongki Ib dalam orasinya menegaskan tuntutan di antaranya.
1.Mendesak kepada rektor itera transparan dalam mengunakan anggaran yang di kelola itera untuk pembangunan labtek itera yang di laksanakan pembangunannya oleh PT.kembar jaya abadi. yang di duga manipulasi dokumen negara.
2.Mendesak aparat hukum agar memeriksa rektor itera yang melakukan penetapan kemenangan tender dan menuntut penegak hukum menarik semua berkas dokumen pekerjaan pembangunan labtek 2 itera.
3.mengajak media cetak,elektronik dan masyarakat untuk selalu memantau dan mengeritisi dalam kegiatan di dalam itera.
4.dan kepada menristekdikti mengepaluasi jajaran pejabat setruktural itera.dan kepada pejabat yang telah menyalahgunakan jabatan nya.dan meminta membeklist PT.kembar jaya abadi. Yang telah cacat hukum.
Alasan penuntutan tersebut salah satunya adalah adanya indikasi pemalsuan dokumen yang dilakukan oleh PT. Kembar Jaya Abadi. Dokumen yang dimaksud yaitu Surat Pernyataan yang menyatakan bahwa Tidak Sedang Dinyatakan Pailit.Selain itu, massa juga menuntut agar Rektor ITERA untuk turun jabatan dikarenakan adanya indikasi bahwa Rektor ikut serta dalam kasus tersebut.
Yongki meminta pada pihak ITERA agar dokumen itu dipublikasikan,
"Jika memang Surat Keterangan Tidak Sedang Dinyatakan Pailit ada, silahkan diperlihatkan," tekannya.
Lanjutnya,"Untuk itu kami menuntut agar aparat penegak hukum melakukan audit internal Rektor ITERA, kami mendesak agar pihak-pihak terkait untuk segera melakukan blacklist terhadap PT. Kembar Jaya Abadi serta memutus kontrak pembangunan Gedung Laboratorium Teknik 2 yang sedang berjalan."pungkasnya.
Berita wartawan suaralampaung.com
(EYOS)
Editor: Raja