Orgil Mesuji Bersama Menertawakan Cinta

Iklan

Orgil Mesuji Bersama Menertawakan Cinta

Redaksi
Minggu, Februari 23, 2020 | 19:39 WIB 0 Views Last Updated 2020-02-23T12:39:55Z

Suaralampung.Com.
Mesuji - Sayup terdengar petikan senar gitar diiringi suara tawa para remaja dengan hentakan kaki kebumi, lemah gemulai, tubuh meliuk dan tangan melambai kearah sudut mata memandang.

Yeeaaaah, itulah dinamika dari sebuah rasa tertuang melalui seni tari untuk menertawakan cinta, pada Diskusi Komunitas Seni Mesuji, bertempat di Caffe Legend, Desa Brabasan, Kecamatan Tanjung Raya, Sabtu malam, 22 Februari 2020.

Berbicara masalah cinta, tentu tiap manusia memiliki sisi dan warna berbeda. Karena, kalimat cinta hanya susunan kata, menjelma mewakili sebuah rasa dari insan yang disinggahinya. 

Terkadang cinta hadir tanpa rencana setelah sekian lama bersama, sehingga manusia yang dihampiri nya merasakan kebahagian dahsyat luar bisa.

Disitulah kata cinta mendapat pujian bagi yang memujanya "Cinta adalah anugerah terindah," kilasnya

Namun bagi mereka yang pernah patah atau gagal dalam mengarungi bahtera cinta. Terkadang, rasa cinta akan terbumbui menjadi angkara yang selalu berbisik kebencian pada setiap inci denyut nadi di jiwa.

Dalam Diskusi Komunitas Seni Mesuji bertema 'Menertawakan Cinta' karya Martha seniman sastra Mesuji ini dihadiri oleh sejumlah publik figur Kabupaten Mesuji sebagai pembicara diantaranya Ari Susiwa, M., (pelukis), Fajar Mesaz (Novelis), Adi Sukamto (Pembina Pramuka Mesuji), Bob Nasution (Wakil Ketua II DPRD Mesuji).

Dari keempat pembicara yang di moderatori Arlanta, masing-masing menyuarakan definisi tersendiri dalam mengapresiasikan arti cinta.

Fajar Mesaz, Mutiara Hitam yang tercecer di Mesuji mengatakan, "Cinta adalah sesuatu yang tidak berbentuk, dan tidak bisa digambarkan hanya dalam sebuah goresan, tapi cinta adalah sesuatu yang bisa dirasakan," sampainya.

Beda kursi tentu berbeda hati, menurut Adi Sukamto, "Untuk mendapatkan cinta yang sesungguhnya, dibutuhkan pengorbanan, sesuai dengan cinta yang diinginkan," beber Adi bersama puisi senja nya.

Lain Adi lain lagi goresan wajah yang ditampilkan Ari terkait kata cinta, "Cinta bisa dirasa bagi orang yang memiliki keinginan untuk maju kedepan, dan menjadikan kenangan sebagai wujud pengalamanan yang bisa dijadikan jembatan dalam meraih cinta,"  ungkap pelukis di tanah Mesuji.

Tidak mau kalah dengan para seniman, sang legislator Mesuji Bob Nasution menanggapi sudut pandang terkait keberadaan komunitas seni yang perlahan mulai berkembang di Kabupaten Mesuji.

Menurut Bob, adanya komunitas seni di Mesuji dapat menghidupkan kembali urat nadi seni yang tertanam di jiwa regenerasi, sehingga detak jantung dan darahnya selalu bisa mengalir mengapresiasikan cinta dengan seni.

"Ya, Mesuji tidak megah, tapi Mesuji itu Indah. Mesuji punya adat, tari dan cerita. Semua akan dimulai dari sini. Kedepan, mari bergandeng tangan untuk selalu menjadikan seni dan budaya jati diri di kabupaten tercinta ini," ajak Bob.

Sementara, Parsuki anggota DPRD Mesuji yang hadir dalam acara itu menghimbau pada seluruh komunitas pecinta seni untuk mempersiapkan legalitas keberadaan mereka sesuai perundang-undangan yang berlaku, "Legislatif akan mendukung penuh perkembangan komunitas seni untuk menggali potensi anak muda Mesuji, yang penting wadah dan lagalitasnya harus jelas sesuai perundang-undangan yang berlaku," jelasnya.

Elki.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Orgil Mesuji Bersama Menertawakan Cinta

Trending Now

Iklan

iklan