Suaralampung.Com.
Mesuji - Tidak kalah action dalam mencegah penyebaran Covid-19, Sunardi Kepala Desa Mekar Sari mewarning warganya untuk tidak berkumpul (nongkrong) yang dapat menciptakan keramaian dengan dalih apapun.
Peringatan itu berlaku untuk seluruh warga Mekar Sari, baik penduduk tetap maupun warga yang baru datang dari perantauan demi pencegahan penyebaran pandemi SARS-CoV-2 (Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2) di desa nya, Senin, 6/4.
Diterangkan Sunardi, zona yang masuk di wilayah Mekar Sari sudah dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan cairan Disinfectant. Yang mana kegiatan itu dilakukan seminggu 3 kali melibatkan aparatur desa, masyarakat juga relawan.
Melanjutkan kata Sunardi, Adi Sekretaris Desa (Sekdes) Mekar Sari membeberkan, penyemprotan Disinfectant dilakukan di 5 RK, baik ditempat ibadah, rumah warga maupun lokasi pasar.
"Kita akan terus melakukan sosialisasi dan himbauan pada masyarakat terkait kesadaran cara hidup sehat dengan memberikan ember cuci tangan dan hand sanitizer disetiap rumah," jelasnya.
Tidak kalah penting lanjut Dia, langkah kongkrit yang harus dilakukan dalam pencegahan Corona adalah saling keterbukaan informasi dan komunikasi, dengan harapan bisa merangsang tingkat kesadaran masyarakat untuk pencegahan.
"Yang menjadi kendala dalam sosialisasi saat memberi himbauan pada warga yang belum mengetahui bahaya Corona. Tapi, karena seringnya dilakukan sosialisasi, perlahan mereka pun mengerti," kata Dia.
Lebih jauh, ia menjelaskan. Desa Mekar Sari akan kedatangan warga yang saat ini sedang menjemput anaknya dari salah satu pondok di Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur.
"Dari informasi diterima, anak tersebut sedang sakit demam tinggi, akan tetapi belum jelas penyakit apa di derita. Untuk itu, kita berharap supaya orang tuanya langsung melapor saat kedatangan mereka. Supaya bisa dilakukan tindakan lebih lanjut seperti apa. Jangan sampai karena Satu Orang Dalam Pemantauan (ODP) bebas berkeliaran, dapat menyebabkan kepanikan 'huru-hara' se'Mesuji," tukasnya. (Ekli)
